Sabtu, 23 November 2024
spot_img

BRK Beri Pelatihan Kepemimpinan, Transformasi Menuju Syariah

(RIAUPOS.CO) – Pertumbuhan perbankan syariah terlihat meningkat secara nasional. PT Bank Pembangunan Daerah Riau Kepri, juga terus menggesa proses konversi perbankan daerah menjadi syariah. Dalam proses itu, Bank Riau Kepri memberikan training leadership (pelatihan kepemimpinan, red) kepada pemimpin desk, pimpinan divisi, serta pimpinan bagian dengan tema "Mindset Transformation of Sharia Bankers for Executive".

Pelatihan yang berlangsung di Ballroom lantai 4 Menara Dang Merdu Bank Riau Kepri ini digelar pada Sabtu (2/10). Dengan narasumber, Ahmad Riawan Amin yang cukup populer sebagai pembicara seminar lokal dan internasional dengan topik perbankan dan keuangan Islam, Islam manajemen spiritual dan produktivitas pribadi dan organisasi.

Direktur Utama Bank Riau Kepri Andi Buchari saat membuka kegiatan pelatihan berharap kepada seluruh para pemimpin desk, pimpinan divisi, serta pimpinan bagian dari Bank Riau Kepri untuk dapat interaktif selama narasumber A Riawan Amin menyalurkan ilmu serta pengalamannya.

A Riawan Amin ini, kata Andi, merupakan anak dari Gubernur Riau pertama SM Amin. Dia juga merupakan pendiri Celestial Management Foundation, melatih manajemen dan etika Islam kepada ribuan peserta (kebanyakan bankir) di Indonesia dan Malaysia, serta memprakarsai operasi perbankan Indonesia di Malaysia dan kemudian menjadi dewan independen dan anggota dewan komite risiko CIMB Malaysia Islam.

Tidak hanya pengalaman itu saja, A Riawan Amin juga pernah menjadi Dirut Bank Muamalat Indonesia. Pada masa kepemimpinannya, ia mampu membangkitkan Muamalat dari krisis moneter sehingga Bank Muamalat banyak mendapat penghargaan Internasional. Ia juga pernah menjadi CEO Syariah serta berpengalaman di Organisasi Internasional sebagai Direktur Council for Islamic Bank dan Financial Institutions (CIBAFI) dan Direktur IIFM.

Baca Juga:  Keren, Motor Listrik Yamaha E01 Segera Masuk Indonesia

"Banyak pengalaman panjang serta ilmu di bidang industri perbankan syariah dari bapak Dr Riawan Amin yang disampaikan melalui Training Leadership ini. Kita seharian ini akan mendapatkan banyak inside, pencerahan serta ide-ide bagaimana mengembangkan Bank Riau Kepri ke depan khususnya setelah kita menjadi Bank Umum Syariah," kata Andi Buchari.

Menurut Andi, konversi Bank Riau Kepri dari Bank Konvensional menjadi Bank Umum Syariah ini bukan hanya sekedar mengganti nama saja. Namun bagaimana Bank Riau Kepri kedepannya dalam menjalankan seluruh aspek sebagai Bank Syariah mencapai maksud sebuah Bank Syariah itu seperti apa yang sudah diamanahkan oleh para pemegang saham.

"Acara kita pada hari ini dalam rangka kearah sana, mempersiapkan sumber daya manusia dan kita mulai dari kepalanya dari para senior executive, pimpinan direksi dan divisi serta pimpinan desk. Bagaimana mempersiapkan K yang ketiga dari visi K3 Bank Riau Kepri, yaitu kultur. Dari sisi contoh, teladan dan bagaimana mengimplementasikannya kesesuaian sikap, kata dan perbuatan itu dimulainya dari atas," sambung Andi.

Disela istirahatnya memberikan materi Training Leadership, A Riawan Amin juga melakukan dialog dengan sejumlah wartawan di ruang Inkubasi Sharia Digital Center lantai 14 Menara Dang Merdu. Dikatakan Riawan, konversi itu merupakan sesuatu, menjadi mualaf itu sesuatu. Sehingga muncul imej akan hidup susah jika pindah menjadi muslim.

Baca Juga:  L-Men Dipercaya sebagai Official Protein Partner pada 11th ASEAN Para Games 2022

"Seperti ada sesuatu dalam alam bawah sadar kalau pindah jadi muslim, maka hidup akan sudah. Makanya apa yang disampaikan Pak Andi tadi itu konversi, kinerja dan kultur atau K3 sudah sangat tepat. Jadi konversi bukan asal konversi. Jadi kalau Bank Riau Kepri tidak konversi ke Syariah itu aneh, karena BPD ini ada di Bumi Melayu yang mayoritas Islam. Untuk menjadi lebih maju, Bank Riau Kepri harus keluar dari zona nyaman," sebut Riawan.

Riawan Amin juga berharap Bank Riau Kepri terus membuat atau mengembangkan kreativitas dan visi sehingga menjadi Bank Daerah yang bisa dibanggakan. Trennya sekarang seperti digital banking dan inovasi lainnya yang sudah dibuat oleh Bank Riau Kepri.

"Pak Andi juga sudah mencanangkan, jika konversi maka kinerja harus lebih baik dan yang paling penting agar manusia berkompeten dan baik itu bisa muncul adalah dengan kultur yang benar. Itu yang mau dibangun sekarang," sebut Riawan yang siap kapanpun mentransfer ilmunya untu proses konversi BRK menjadi Syariah.(nda)

Laporan MARIO KISAZ, Pekanbaru

 

(RIAUPOS.CO) – Pertumbuhan perbankan syariah terlihat meningkat secara nasional. PT Bank Pembangunan Daerah Riau Kepri, juga terus menggesa proses konversi perbankan daerah menjadi syariah. Dalam proses itu, Bank Riau Kepri memberikan training leadership (pelatihan kepemimpinan, red) kepada pemimpin desk, pimpinan divisi, serta pimpinan bagian dengan tema "Mindset Transformation of Sharia Bankers for Executive".

Pelatihan yang berlangsung di Ballroom lantai 4 Menara Dang Merdu Bank Riau Kepri ini digelar pada Sabtu (2/10). Dengan narasumber, Ahmad Riawan Amin yang cukup populer sebagai pembicara seminar lokal dan internasional dengan topik perbankan dan keuangan Islam, Islam manajemen spiritual dan produktivitas pribadi dan organisasi.

- Advertisement -

Direktur Utama Bank Riau Kepri Andi Buchari saat membuka kegiatan pelatihan berharap kepada seluruh para pemimpin desk, pimpinan divisi, serta pimpinan bagian dari Bank Riau Kepri untuk dapat interaktif selama narasumber A Riawan Amin menyalurkan ilmu serta pengalamannya.

A Riawan Amin ini, kata Andi, merupakan anak dari Gubernur Riau pertama SM Amin. Dia juga merupakan pendiri Celestial Management Foundation, melatih manajemen dan etika Islam kepada ribuan peserta (kebanyakan bankir) di Indonesia dan Malaysia, serta memprakarsai operasi perbankan Indonesia di Malaysia dan kemudian menjadi dewan independen dan anggota dewan komite risiko CIMB Malaysia Islam.

- Advertisement -

Tidak hanya pengalaman itu saja, A Riawan Amin juga pernah menjadi Dirut Bank Muamalat Indonesia. Pada masa kepemimpinannya, ia mampu membangkitkan Muamalat dari krisis moneter sehingga Bank Muamalat banyak mendapat penghargaan Internasional. Ia juga pernah menjadi CEO Syariah serta berpengalaman di Organisasi Internasional sebagai Direktur Council for Islamic Bank dan Financial Institutions (CIBAFI) dan Direktur IIFM.

Baca Juga:  Bank Riau Kepri Sosialisasikan Fitur QRIS ke OPD di Pemerintah Kota Batam

"Banyak pengalaman panjang serta ilmu di bidang industri perbankan syariah dari bapak Dr Riawan Amin yang disampaikan melalui Training Leadership ini. Kita seharian ini akan mendapatkan banyak inside, pencerahan serta ide-ide bagaimana mengembangkan Bank Riau Kepri ke depan khususnya setelah kita menjadi Bank Umum Syariah," kata Andi Buchari.

Menurut Andi, konversi Bank Riau Kepri dari Bank Konvensional menjadi Bank Umum Syariah ini bukan hanya sekedar mengganti nama saja. Namun bagaimana Bank Riau Kepri kedepannya dalam menjalankan seluruh aspek sebagai Bank Syariah mencapai maksud sebuah Bank Syariah itu seperti apa yang sudah diamanahkan oleh para pemegang saham.

"Acara kita pada hari ini dalam rangka kearah sana, mempersiapkan sumber daya manusia dan kita mulai dari kepalanya dari para senior executive, pimpinan direksi dan divisi serta pimpinan desk. Bagaimana mempersiapkan K yang ketiga dari visi K3 Bank Riau Kepri, yaitu kultur. Dari sisi contoh, teladan dan bagaimana mengimplementasikannya kesesuaian sikap, kata dan perbuatan itu dimulainya dari atas," sambung Andi.

Disela istirahatnya memberikan materi Training Leadership, A Riawan Amin juga melakukan dialog dengan sejumlah wartawan di ruang Inkubasi Sharia Digital Center lantai 14 Menara Dang Merdu. Dikatakan Riawan, konversi itu merupakan sesuatu, menjadi mualaf itu sesuatu. Sehingga muncul imej akan hidup susah jika pindah menjadi muslim.

Baca Juga:  BPJS TK dan Hiswana Migas Wujudkan Perlindungan Program Jamsostek

"Seperti ada sesuatu dalam alam bawah sadar kalau pindah jadi muslim, maka hidup akan sudah. Makanya apa yang disampaikan Pak Andi tadi itu konversi, kinerja dan kultur atau K3 sudah sangat tepat. Jadi konversi bukan asal konversi. Jadi kalau Bank Riau Kepri tidak konversi ke Syariah itu aneh, karena BPD ini ada di Bumi Melayu yang mayoritas Islam. Untuk menjadi lebih maju, Bank Riau Kepri harus keluar dari zona nyaman," sebut Riawan.

Riawan Amin juga berharap Bank Riau Kepri terus membuat atau mengembangkan kreativitas dan visi sehingga menjadi Bank Daerah yang bisa dibanggakan. Trennya sekarang seperti digital banking dan inovasi lainnya yang sudah dibuat oleh Bank Riau Kepri.

"Pak Andi juga sudah mencanangkan, jika konversi maka kinerja harus lebih baik dan yang paling penting agar manusia berkompeten dan baik itu bisa muncul adalah dengan kultur yang benar. Itu yang mau dibangun sekarang," sebut Riawan yang siap kapanpun mentransfer ilmunya untu proses konversi BRK menjadi Syariah.(nda)

Laporan MARIO KISAZ, Pekanbaru

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari