Jumat, 22 November 2024

Bos Indodax Sebut Penurunan Bitcoin saat Ini Masih Wajar

- Advertisement -

JAKARTA (JAKARTA) – Penurunan harga bitcoin yang saat ini berada pada level sekitar Rp300 jutaan masih dalam batas wajar jika ditinjau dari analisis teknikal. Hal ini terjadi dan merupakan siklus empat tahunan yang pernah terjadi sebelumnya.

CEO Indodax Oscar Darmawan menjelaskan, melalui analisis teknikal, kita bisa melihat bahwa yang terjadi kini nyatanya pernah terjadi empat dan delapan tahun lalu. Yakni di tahun 2018 dan 2014.

- Advertisement -

"Setelah bitcoin mengalami all time high di 2013, 2017 dan 2021, maka akan terjadi penurunan harga yang cukup signifikan di tahun berikutnya yang diikuti dengan penurunan kripto lainnya. Kita bisa lihat bagaimana penurunan terjadi pada tahun 2014, 2018 dan sekarang di tahun 2022," kata Oscar Darmawan dalam keterangannya, Ahad (3/7/2022).

Menurutnya, siklus empat tahunan ini sering dimanfaatkan oleh orang-orang untuk membeli dan mengumpulkan aset kripto. Karena saat harga bitcoin turun, harga aset kripto lain biasanya juga mengikuti.

“Biasanya harga mayoritas kripto akan mengikuti bitcoin sebagai aset kripto yang memiliki kapitalisasi pasar terbesar. Momen bearish saat ini justru adalah momen yang sering dimanfaatkan para trader jangka panjang untuk mengumpulkan portofolio kripto dengan membeli kripto yang mereka inginkan di harga yang murah,” jelasnya.

- Advertisement -
Baca Juga:  Bank BJB Raih Predikat Platinum Rank Asia Sustainability Reporting Rating 2021

Di Indodax sendiri ada 200 lebih jenis aset kripto. Namun, tidak semua aset kripto mengalami penurunan seperti bitcoin. Ada beberapa aset kripto lain yang justru naik ketika harga mayoritas kripto sedang turun, yatu token derivatif. Token derivatif merupakan token yang bergerak berlawanan dengan harga kripto pada umumnya. Indodax menyediakan token derivatif seperti HEDGE dan BEAR yang harganya akan naik Ketika harga bitcoin turun ataupun ETHHEDGE dan BNBHEDGE yang harganya juga akan ikut naik Ketika harga ethereum dan BNB turun. Token derivatif biasanya bisa dimanfaatkan oleh para trader jangka pendek yang tetap ingin menuai profit di saat market sedang bearish.

Dia menjelaskan, trader atau investor perlu memahami pentingnya analisis teknikal dan menerapkan manajemen keuangan yang baik. Karena yang terpenting dari trading bukanlah naik dan turunnya harga melainkan manajemen keuangan yang baik.

Baca Juga:  BI: 5.712 Orang Tukarkan Uang untuk THR, Total Rp430 Miliar

Oscar Darmawan mengatakan, analisis teknikal adalah cara melihat prediksi pergerakan harga ke depan dengan melihat tren yang sudah terjadi, melalui candle atau chart. Cara sederhana adalah pola support, di mana harga kripto dari bawah yang terpantau akan naik. Atau pola sebaliknya, yaitu resisten, dimana harga akan turun dari puncak.

“Investor perlu mengetahui candlestick mana yang mengindikasikan suatu harga akan naik atau suatu harga akan turun. Apa perbedaan antara candlestick hijau dan merah. Bagaimana cara mengidentifikasi tren menggunakan garis tren. Bagaimana pola harga kripto dan lain sebagainya,” kata Oscar.

Investor atau trader pemula bisa mempelajari tips analisis teknikal Bitcoin dan kripto lainnya di internet. Termasuk belajar dari website Indodax.academy dan media sosial resmi Indodax yang memberikan banyak tips dan penjelasan tentang analisis teknikal.

Laporan: Yusnir (Jakarta)

Editor: Edwar Yaman

 

 

JAKARTA (JAKARTA) – Penurunan harga bitcoin yang saat ini berada pada level sekitar Rp300 jutaan masih dalam batas wajar jika ditinjau dari analisis teknikal. Hal ini terjadi dan merupakan siklus empat tahunan yang pernah terjadi sebelumnya.

CEO Indodax Oscar Darmawan menjelaskan, melalui analisis teknikal, kita bisa melihat bahwa yang terjadi kini nyatanya pernah terjadi empat dan delapan tahun lalu. Yakni di tahun 2018 dan 2014.

- Advertisement -

"Setelah bitcoin mengalami all time high di 2013, 2017 dan 2021, maka akan terjadi penurunan harga yang cukup signifikan di tahun berikutnya yang diikuti dengan penurunan kripto lainnya. Kita bisa lihat bagaimana penurunan terjadi pada tahun 2014, 2018 dan sekarang di tahun 2022," kata Oscar Darmawan dalam keterangannya, Ahad (3/7/2022).

Menurutnya, siklus empat tahunan ini sering dimanfaatkan oleh orang-orang untuk membeli dan mengumpulkan aset kripto. Karena saat harga bitcoin turun, harga aset kripto lain biasanya juga mengikuti.

- Advertisement -

“Biasanya harga mayoritas kripto akan mengikuti bitcoin sebagai aset kripto yang memiliki kapitalisasi pasar terbesar. Momen bearish saat ini justru adalah momen yang sering dimanfaatkan para trader jangka panjang untuk mengumpulkan portofolio kripto dengan membeli kripto yang mereka inginkan di harga yang murah,” jelasnya.

Baca Juga:  Pertamina Pastikan Pasokan Energi Indonesia Terpenuhi

Di Indodax sendiri ada 200 lebih jenis aset kripto. Namun, tidak semua aset kripto mengalami penurunan seperti bitcoin. Ada beberapa aset kripto lain yang justru naik ketika harga mayoritas kripto sedang turun, yatu token derivatif. Token derivatif merupakan token yang bergerak berlawanan dengan harga kripto pada umumnya. Indodax menyediakan token derivatif seperti HEDGE dan BEAR yang harganya akan naik Ketika harga bitcoin turun ataupun ETHHEDGE dan BNBHEDGE yang harganya juga akan ikut naik Ketika harga ethereum dan BNB turun. Token derivatif biasanya bisa dimanfaatkan oleh para trader jangka pendek yang tetap ingin menuai profit di saat market sedang bearish.

Dia menjelaskan, trader atau investor perlu memahami pentingnya analisis teknikal dan menerapkan manajemen keuangan yang baik. Karena yang terpenting dari trading bukanlah naik dan turunnya harga melainkan manajemen keuangan yang baik.

Baca Juga:  Diskanlut Riau: Kolam PWI Riau Cocok untuk Budidaya Ikan Patin atau Lele

Oscar Darmawan mengatakan, analisis teknikal adalah cara melihat prediksi pergerakan harga ke depan dengan melihat tren yang sudah terjadi, melalui candle atau chart. Cara sederhana adalah pola support, di mana harga kripto dari bawah yang terpantau akan naik. Atau pola sebaliknya, yaitu resisten, dimana harga akan turun dari puncak.

“Investor perlu mengetahui candlestick mana yang mengindikasikan suatu harga akan naik atau suatu harga akan turun. Apa perbedaan antara candlestick hijau dan merah. Bagaimana cara mengidentifikasi tren menggunakan garis tren. Bagaimana pola harga kripto dan lain sebagainya,” kata Oscar.

Investor atau trader pemula bisa mempelajari tips analisis teknikal Bitcoin dan kripto lainnya di internet. Termasuk belajar dari website Indodax.academy dan media sosial resmi Indodax yang memberikan banyak tips dan penjelasan tentang analisis teknikal.

Laporan: Yusnir (Jakarta)

Editor: Edwar Yaman

 

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari