JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Harga emas dunia awal bulan ini bergerak lebih rendah karena terbebani apresiasi dolar. Sebab, Indeks Dolar (Indeks DXY) menguat 0,1 persen terhadap sekeranjang enam rivalnya.
Mengutip laman Reuters, harga emas di pasar spot turun 0,2 persen menjadi USD 1.873,87 per ounce pada pukul 07.47 WIB. Sementara, emas berjangka Amerika Serikat melemah 0,3 persen menjadi USD 1.875,00 per ounce.
Selain itu, para investor juga menunggu hasil pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) pada Selasa (3/11) besok. Seperti diketahui, kandidat Partai Demokrat, Joe Biden, mengungguli secara nasional atas Presiden Donald Trump. Tetapi Trump tetap kompetitif di negara bagian yang dapat menentukan pertarungan menuju Gedung Putih itu.
Disisi lain, kasus Covid-19 di Eropa berlipat ganda dalam lima pekan, yaknimelampaui tonggak 10 juta total infeksi, Ahad (1/11). Sehingga mendorong beberapa negara seperti Inggris dan Portugal untuk memberlakukan lockdown kembali.
Logam lainnya, seperti perak turun 0,9 persen menjadi USD 23,41 per ounce. Platinum anjlok 1,5 persen menjadi USD 836,37 per ounce dan paladium naik 0,2 persen menjadi USD 2.216,05 per ounce.
Semetara itu, harga emas Antam pun kini kembali turun. Dikutip dari data Logam Mulia, Senin (2/11/2020), harga emas Antam kembali turun setelah pada akhir pekan kemarin sempat naik meski belum juga kembali ke level Rp 1 juta per gram.
Mengutip emas batangan milik Antam hari ini dijual Rp 994 ribu per gram. Atau turun Rp 2.000 per gram dibanding harga pada akhir pekan kemarin di Rp 996 ribu per gram.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman