Jumat, 22 November 2024

Ibu Mertua Tertinggal

- Advertisement -

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Ahad (28/1) siang merupakan jadwal berobat mertua laki-laki Edi. Dua hari sebelumnya hal itu sudah disampaikan mertuanya ke Edi.

Karena mertua Edi tinggal di Kecamatan Batang Cenaku, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), maka perlu waktu satu jam lebih untuk mencapai ke tempat berobat. Sehingga mereka sepakat berangkat dari rumah sebelum pukul 12.00 WIB menggunakan mobil.

- Advertisement -

Khawatir lama dan lapar di tempat berobat, Edi menawarkan makan siang kepada ibu dan bapak mertuanya yang duduk di bangku belakang mobil. ”Waktu sudah jam 12.30 WIB, bagaimana kalau kita makan siang dan salat dulu?” ucap Edi sampai menoleh ke belakang, Selasa (30/1).

Tawaran itu disambut dan disepakati oleh kedua mertuanya. Sehingga Edi langsung memarkir mobil yang dikendarainya di depan salah satu rumah makan di Jalan Lintas Timur Sumatera.

Baca Juga:  Hindari Razia, Malah Masuk Lumpur

Karena mertua laki-lakinya mengalami penyakit struk ringan, hanya Edi yang masuk sendirian ke rumah makan tersebut. Sedangkan mertua perempuannya tetap di dalam mobil menemani mertua laki-lakinya.

- Advertisement -

Untuk kedua mertuanya, Edi membeli nasi bungkus dan mereka makan di dalam mobil. Sedangkan Edi makan sendiri di rumah makan.

Selesai makan, mertua perempuannya turun dari mobil untuk menunaikan ibadah Salat Zuhur. Edi pun melaksanakan Salat Zuhur. Usai salat, Edi langsung membayar tagihan makan siang mereka.

Tanpa ada firasat dan ragu, Edi langsung masuk ke dalam mobil dan menyalakan mesin. Sambil meninggalkan area parkir.

Ketika mulai pijak gas, saat itu pula terdengar suara teriakan memanggil namanya. Setelah menoleh ke arah kiri, ternyata ibu mertuanya sedang berlari mengejar mobil yang dikendarai Edi.

Baca Juga:  Lupa Puasa

Edi pun langsung berucap, ”Alamaak…!!! Ternyata ibu mertua belum masuk,” ucap Edi dalam hati sambil menepikan mobil.

Saat ibu mertuanya masuk mobil, Edi langsung meminta maaf. Bapak mertua sendiri tidak bisa bicara normal untuk menyampaikan situasi yang ada karena menderita struk ringan.

”Maaf, Buk, tadi saya tidak menoleh ke arah bangku belakang dan saya kira ibu sudah masuk mobil,” kata Edi.(kas)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Ahad (28/1) siang merupakan jadwal berobat mertua laki-laki Edi. Dua hari sebelumnya hal itu sudah disampaikan mertuanya ke Edi.

Karena mertua Edi tinggal di Kecamatan Batang Cenaku, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), maka perlu waktu satu jam lebih untuk mencapai ke tempat berobat. Sehingga mereka sepakat berangkat dari rumah sebelum pukul 12.00 WIB menggunakan mobil.

- Advertisement -

Khawatir lama dan lapar di tempat berobat, Edi menawarkan makan siang kepada ibu dan bapak mertuanya yang duduk di bangku belakang mobil. ”Waktu sudah jam 12.30 WIB, bagaimana kalau kita makan siang dan salat dulu?” ucap Edi sampai menoleh ke belakang, Selasa (30/1).

Tawaran itu disambut dan disepakati oleh kedua mertuanya. Sehingga Edi langsung memarkir mobil yang dikendarainya di depan salah satu rumah makan di Jalan Lintas Timur Sumatera.

- Advertisement -
Baca Juga:  Diuji Motor Mogok

Karena mertua laki-lakinya mengalami penyakit struk ringan, hanya Edi yang masuk sendirian ke rumah makan tersebut. Sedangkan mertua perempuannya tetap di dalam mobil menemani mertua laki-lakinya.

Untuk kedua mertuanya, Edi membeli nasi bungkus dan mereka makan di dalam mobil. Sedangkan Edi makan sendiri di rumah makan.

Selesai makan, mertua perempuannya turun dari mobil untuk menunaikan ibadah Salat Zuhur. Edi pun melaksanakan Salat Zuhur. Usai salat, Edi langsung membayar tagihan makan siang mereka.

Tanpa ada firasat dan ragu, Edi langsung masuk ke dalam mobil dan menyalakan mesin. Sambil meninggalkan area parkir.

Ketika mulai pijak gas, saat itu pula terdengar suara teriakan memanggil namanya. Setelah menoleh ke arah kiri, ternyata ibu mertuanya sedang berlari mengejar mobil yang dikendarai Edi.

Baca Juga:  Pasangan Kekasih Jual Motor Teman

Edi pun langsung berucap, ”Alamaak…!!! Ternyata ibu mertua belum masuk,” ucap Edi dalam hati sambil menepikan mobil.

Saat ibu mertuanya masuk mobil, Edi langsung meminta maaf. Bapak mertua sendiri tidak bisa bicara normal untuk menyampaikan situasi yang ada karena menderita struk ringan.

”Maaf, Buk, tadi saya tidak menoleh ke arah bangku belakang dan saya kira ibu sudah masuk mobil,” kata Edi.(kas)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Tertimpa Tiang Bendera

Masih Pakai Helm

Cari Makan Terus

Kehilangan Sandal

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari