Rabu, 27 Agustus 2025
spot_img

Hujan Lokal

RIAUPOS.CO – Cuaca belakangan ini memang tak menentu. Kadang terik, lalu tiba-tiba hujan deras dan tak terelakkan. Kadang di sini hujan, di sana tidak

Hal itu yang dialami Prabu. Lelaki paruh baya warga Bungaraya Siak.

Malam itu, ia hendak pulang ke Bungaraya dari Kota Siak. Awalnya, ia ada janji temu dengan

seorang teman di Kota Siak. Ia ditemani temannya yang lain yaitu Agung.

Karena turun hujan, mereka berhenti di sebuah warung. Sambil ngopi, keduanya pun menunggu hujan reda.

Agung lalu mengaku juga sudah tak bisa menahan kantuk. Ia harus bangun pagi-pagi karena harus bekerja.

”Mas Prabu, aku pulang duluan, ya? Ngantuk aku, Mas. Besok harus bangun pagi,” ucap Agung.

Baca Juga:  Pizza dan Martabak

Sementara Anto, pemilik warung tempat mereka nongkrong heran, kenapa pelanggannya sudah kemas-kemas.

Prabu dan Agung akhirnya bubar. Keduanya meninggalkan warung secara bersama- sama, meski tujuan berbeda. Agung balik ke rumahnya di Parit Baru, Prabu balik ke Bungaraya.

Selang 500 meter meninggalkan warung tempat Prabu duduk tadi, hujan tiba-tiba turun dengan deras. Tak ada tempat untuk berteduh. Kiri kanan jalan hanya ada kebun warga.

Prabu pun memacu motornya di tengah hujan deras yang membuatnya basah kuyup.

Namun, di tengah dia memacu motornya, ternyata di wilayah Paket C Bungaraya sama sekali tidak ada hujan. Warga masih ramai beraktivitas karena baru sekitar pukul 22.00 WIB.

Baca Juga:  Pengemis Jabatan Kehilangan Jabatan

”Saya jadwal ulang janji bertemu teman, karena saya sudah basah kuyup,” cerita Prabu.

Akhirnya, Prabu memilih pulang ke rumah, mandi, ganti baju dan istirahat.(mng)

RIAUPOS.CO – Cuaca belakangan ini memang tak menentu. Kadang terik, lalu tiba-tiba hujan deras dan tak terelakkan. Kadang di sini hujan, di sana tidak

Hal itu yang dialami Prabu. Lelaki paruh baya warga Bungaraya Siak.

Malam itu, ia hendak pulang ke Bungaraya dari Kota Siak. Awalnya, ia ada janji temu dengan

seorang teman di Kota Siak. Ia ditemani temannya yang lain yaitu Agung.

Karena turun hujan, mereka berhenti di sebuah warung. Sambil ngopi, keduanya pun menunggu hujan reda.

- Advertisement -

Agung lalu mengaku juga sudah tak bisa menahan kantuk. Ia harus bangun pagi-pagi karena harus bekerja.

”Mas Prabu, aku pulang duluan, ya? Ngantuk aku, Mas. Besok harus bangun pagi,” ucap Agung.

- Advertisement -
Baca Juga:  Moisturizer Dijadikan Minyak Urut

Sementara Anto, pemilik warung tempat mereka nongkrong heran, kenapa pelanggannya sudah kemas-kemas.

Prabu dan Agung akhirnya bubar. Keduanya meninggalkan warung secara bersama- sama, meski tujuan berbeda. Agung balik ke rumahnya di Parit Baru, Prabu balik ke Bungaraya.

Selang 500 meter meninggalkan warung tempat Prabu duduk tadi, hujan tiba-tiba turun dengan deras. Tak ada tempat untuk berteduh. Kiri kanan jalan hanya ada kebun warga.

Prabu pun memacu motornya di tengah hujan deras yang membuatnya basah kuyup.

Namun, di tengah dia memacu motornya, ternyata di wilayah Paket C Bungaraya sama sekali tidak ada hujan. Warga masih ramai beraktivitas karena baru sekitar pukul 22.00 WIB.

Baca Juga:  Minum Air Cuci Tangan

”Saya jadwal ulang janji bertemu teman, karena saya sudah basah kuyup,” cerita Prabu.

Akhirnya, Prabu memilih pulang ke rumah, mandi, ganti baju dan istirahat.(mng)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Amplop Kosong

Celana Sobek

Ditabrak dari Belakang

Sudah Tamat Sekolah

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

RIAUPOS.CO – Cuaca belakangan ini memang tak menentu. Kadang terik, lalu tiba-tiba hujan deras dan tak terelakkan. Kadang di sini hujan, di sana tidak

Hal itu yang dialami Prabu. Lelaki paruh baya warga Bungaraya Siak.

Malam itu, ia hendak pulang ke Bungaraya dari Kota Siak. Awalnya, ia ada janji temu dengan

seorang teman di Kota Siak. Ia ditemani temannya yang lain yaitu Agung.

Karena turun hujan, mereka berhenti di sebuah warung. Sambil ngopi, keduanya pun menunggu hujan reda.

Agung lalu mengaku juga sudah tak bisa menahan kantuk. Ia harus bangun pagi-pagi karena harus bekerja.

”Mas Prabu, aku pulang duluan, ya? Ngantuk aku, Mas. Besok harus bangun pagi,” ucap Agung.

Baca Juga:  Pasangan Manipulatif

Sementara Anto, pemilik warung tempat mereka nongkrong heran, kenapa pelanggannya sudah kemas-kemas.

Prabu dan Agung akhirnya bubar. Keduanya meninggalkan warung secara bersama- sama, meski tujuan berbeda. Agung balik ke rumahnya di Parit Baru, Prabu balik ke Bungaraya.

Selang 500 meter meninggalkan warung tempat Prabu duduk tadi, hujan tiba-tiba turun dengan deras. Tak ada tempat untuk berteduh. Kiri kanan jalan hanya ada kebun warga.

Prabu pun memacu motornya di tengah hujan deras yang membuatnya basah kuyup.

Namun, di tengah dia memacu motornya, ternyata di wilayah Paket C Bungaraya sama sekali tidak ada hujan. Warga masih ramai beraktivitas karena baru sekitar pukul 22.00 WIB.

Baca Juga:  Amplop Kosong

”Saya jadwal ulang janji bertemu teman, karena saya sudah basah kuyup,” cerita Prabu.

Akhirnya, Prabu memilih pulang ke rumah, mandi, ganti baju dan istirahat.(mng)

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari