- Advertisement -
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Primus, seorang pemuda yang belum lama tinggal di Kota Pekanbaru. Suatu hari, ia berniat jalan-jalan ke Kabupaten Siak karena ada sanak keluarganya yang tinggal di sana.
Ia pun memutuskan ke Siak dengan mengendarai sepeda motor. Karena belum hapal rute jalan ke Siak, Primus memanfaatkan aplikasi maps di gadgetnya.
- Advertisement -
Dengan patuh, Primus pun mengikuti petunjuk yang diberikan aplikasi maps tersebut. Hingga akhirnya Primus sadar kalau ia berada di tengah hutan.
”Alamaak… Kok malah diarahkan ke dalam hutan begini,” kata Primus yang lama kuliah di Jakarta.
Sadar dirinya tersesat, Primus pun balik kanan mencari jalan raya yang dilewatinya tadi.
- Advertisement -
Setelah itu, ia pun menghubungi sanak keluarganya dan menceritakan yang terjadi.
Akhirnya, dengan petunjuk dari keluarganya, Primus bisa sampai ke rumah keluarganya di Siak dengan selamat.
”Gara-gara ikuti maps, gue malah tersesat,” kata Primus begitu sampai ke rumah keluarganya tersebut.
Mendengar cerita Primus, keluarganya pun tertawa.(dof)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Primus, seorang pemuda yang belum lama tinggal di Kota Pekanbaru. Suatu hari, ia berniat jalan-jalan ke Kabupaten Siak karena ada sanak keluarganya yang tinggal di sana.
Ia pun memutuskan ke Siak dengan mengendarai sepeda motor. Karena belum hapal rute jalan ke Siak, Primus memanfaatkan aplikasi maps di gadgetnya.
- Advertisement -
Dengan patuh, Primus pun mengikuti petunjuk yang diberikan aplikasi maps tersebut. Hingga akhirnya Primus sadar kalau ia berada di tengah hutan.
”Alamaak… Kok malah diarahkan ke dalam hutan begini,” kata Primus yang lama kuliah di Jakarta.
- Advertisement -
Sadar dirinya tersesat, Primus pun balik kanan mencari jalan raya yang dilewatinya tadi.
Setelah itu, ia pun menghubungi sanak keluarganya dan menceritakan yang terjadi.
Akhirnya, dengan petunjuk dari keluarganya, Primus bisa sampai ke rumah keluarganya di Siak dengan selamat.
”Gara-gara ikuti maps, gue malah tersesat,” kata Primus begitu sampai ke rumah keluarganya tersebut.
Mendengar cerita Primus, keluarganya pun tertawa.(dof)