KOTA (RIAUPOS.CO) — Menjadi ibu rumah tangga (IRT) tak melulu soal mengurus rumah, suami, dan anak. Sekarang ini, perempuan sudah bisa membantu penghasilan ataupun meringankan pengeluaran keperluan harian.
Seperti yang dilakukan puluhan ibu-ibu dari lima RW di Kelurahan Tangkerang Labuai, Kota Pekanbaru, antusias mengikuti pelatihan pembuatan sabun colek. Salah satunya, Renita, warga RW 6 yang mengaku senang bisa dilibatkan dalam proses pembuatan sabun colek tersebut.
“Hasil pelatihan tadi mudah, hanya tinggal mengurutkan bahan-bahan yang akan dicampur untuk pembuatan sabun itu dan pastinya tidak memerlukan waktu yang lama,” ucapnya, Jumat (27/9).
Iin selaku instruktur dan merupakan pemilik Iin home industry Handycrafts and household cleaner itu menyampaikan, pembuatan sabun colek hanya memakan waktu sekitar 30 menit saja. Dengan modal sekitar Rp70 ribu sudah bisa menghasilkan 25 cup, yang mana satu cup-nya berisi dua gram.
“Saya biasanya jual satu cup dengan harga Rp5 ribu. Dari bahan seperti soda api, sodium louryl sulfate, sodium tripoly phosphate, pewarna makanan dan air 2,5 liter. Itu bisa menghasilkan sekitar 3,5 liter sabun cair,” jelasnya.
Jika nantinya ibu-ibu berminat untuk dijadikan usaha sebutnya, usai mencampurkan semua bahan hingga berbentuk cream. Terlebih dahulu sabun colek yang sudah jadi didiamkan dulu semalaman agar menjadi lebih padat.
“Ini sebenarnya sudah jadi, menghasilkan busa yang banyak. Tapi, kalau dijual bagusnya didiamkan dulu, jika tidak ada pendingin pakai kipas saja,” katanya.
Untuk bahan-bahan sendiri bisa dibeli di toko kimia. Namun sampai saat ini, ia masih membeli bahan sabun colek itu dari Jakarta melalui online. “Ada sekitar delapan bahan yang digunakan untuk pembuatan sabun colek. Di antaranya soda api berfungsi untuk merontokkan noda membandel, sodium louryl sulfate untuk membersihkan permukaan minyak menempel dan lainnya,” urainya.
Kegiatan yang ditaja oleh Kader Penggerak Kampung Berseri Astra (KBA) Indah Madani Mirshal yang juga Ketua LPM Kelurahan Tangkerang Labuai itu mengatakan, pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan perekonomian keluarga. Bisa digunakan sendiri maupun ke depannya akan diproduksi secara massal.
“Sebagai salah satu pengembangan di KBA Indah Madani, agar banyak kader lainnya bisa mengikuti jejak sabun cair madani (SCM) yang kini sudah merambah pasar swalayan. Kalaupun tidak untuk dipasarkan, setidaknya bisa digunakan sendiri,” jelasnya.
Kegiatan ini diikuti dengan antusias oleh ibu-ibu dari RW 3,4,5,6 dan RW 12.(*1/ade)