PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Balai Bahasa Riau (BBR) kembali menggelar Penyuluhan Bahasa Indonesia bagi (Insan) Media Massa untuk wartawan, baik cetak, elektronik, maupun daring, di Pekanbaru. Kegiatan tersebut berlangsung Senin (16/9/2019) di Hotel Ayola, Pekanbaru, dan diikuti sekitar 50 wartawan.
Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Riau, Drs Raja Yoserizal Zen, ketika membuka acara tersebut, menjelaskan, implementasi Permendagri No 40 Tahun 2007 tentang Pedoman bagi Kepala Daerah dalam Pelestarian dan Pengembangan Bahasa Negara dan Daerah masih memprihatinkan.
"Menurut saya, perlu perlu ada upaya menggalakkan pengutamaan bahasa Indonesia dengan tetap melestarikan bahasa daerah," jelas mantan wartawan di Riau Pos Group ini.
Yoserizal mengapresiasi kegiatan yang diinisiasi oleh BBR ini. Dia berharap, kegiatan seperti ini terus dilakukan agar para wartawan juga terbantu dan selalu ingat untuk menggunakan bahasa Indonesia yang benar dan baik di setiap pemberitaannya.
"Mungkin karena ingin cepat dan terkejar tenggat, banyak wartawan yang sering lupa sehingga banyak kesalahan dalam menulis berita, yang agak salah dalam kaidah bahasa Indonesia," jelas Yoserizal lagi.
Di bagian lain, Kepala BBR Drs Songgo A Siruah MPd, menjelaskan, lembaga yang dipimpinnya kini terus melakukan upaya membantu masyarakat Riau di semua kabupaten/kota dalam memperbaiki kompetensi berbahasa Indonesia. Pihaknya mengajak ASN, pelaku usaha, sastrawan/seniman, guru, wartawan, dan lain sebagainya agar memperbaiki penggunaan bahasa Indonesia, terutama yang tertulis.
"Sebab yang tertulis, apalagi menjadi bacaan publik, jika salah penggunaan bahasa Indonesia, akan terbaca dan sulit diperbaiki. Untuk itu, pelan-pelan harus diperbaiki," jelas lelaki asal Sulawesi Selatan tersebut.
Dalam acara tersebut, Kepala Ombudsman Riau, H Ahmad Fitri SE, yang tampil memberikan materi tentan Bahasa Indonesia dalam Pelayanan Publik, setuju dengan apa yang dijelaskan Songgo. Menurutnya, di ruang-ruang pelayanan publik, penggunaan bahasa Indonesia harus lebih baik lagi.
"Komunikasi dengan bahasa Indonesia ini harus terus ditingkatkan agar bahasa Indonesia menjadi tuan di rumahnya sendiri," jelas lelaki yang pernah menjadi redaktur pelaksana di Riau Pos ini.
Sementara itu, ketua panitia pelaksana kegiatan ini, Noezafri Amar SS, menjelaskan, pihaknya sangat berterima kasih atas dukungan semua pihak dalam kegiatan ini. Dia mengaku senang karena banyak wartawan senior yang sebenarnya secara ilmu sudah bagus, mau ikut kegiatan ini.
"Ini tandanya para wartawan tetap ingin melakukan penambahan dan perbaikan dalam penggunaan bahasa Indonesia agar saat menulis di media masing-masing tak banyak kesalahannya," jelas Noezafri.
Dia juga mengucapkan terima kasih kepada para narasumber, yakni Songgo A Siruah, Ahmad Fitri, Dr Fatmawati Adnan MPd, dan Dra Imelda Yanche MHum. "Semoga ilmu dari semua narasumber ini bermanfaat bagi para peserta," ujar alumni FIB Unand ini.(hbk)
Editor: Firman Agus