JAKARTA (RIAUPOS.CO)– Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Saut Situmorang menegaskan mundur dari jabatannya. Hal ini pun menimbulkan tanda tanya. Karena dia mundur setelah Irjen Pol Firli Bahuri terpilih jadi Ketua KPK, dan pemerintah setuju adanya Revisi UU KPK.
Menanggapi hal tersebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, pengundurkan diri adalah hak setiap individu. Sehingga dirinya tidak bisa melakukan pemaksaan.
“Ya itu hak setiap orang. Untuk mundur dan tidak mundur adalah hak pribadi seseorang,†ujar Jokowi dalam konfrensi pers di kompleks istana kepresidenan, Jakarta, Senin (13/9).
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang menyatakan mundur dari kursi pimpinan KPK periode 2015-2019. Mundurnya Saut dari kursi pimpinan KPK jilid IV setelah Komisi III DPR terpilihnya lima pimpinan KPK periode 2019-2023, bahkan Irjen Firli Bahuri terpilih menjadi Ketua KPK jilid V.
“Saudara saudara yang terkasih dalam nama Tuhan yang mengasihi kita semua, Izinkan saya bersama ini menyampaikan beberapa hal sehubungan dengan pengunduran diri saya sebagai Pimpinan KPK terhitung mulai Senin 16 September 2019,†kata Saut dalam pesan pengunduran dirinya yang diterima JawaPos.com, Jumat (13/9).
Dalam surat pengunduran dirinya, Saut menyampaikan beberapa hal kepada rekannya sesama pimpinan hingga pegawai KPK. Saut meminta maaf kepada empat pimpinan periode 2015-2019 yakni, Ketua KPK Agus Rahardjo, beserta rekannya Basaria Panjaitan, Alexander Marwata dan Laode M Syarif.
“Saya mohon maaf sekaligus mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pimpinan KPK Jilid IV (Bunda BP, Bro Alex M, Bro LM Syarif dan pak bro Ketua Agus R ) Struktural, Staf, Security, semua OB yg bersihkan ruangan saya setiap hari dan yang membantu menyiapkan makanan (Terutama Mbak Wati dan mas Dul). Driver saya Edy dan Syukron, pengawal (E,J dan Sdw, dll),†ucap Saut.
Saut pun menyatakan permohonan maaf kepada pegawai KPK yang kesal terhadap tingkahnya selama bertugas di komisi antirasuah. Sebab Saut dinilai tegas dalam menjalankan sembilan nilai KPK.
“Saya tahu beberapa diantara teman teman pasti pernah sebel bingit sama saya karena style saya. Saya mohon maaf karena dalam banyak hal memang kita harus bisa membedakan antara Cemen dengan penegakan 9 nilai KPK yg kita miliki (Jujur, Peduli, Mandiri, Disiplin, Tanggung jawab, Kerja Keras, Sederhana Berani dan Adil) yang kita tanamkan dan ajarkan selama ini sebagai bagian dari nilai di KPK yaitu RI-KPK (Religius,Integritas,Kepemimpinan, Profesional dan Keadilan). Mari kita pegang itu sampai kapanpun,†ujar Saut.
Dia pun menyampaikan, seluruh asuransi telah diserahkan. Bahkan Saut menyebut tak membawa barang-barang elektronik yang selama ini dia pakai selama bertugas di KPK.
“Buat Sekjen: Id Card, Asuransi Js, saya serahkan hari ini titip di mbak Arien (mohon ijin cuti pada hari jumaat ini 13 Sept 2019) saya pulang jam 08.00. Oh ya, bersama saya tidak ada barang-barang elektronik kantor,†terang Saut.
Dia pun menyampaikan, seluruh asuransi telah diserahkan. Bahkan Saut menyebut tak membawa barang-barang elektronik yang selama ini dia pakai selama bertugas di KPK.
“Buat Sekjen: Id Card, Asuransi Js, saya serahkan hari ini titip di mbak Arien (mohon ijin cuti pada hari jumaat ini 13 Sept 2019) saya pulang jam 08.00. Oh ya, bersama saya tidak ada barang-barang elektronik kantor,†terang Saut.
“Untuk tim Pinda agar alamat email dan akses aplikasi sprint dan lain lain agar segera di delete,†sambungnya.
Saut pun tak lupa memberi semangat untuk Ketua Wadah Pegawai (WP) KPK Yudi Purnomo. Dia pun mengharapkan agar aktor penyerangan terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan segera ditemukan.
“Buat mas Yudi (Ketua WP tetaplah konsisten bro antum masih komandan) Kunci sepeda yg saya sumbangkan untuk Doa dan Momentos/Harapan kita agar siapa pelaku kejahatan atas Novel bisa ditemukan, saya titipkan di Mbak Arien ( with thanks),†tutur Saut.
Saut pun menyampaikan rasa terima kasih kepada tim protokol yang telah menata jadwal dan kegiatan pimpinan selama bertugas di KPK. Dia pun tak lupa menyampaikan rasa terima kasih untuk semua staf ACLC, tim PJKAKI dan Dikyanmas.
“Untuk Korsepim (mbak Arien) terima kasih sudah menata jadwal dan kegiatan Pimpinan, demikian juga Tim protokol yang selama ini bersama saya bila berjalan (mas Ikbal, bro Ardan,Bli Gede, Mbak Henny, sebelumnya juga ada mbak Komang yg saat ini menjabat Ka Rutan).Terima kasih. Kapan kapan kita pasti ketemu lagi.Trims juga untuk semua staf ACLC, mbak Dinov Lae Sinaga, Tim PJKAKI, Dikyanmas Mas Giri dll yg tdk bisa saya sebut satu persatu. Pasti teman teman jadi bagian yag paling manis dlm sejarah hidup saya.Termausuk tim Biro Hukum,†urai Saut.
“Untuk semua Kordinator Wilayah (1-9), tetaplah semangat menjaga Indonesia dari Timur sampai barat,seperti yg sering saya ucapkan berkali kali di depan kepala daerah (gub,wlikota/bupati dprd) kita hadir untuk menjaga orang orang baik agar tetap baik, semangatlah meningkatkan intervensi kita pada: www.korsupgah.kpk.go.id dan lakukan terus Inovasi termasuk tim Korsupdak dgn komandan mas Setyo (bantu terus Koodinasi supervise kasus kasus mangkrak didaerah krn rakyat lokal,†lanjutnya.
Bahkan, secara khusus Saut menyampaikan rasa terima kasih kepada pegawai KPK yang telah melakukan Oikumene di ruang Konferensi Pres. Dia mengharapkan tetap memegang sembilan nilai dan RI-KPK kita sampai kapanpun. Dia meminta untuk mengingat pesan Pendeta sebagai pegangan hidup dan bekerja di KPK.
“Maaf kalau saya belum bisa ikut aktif melayani, hanya sebagai jemaat saja. Tuhan Yesus Memberkati kita semua sampai kapanpun,†ucap Saut.
Pada penutup surat undur dirinya, Saut menyampaikan salam dari istri tercintanya, Liesdiana Brahmana. Serta kedua anaknya yakni Melissa dan Michael Ong.
“Tuhan memberkati kita semua, salam. Saut Situmorang,†tutupnya.