JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Indonesia hanya punya kuota satu atlet untuk tampil dalam Kejuaraan Atletik Dunia, Doha, Qatar akhir bulan ini. Sprinter Lalu Muhammad Zohri lah yang bakal mewakili Merah Putih. Namun, tidak ada target tinggi yang dibebankan padanya. Sebab, atlet asal Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat itu baru saja pulih dari cedera pada kaki kirinya.
‘’Saya cuma berharap dia bisa mempertahankan waktu terbaiknya. Kami nggak ingin memaksa, malah nanti takut cedera,’’ jelas pelatih sprint pelatnas, Eni Nuraeni, ketika ditemui di Stadion Madya, Senayan, kemarin.
Saat ini Eni belum memberi Zohri menu latihan berat. Hanya terus meningkatkan teknis. Pekan lalu, tim pelatnas baru saja mengambil catatan waktu. Hasilnya Zohri masih 10,20 detik. Itu seperti catatan waktunya saat tampil di Asian Games 2018. Dia belum bisa mengulang catatan seperti saat berlomba di Seiko Grand Prix di Jepang, yakni 10,03 detik.
Persaingan di Kejuaraan Dunia nanti jelas akan sangat ketat. Seluruh pelari terbaik dunia bakal turun untuk menembus limit Olimpiade Tokyo 2020. ‘’Pastinya sudah bukan abal-abal. Pelari top semua. Semoga jadi motivasi dan pengalaman,’’ kata Zohri.(feb/na/jpg)
JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Indonesia hanya punya kuota satu atlet untuk tampil dalam Kejuaraan Atletik Dunia, Doha, Qatar akhir bulan ini. Sprinter Lalu Muhammad Zohri lah yang bakal mewakili Merah Putih. Namun, tidak ada target tinggi yang dibebankan padanya. Sebab, atlet asal Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat itu baru saja pulih dari cedera pada kaki kirinya.
‘’Saya cuma berharap dia bisa mempertahankan waktu terbaiknya. Kami nggak ingin memaksa, malah nanti takut cedera,’’ jelas pelatih sprint pelatnas, Eni Nuraeni, ketika ditemui di Stadion Madya, Senayan, kemarin.
- Advertisement -
Saat ini Eni belum memberi Zohri menu latihan berat. Hanya terus meningkatkan teknis. Pekan lalu, tim pelatnas baru saja mengambil catatan waktu. Hasilnya Zohri masih 10,20 detik. Itu seperti catatan waktunya saat tampil di Asian Games 2018. Dia belum bisa mengulang catatan seperti saat berlomba di Seiko Grand Prix di Jepang, yakni 10,03 detik.
Persaingan di Kejuaraan Dunia nanti jelas akan sangat ketat. Seluruh pelari terbaik dunia bakal turun untuk menembus limit Olimpiade Tokyo 2020. ‘’Pastinya sudah bukan abal-abal. Pelari top semua. Semoga jadi motivasi dan pengalaman,’’ kata Zohri.(feb/na/jpg)