Rabu, 5 Februari 2025

Jarak Pandang Terbatas

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Kabut asap yang menyelimuti langit Riau telah membuat jarak pandang terbatas. Di Pekanbaru, berdasarkan rilis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, jarak pandang hanya dua kilometer (berasap), Ahad (8/9).  Sementara jarak pandang di wilayah lain seperti Rengat dan Pelalawan berada di angka tiga km (berasap).

"Dumai empat km (berasap)," kata Kasi Data dan Informasi BMKG Marzuki.

Ditambahkan Marzuki, untuk sebaran titik panas (hot spot) pada level konfiden di atas 50 persen di Riau ada 71 titik. Yang terbanyak di Indragiri Hilir (Inhil) 29 titik, Pelalawan 26 titik, Indragiri Hulu 9 titik, Rokan Hilir 3 titik,Kampar 2 titik, Kepulauan Meranti 1 titik, dan Dumai 1 titik. Sementara pada level konfiden di atas 70 persen ada 44 titik. Sebaran titik panas ini ada di Pelalawan 18 titik, Indragiri Hilir 18 titik, Indragiri Hulu 5 titik,  Rokan Hilir 2 titik, dan Kepulauan Meranti satu titik.

Baca Juga:  Datangi Siswa SMA Santa Maria, Ajak Jauhi Narkoba Hingga Wujudkan Pemilu Damai

Sementara di Pelalawan kabut asap tebal juga telah menyebabkan indeks standar pencemaran udara (ISPU)  diperkirakan berada pada angka PM 10 di bawah 200 dengan kategori udara tidak sehat.

"Ya, memang kabut asap tebal masih tetap bertahan menyelimuti sejumlah daerah di Kabupaten Pelalawan seperti di Kecamatan Pangkalankerinci. Akibat jerebu tebal ini, maka jarak pandang tetap bertahan pada angka 3 km," terang Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan Drs Hadi Penandio MSi kepada Riau Pos, Ahad (8/9) siang.

Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Pelalawan H Syamsul Anwar SH MH menambahkan, berdasarkan alat pengukur udara milik PT Chevron, ISPU di Kabupaten Pelalawan tetap bertahan pada angka PM 10 di bawah 200 dengan kategori udara tidak sehat.

Baca Juga:  Balai Bahasa Riau Gelar Lomba Seluruh Jenjang Pendidikan, Wartawan, Guru dan Umum

"Untuk itu, kita berharap agar masyarakat Pelalawan dapat mengurangi aktivitas di luar rumah atau ruang terbuka. Jika harus keluar rumah, maka gunakanlah masker," ujarnya.

Di Kepulauan Meranti tidak ada seorang pun yang tahu tentang angka ISPU, atau kualitas udara di daerah tersebut. Kabid Pencegahan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kepulauan Meranti Muhammad Fahri mengatakan, kualitas udara di Kepulauan Meranti tampak tidak sehat. Namun ia tidak bisa menjawab ukuran atau angka pasti terhadap kualitasnya, karena tidak memiliki ISPU

Di Dumai kabut asap akibat karhutla ini membuat jarak pandang terbatas, yakni 4 km.

"Iya, kabut asap masih melanda, kendati Dumai tidak ada hot spot berdasarkan pantauan BMKG," ujar Kepala BPBD Kota Dumai Afri Lagan, Ahad (8/9).

>>Berita selengkapnya baca Riau Pos hari ini.

Laporan : Tim Riau Pos
Editor : Rinaldi

 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Kabut asap yang menyelimuti langit Riau telah membuat jarak pandang terbatas. Di Pekanbaru, berdasarkan rilis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, jarak pandang hanya dua kilometer (berasap), Ahad (8/9).  Sementara jarak pandang di wilayah lain seperti Rengat dan Pelalawan berada di angka tiga km (berasap).

"Dumai empat km (berasap)," kata Kasi Data dan Informasi BMKG Marzuki.

- Advertisement -

Ditambahkan Marzuki, untuk sebaran titik panas (hot spot) pada level konfiden di atas 50 persen di Riau ada 71 titik. Yang terbanyak di Indragiri Hilir (Inhil) 29 titik, Pelalawan 26 titik, Indragiri Hulu 9 titik, Rokan Hilir 3 titik,Kampar 2 titik, Kepulauan Meranti 1 titik, dan Dumai 1 titik. Sementara pada level konfiden di atas 70 persen ada 44 titik. Sebaran titik panas ini ada di Pelalawan 18 titik, Indragiri Hilir 18 titik, Indragiri Hulu 5 titik,  Rokan Hilir 2 titik, dan Kepulauan Meranti satu titik.

Baca Juga:  Tingkatkan Semangat Kebersamaan

Sementara di Pelalawan kabut asap tebal juga telah menyebabkan indeks standar pencemaran udara (ISPU)  diperkirakan berada pada angka PM 10 di bawah 200 dengan kategori udara tidak sehat.

- Advertisement -

"Ya, memang kabut asap tebal masih tetap bertahan menyelimuti sejumlah daerah di Kabupaten Pelalawan seperti di Kecamatan Pangkalankerinci. Akibat jerebu tebal ini, maka jarak pandang tetap bertahan pada angka 3 km," terang Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan Drs Hadi Penandio MSi kepada Riau Pos, Ahad (8/9) siang.

Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Pelalawan H Syamsul Anwar SH MH menambahkan, berdasarkan alat pengukur udara milik PT Chevron, ISPU di Kabupaten Pelalawan tetap bertahan pada angka PM 10 di bawah 200 dengan kategori udara tidak sehat.

Baca Juga:  Datangi Siswa SMA Santa Maria, Ajak Jauhi Narkoba Hingga Wujudkan Pemilu Damai

"Untuk itu, kita berharap agar masyarakat Pelalawan dapat mengurangi aktivitas di luar rumah atau ruang terbuka. Jika harus keluar rumah, maka gunakanlah masker," ujarnya.

Di Kepulauan Meranti tidak ada seorang pun yang tahu tentang angka ISPU, atau kualitas udara di daerah tersebut. Kabid Pencegahan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kepulauan Meranti Muhammad Fahri mengatakan, kualitas udara di Kepulauan Meranti tampak tidak sehat. Namun ia tidak bisa menjawab ukuran atau angka pasti terhadap kualitasnya, karena tidak memiliki ISPU

Di Dumai kabut asap akibat karhutla ini membuat jarak pandang terbatas, yakni 4 km.

"Iya, kabut asap masih melanda, kendati Dumai tidak ada hot spot berdasarkan pantauan BMKG," ujar Kepala BPBD Kota Dumai Afri Lagan, Ahad (8/9).

>>Berita selengkapnya baca Riau Pos hari ini.

Laporan : Tim Riau Pos
Editor : Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari