PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Status gizi yang kurang dapat mempengaruhi keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan balita. Apabila balita mengalami keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan atau stunting dapat menurunkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia yang merupakan negara berkembang.
Oleh karena itu, YBM PLN terus berupaya mendukung pemerintah terkait permasalahan kurang gizi yang ada di Indonesia melalui Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk ibu menyusui bayi usia 0 – 6 bulan dan balita usia 6 – 60 Bulan.
Makanan Tambahan (MT) Balita adalah suplementasi gizi berupa makanan tambahan dalam bentuk biskuit, susu dengan formulasi khusus dan difortifikasi dengan vitamin dan mineral yang diberikan kepada bayi dan anak balita usia 6-60 bulan dengan kategori kurus. Bagi bayi dan anak berumur 6-24 bulan, makanan tambahan ini digunakan bersama Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI). Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) merupakan program intervensi untuk anak-anak yang kurang gizi di mana saja untuk meningkatkan status gizi anak serta untuk mencukupi kebutuhan gizi anak agar tercapainya status gizi yang sesuai dengan anak-anak.
Bidan Cahaya merupakan program unggulan dari Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN yang konsen terhadap penanganan stunting. Salah satunya yaitu Bidan Cahaya YBM PLN Desa Rantau Panjang binaan YBM PLN Unit Induk Pembangunan Sumatera Bagian Tengah (UIP Sumbagteng) yang terletak di Kecamatan Enok Kabupaten Indragiri Hilir, Riau yang rutin setiap bulan melaksanakan PMT di Desa Rantau Panjang. Sebanyak 120 bayi dan balita mendapatkan makanan tambahan yang terdiri dari susu formula, asam folat, roti, biscuit crackers, abon ikan patin Keloros binaan PLN UIP Sumbagteng, bubur bayi, buah-buahan, serta sup ayam.
Paket makanan tambahan diserahkan oleh Ketua YBM PLN UIP Sumbagteng yang diwakilkan oleh Amilin YBM PLN serta didampingi oleh Bidan Cahaya YBM PLN, Novariantina A Md Keb, Kamis (14/7) dalam kegiatan Posyandu dan PMT bulanan di Posyandu Desa Rantau Panjang.
Linda selaku orang tua balita mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan oleh YBM PLN melalui Program Bidan Cahaya YBM PLN di Desa Rantau Panjang. "Posyandu sekaligus PMT merupakan ajang anak-anak kami bermain dan berinteraksi dengan kawan-kawannya, sehingga setiap pelaksanaan PMT, anak saya tidak pernah absen dan selalu hadir posyandu. Saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada YBM PLN. Dengan hadirnya bidan cahaya di Desa Rantau Panjang ini, kami merasa sangat terbantu sekali terutama saat berobat Ketika sakit, selain bidan yang ramah dan bersahabat, anak-anak kami juga tercukupi kebutuhan gizinya dengan adanya Program PMT setiap bulan disini," ujarnya.(adv/anf)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Status gizi yang kurang dapat mempengaruhi keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan balita. Apabila balita mengalami keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan atau stunting dapat menurunkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia yang merupakan negara berkembang.
Oleh karena itu, YBM PLN terus berupaya mendukung pemerintah terkait permasalahan kurang gizi yang ada di Indonesia melalui Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk ibu menyusui bayi usia 0 – 6 bulan dan balita usia 6 – 60 Bulan.
- Advertisement -
Makanan Tambahan (MT) Balita adalah suplementasi gizi berupa makanan tambahan dalam bentuk biskuit, susu dengan formulasi khusus dan difortifikasi dengan vitamin dan mineral yang diberikan kepada bayi dan anak balita usia 6-60 bulan dengan kategori kurus. Bagi bayi dan anak berumur 6-24 bulan, makanan tambahan ini digunakan bersama Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI). Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) merupakan program intervensi untuk anak-anak yang kurang gizi di mana saja untuk meningkatkan status gizi anak serta untuk mencukupi kebutuhan gizi anak agar tercapainya status gizi yang sesuai dengan anak-anak.
Bidan Cahaya merupakan program unggulan dari Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN yang konsen terhadap penanganan stunting. Salah satunya yaitu Bidan Cahaya YBM PLN Desa Rantau Panjang binaan YBM PLN Unit Induk Pembangunan Sumatera Bagian Tengah (UIP Sumbagteng) yang terletak di Kecamatan Enok Kabupaten Indragiri Hilir, Riau yang rutin setiap bulan melaksanakan PMT di Desa Rantau Panjang. Sebanyak 120 bayi dan balita mendapatkan makanan tambahan yang terdiri dari susu formula, asam folat, roti, biscuit crackers, abon ikan patin Keloros binaan PLN UIP Sumbagteng, bubur bayi, buah-buahan, serta sup ayam.
- Advertisement -
Paket makanan tambahan diserahkan oleh Ketua YBM PLN UIP Sumbagteng yang diwakilkan oleh Amilin YBM PLN serta didampingi oleh Bidan Cahaya YBM PLN, Novariantina A Md Keb, Kamis (14/7) dalam kegiatan Posyandu dan PMT bulanan di Posyandu Desa Rantau Panjang.
Linda selaku orang tua balita mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan oleh YBM PLN melalui Program Bidan Cahaya YBM PLN di Desa Rantau Panjang. "Posyandu sekaligus PMT merupakan ajang anak-anak kami bermain dan berinteraksi dengan kawan-kawannya, sehingga setiap pelaksanaan PMT, anak saya tidak pernah absen dan selalu hadir posyandu. Saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada YBM PLN. Dengan hadirnya bidan cahaya di Desa Rantau Panjang ini, kami merasa sangat terbantu sekali terutama saat berobat Ketika sakit, selain bidan yang ramah dan bersahabat, anak-anak kami juga tercukupi kebutuhan gizinya dengan adanya Program PMT setiap bulan disini," ujarnya.(adv/anf)