JAKARTA (RIAUPOS.CO) – SEBAGAI salah satu daerah penghasil kelapa sawit terbesar di Provinsi Riau, Bupati Rokan Hulu H Sukiman berjuang menyuarakan aspirasi para petani kelapa sawit dalam musyawarah nasional (Munas) I Asosiasi Kabupaten Penghasil Sawit Indonesia (AKPSI) di Beach City Jakarta Internasional Stadium Ancol Jakarta, Sabtu (16/7).
Kehadiran orang nomor satu Rohul dalam Munas AKPSI I yang berada di 21 provinsi itu, sebagai bentuk komitmen dan dukungan Pemerintah Kabupaten Rohul dalam mengawal tata kelola dan mengawasi stabilitas harga sawit dan orientasi pengembangan kapasitas pemerintah desa untuk pembangunan desa berkelanjutan.
Kegiatan Munas I AKPSI dibuka Mendagri Tito Karnavian itu, dihadiri Menko Marvest Luhut Binsar Panjaitan, menteri terkait, bupati/wakil bupati dari 160 kabupaten penghasil sawit se-Indonesia.
Ikut hadir mendamping Bupati yakni Kadisnakbun Agung CH Nugroho STP, Kepala BPKAD Elbizri SSTP MSi, Plt Kepala Bapenda Zulheri SE MM, Plt Kadis DPMPD Prasetyo serta pengurus APDESI Rohul. Munas tersebut dirangkai dengan pelantikan pengurus APKSI yang dilakukan oleh Mendagri selaku Dewan Pembina APKSI.
Bupati Rohul H Sukiman menyebutkan, kehadirannya dalam mengikuti Munas I AKPSI, sebagai salah satu upaya dalam memperjuangkan harapan para petani sawit khususnya di Kabupaten Rohul terkait stabilisasi harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit.
Dia berharap dengan adanya organisasi AKPSI, dapat memperjuangkan aspirasi masyarakat petani sawit di Indonesia, agar semakin berkembang dan terkelola dengan baik serta berkelanjutan dengan dukungan pemerintah daerah yang tergabung dalam AKPSI. Sebab, lanjutnya, keberadaan APKSI ini dapat melindungi sekaligus memperjuangkan aspirasi petani sawit di Indonesia. Apalagi Rohul sendiri merupakan salah satu kabupaten produsen sawit terbesar di Indonesia khususnya Provinsi Riau.
"Tentunya dari hasil Munas ini, kita harapkan dapat menghasilkan regulasi keberpihakkan terhadap kesejahteraan pertani sawit swadaya di Kabupaten Rohul sekaligus dapat menstabilkan dan penjualan TBS kelapa sawit satu harga di daerah," tuturnya.(adv)
JAKARTA (RIAUPOS.CO) – SEBAGAI salah satu daerah penghasil kelapa sawit terbesar di Provinsi Riau, Bupati Rokan Hulu H Sukiman berjuang menyuarakan aspirasi para petani kelapa sawit dalam musyawarah nasional (Munas) I Asosiasi Kabupaten Penghasil Sawit Indonesia (AKPSI) di Beach City Jakarta Internasional Stadium Ancol Jakarta, Sabtu (16/7).
Kehadiran orang nomor satu Rohul dalam Munas AKPSI I yang berada di 21 provinsi itu, sebagai bentuk komitmen dan dukungan Pemerintah Kabupaten Rohul dalam mengawal tata kelola dan mengawasi stabilitas harga sawit dan orientasi pengembangan kapasitas pemerintah desa untuk pembangunan desa berkelanjutan.
- Advertisement -
Kegiatan Munas I AKPSI dibuka Mendagri Tito Karnavian itu, dihadiri Menko Marvest Luhut Binsar Panjaitan, menteri terkait, bupati/wakil bupati dari 160 kabupaten penghasil sawit se-Indonesia.
Ikut hadir mendamping Bupati yakni Kadisnakbun Agung CH Nugroho STP, Kepala BPKAD Elbizri SSTP MSi, Plt Kepala Bapenda Zulheri SE MM, Plt Kadis DPMPD Prasetyo serta pengurus APDESI Rohul. Munas tersebut dirangkai dengan pelantikan pengurus APKSI yang dilakukan oleh Mendagri selaku Dewan Pembina APKSI.
- Advertisement -
Bupati Rohul H Sukiman menyebutkan, kehadirannya dalam mengikuti Munas I AKPSI, sebagai salah satu upaya dalam memperjuangkan harapan para petani sawit khususnya di Kabupaten Rohul terkait stabilisasi harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit.
Dia berharap dengan adanya organisasi AKPSI, dapat memperjuangkan aspirasi masyarakat petani sawit di Indonesia, agar semakin berkembang dan terkelola dengan baik serta berkelanjutan dengan dukungan pemerintah daerah yang tergabung dalam AKPSI. Sebab, lanjutnya, keberadaan APKSI ini dapat melindungi sekaligus memperjuangkan aspirasi petani sawit di Indonesia. Apalagi Rohul sendiri merupakan salah satu kabupaten produsen sawit terbesar di Indonesia khususnya Provinsi Riau.
"Tentunya dari hasil Munas ini, kita harapkan dapat menghasilkan regulasi keberpihakkan terhadap kesejahteraan pertani sawit swadaya di Kabupaten Rohul sekaligus dapat menstabilkan dan penjualan TBS kelapa sawit satu harga di daerah," tuturnya.(adv)