JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto memastikan kini wilayah Papua dan Papua Barat sudah berangsur kondusif. Menurutnya, kerusuhan yang sempat terjadi di Bumi Cendrawasih itu tak lepas dari aksi provokasi yang dilakukan Ketua Persatuan Gerakan Pembebasan untuk Papua Barat Benny Wenda.
“Kalau Benny Wenda kan sejak dulu aktivitasnya sangat tinggi dia. Kesana kemari, keluar negeri, keluar masuk memberikan informasi palsu. Kita sudah tahu memang mereka selalu melakukan provokasi keluar negeri seakan-akan Indonesia enggak ngurus Papua dan Papua Barat,” kata Wiranto di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (2/9).
Wiranto juga menegaskan, Benny Wenda merupakan salah satu tokoh yang sejak lama memperjuangkan kemerdekaan Papua dari Indonesia. Dia tinggal di luar negeri dan aktif menggalang dukungan internasional.
Bahkan, Benny pernah menyerahkan petisi yang sudah ditandatangani 1,8 juta orang untuk menuntut referendum kemerdekaan Papua Barat kepada Ketua Dewan HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Michelle Bachelet, akhir Januari 2019. Ketika itu Benny ikut dalam rombongan delegasi Vanuatu.
Mantan Panglima ABRI era orde baru ini pun membenarkan bahwa Benny Wenda mencoba menyebarkan informasi bohong ke dunia internasional terkait kondisi di Papua. Sehingga pemerintah mencoba memberikan informasi yang benar terkait situasi di Papua dan Papua Barat.
“Saya kira benar bahwa Benny Wenda memang bagian dari konspirasi untuk masalah ini. Tetapi kita harus lawan dengan kebenaran. Kita lawan dengan fakta dan biasanya provokasi yang tidak benar, informasi yang menyesatkan dapat dibantah dengan fakta-fakta yang ada,” ucap Wiranto.
Pernyataan yang sama pun dilontarkan Kepala Staf Presiden Moeldoko, dia menyebut tokoh Kemerdekaan Papua sekaligus Ketua United Liberation Movement For West Papua (ULMWP) Benny Wenda adalah aktor di balik kerusuhan Papua. Benny diduga telah memobilisasi aksi diplomatik kepada sejumlah negara untuk membantu kemerdekaan Papua.
“Ya jelas toh. Jelas Benny Wenda itu (aktor kerusuhan) Dia mobilisasi diplomatik untuk mendukung Papua Merdeka, mobilisasi informasi yang salah dan enggak benar. Itu yang dia lakukan di Australia dan Inggris,” ucap Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.
Oleh karena itu, pemerintah akan berupaya melakukan pendekatan politik, bukan dengan pendekatan militer. Pasalnya, kata Moeldoko, langkah yang dilakukan Benny Wenda itu merupakan gerakan politik
“Ini persoalan politik harus diatasi dengan pendekatan politik, enggak bisa dengan pendekatan militer. Ini juga lebih politik karena dia bergerak di front politik,” tegasnya.
Benny Wenda juga diketahui telah mengeluarkan pernyataan terkait kerusuhan di Papua dan Papua Barat yang belakangan terjadi. Dia menilai, tindakan rasial terhadap mahasiswa Papua di Surabaya menjadi pemantik kemarahan dan menyulut api ketidakadilan yang dialami rakyat Papua selama lebih dari 50 tahun.
Oleh karena itu, Benny memandang saat ini adalah waktu yang tepat untuk Bumi Cendrawasih merdeka dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Kami sangat membutuhkan dunia untuk waspada dan untuk mendukung kami dan perjuangan kami untuk menentukan nasib sendiri dan perdamaian,” ucap Benny dalam akun Facebook-nya, Selasa (27/8).
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal