Minggu, 22 Juni 2025

Pejabat Israel Berharap Penerbangan Haji Langsung ke Arab Saudi

TEL AVIV (RIAUPOS.CO) – Menteri Kerja Sama Regional Israel, Esawi Freij, mengatakan pada Sabtu (17/7/2022) bahwa dia berharap warga minoritas Muslim di negaranya dapat terbang langsung ke Arab Saudi untuk menjalankan ibadah haji tahun depan.

Harapan itu dikemukakan  setelah kerajaan mengisyaratkan keterbukaan baru saat menjamu Presiden AS Joe Biden. Pada Jumat (16/7/2022), Riyadh mengatakan wilayah udaranya akan terbuka untuk semua maskapai – termasuk perpanjangan de facto hak terbang untuk pesawat Israel, yang sebelumnya hanya untuk tujuan ke Teluk dan berbagai rute ke Asia.

Menurut Freij, keputusan Saudi menunjukkan upaya yang didorong AS agar berbagai negara menjalin hubungan yang lebih normal “menuju tahap yang sangat maju” yang dapat “mengubah mimpi menjadi kenyataan” bagi para Muslim seperti dirinya.

Baca Juga:  Marah kepada Marcron, Macron: Jangan Main-Main dengan Turki

“Saya percaya bahwa, dalam setahun, warga Muslim Israel akan dapat terbang dari Ben Gurion (bandara dekat Tel Aviv) ke Jeddah dan dari sana ke Makkah untuk menjalankan ibadah haji,” kata Freij kepada stasiun penyiar publik, Kan.

Tapi dia menolak untuk mengungkapkan dasar dari prediksi tersebut. Juga tidak ada komentar langsung dari Riyadh. Pekan lalu, Freij mengatakan dia telah meminta Arab Saudi untuk mengizinkan penerbangan langsung Tel Aviv-Jeddah bagi jamaah calon haji. Seorang pejabat AS mengatakan kepada Reuters pada Kamis bahwa izin tersebut sedang diusahakan.

Freij mengatakan, Arab Saudi sebenarnya telah lama menerima jemaah calon haji dari Israel, tetapi mereka harus melakukan perjalanan melalui negara ketiga dengan biaya sekitar 11.500 dolar AS (sekitar Rp172 juta) untuk perjalanan selama seminggu.

Baca Juga:  Seluruh Fraksi di DPR Sepakat Membunuh KPK

Sementara jemaah calon haji dari negara-negara tetangga Arab Saudi hanya membayar sekitar setengah dari jumlah tersebut. Arab Saudi, negara tempat kelahiran Islam, tidak mengakui Israel, dan mengatakan bahwa mereka harus menyelesaikan dulu masalah Palestina terlebih dahulu.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 

 

 

 

TEL AVIV (RIAUPOS.CO) – Menteri Kerja Sama Regional Israel, Esawi Freij, mengatakan pada Sabtu (17/7/2022) bahwa dia berharap warga minoritas Muslim di negaranya dapat terbang langsung ke Arab Saudi untuk menjalankan ibadah haji tahun depan.

Harapan itu dikemukakan  setelah kerajaan mengisyaratkan keterbukaan baru saat menjamu Presiden AS Joe Biden. Pada Jumat (16/7/2022), Riyadh mengatakan wilayah udaranya akan terbuka untuk semua maskapai – termasuk perpanjangan de facto hak terbang untuk pesawat Israel, yang sebelumnya hanya untuk tujuan ke Teluk dan berbagai rute ke Asia.

Menurut Freij, keputusan Saudi menunjukkan upaya yang didorong AS agar berbagai negara menjalin hubungan yang lebih normal “menuju tahap yang sangat maju” yang dapat “mengubah mimpi menjadi kenyataan” bagi para Muslim seperti dirinya.

Baca Juga:  Tingkatkan Indeks Literasi Masyarakat Unilak Jalin Kerja Sama dengan Perpusnas

“Saya percaya bahwa, dalam setahun, warga Muslim Israel akan dapat terbang dari Ben Gurion (bandara dekat Tel Aviv) ke Jeddah dan dari sana ke Makkah untuk menjalankan ibadah haji,” kata Freij kepada stasiun penyiar publik, Kan.

Tapi dia menolak untuk mengungkapkan dasar dari prediksi tersebut. Juga tidak ada komentar langsung dari Riyadh. Pekan lalu, Freij mengatakan dia telah meminta Arab Saudi untuk mengizinkan penerbangan langsung Tel Aviv-Jeddah bagi jamaah calon haji. Seorang pejabat AS mengatakan kepada Reuters pada Kamis bahwa izin tersebut sedang diusahakan.

- Advertisement -

Freij mengatakan, Arab Saudi sebenarnya telah lama menerima jemaah calon haji dari Israel, tetapi mereka harus melakukan perjalanan melalui negara ketiga dengan biaya sekitar 11.500 dolar AS (sekitar Rp172 juta) untuk perjalanan selama seminggu.

Baca Juga:  Kemendagri Siap Ganti Dokumen Kependudukan yang Hilang dan Rusak

Sementara jemaah calon haji dari negara-negara tetangga Arab Saudi hanya membayar sekitar setengah dari jumlah tersebut. Arab Saudi, negara tempat kelahiran Islam, tidak mengakui Israel, dan mengatakan bahwa mereka harus menyelesaikan dulu masalah Palestina terlebih dahulu.

- Advertisement -

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 

 

 

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

TEL AVIV (RIAUPOS.CO) – Menteri Kerja Sama Regional Israel, Esawi Freij, mengatakan pada Sabtu (17/7/2022) bahwa dia berharap warga minoritas Muslim di negaranya dapat terbang langsung ke Arab Saudi untuk menjalankan ibadah haji tahun depan.

Harapan itu dikemukakan  setelah kerajaan mengisyaratkan keterbukaan baru saat menjamu Presiden AS Joe Biden. Pada Jumat (16/7/2022), Riyadh mengatakan wilayah udaranya akan terbuka untuk semua maskapai – termasuk perpanjangan de facto hak terbang untuk pesawat Israel, yang sebelumnya hanya untuk tujuan ke Teluk dan berbagai rute ke Asia.

Menurut Freij, keputusan Saudi menunjukkan upaya yang didorong AS agar berbagai negara menjalin hubungan yang lebih normal “menuju tahap yang sangat maju” yang dapat “mengubah mimpi menjadi kenyataan” bagi para Muslim seperti dirinya.

Baca Juga:  Ibarat Camar, Cutra Andika dan M Rafik Siap Berjuang Menjemput Kemenangan

“Saya percaya bahwa, dalam setahun, warga Muslim Israel akan dapat terbang dari Ben Gurion (bandara dekat Tel Aviv) ke Jeddah dan dari sana ke Makkah untuk menjalankan ibadah haji,” kata Freij kepada stasiun penyiar publik, Kan.

Tapi dia menolak untuk mengungkapkan dasar dari prediksi tersebut. Juga tidak ada komentar langsung dari Riyadh. Pekan lalu, Freij mengatakan dia telah meminta Arab Saudi untuk mengizinkan penerbangan langsung Tel Aviv-Jeddah bagi jamaah calon haji. Seorang pejabat AS mengatakan kepada Reuters pada Kamis bahwa izin tersebut sedang diusahakan.

Freij mengatakan, Arab Saudi sebenarnya telah lama menerima jemaah calon haji dari Israel, tetapi mereka harus melakukan perjalanan melalui negara ketiga dengan biaya sekitar 11.500 dolar AS (sekitar Rp172 juta) untuk perjalanan selama seminggu.

Baca Juga:  Tingkatkan Indeks Literasi Masyarakat Unilak Jalin Kerja Sama dengan Perpusnas

Sementara jemaah calon haji dari negara-negara tetangga Arab Saudi hanya membayar sekitar setengah dari jumlah tersebut. Arab Saudi, negara tempat kelahiran Islam, tidak mengakui Israel, dan mengatakan bahwa mereka harus menyelesaikan dulu masalah Palestina terlebih dahulu.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 

 

 

 

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari