PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Sudah beberapa pekan ini harga cabai merah masih di atas Rp100 ribu. Tak hanya dikeluhkan oleh pembeli, pedagang juga merasa dirugikan dengan naiknya hargai cabai karena omzet mereka juga mengalami penurunan signifikan.
Seperti yang diungkapkan oleh pedagang bernama Wilda Neli di Pasar Jalan Teratai Pekanbaru. Dikatakannya penurunan omzet mencapai 50 persen. Kenaikan harga cabai ini menyebabkan berkurangnya daya beli masyarakat.
"Harga cabai sejak dua pekan ini masih Rp100 ribuan. Jadi masyarakat beli cabai sedikit. Yang biasanya beli 1 kilogram, jadi setengah kilogram," katanya, Selasa (21/6).
Ia mengaku jika biasanya membeli dari distributor sebanyak satu karung, kini harus dikurangi menjadi setengah
karung. Meskipun sudah dikurangi, namun cabai merah yang harganya selangit sulit untuk dijual.
"Bukan hanya pembeli saja yang susah, pedagang juga susah. Modalnya besar, jualannya sedikit," keluhnya.
Ia berharap harga cabai merah bisa kembali stabil di harga Rp35 ribu hingga Rp40 ribu per kg.
Selain itu, Wilda mengungkapkan kenaikan harga cabai merah disebabkan oleh naiknya harga pupuk, yang juga berimbas pada kenaikan komoditi lainnya. Hal ini berbanding terbalik dengan komoditi yang diimpor.
"Barang-barang lokal naik semua. Beda sama barang impor, kayak bawang bombai, bawang putih, bawang merah besar itu tidak ada naik," pungkasnya.(anf)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Sudah beberapa pekan ini harga cabai merah masih di atas Rp100 ribu. Tak hanya dikeluhkan oleh pembeli, pedagang juga merasa dirugikan dengan naiknya hargai cabai karena omzet mereka juga mengalami penurunan signifikan.
- Advertisement -
Seperti yang diungkapkan oleh pedagang bernama Wilda Neli di Pasar Jalan Teratai Pekanbaru. Dikatakannya penurunan omzet mencapai 50 persen. Kenaikan harga cabai ini menyebabkan berkurangnya daya beli masyarakat.
"Harga cabai sejak dua pekan ini masih Rp100 ribuan. Jadi masyarakat beli cabai sedikit. Yang biasanya beli 1 kilogram, jadi setengah kilogram," katanya, Selasa (21/6).
- Advertisement -
Ia mengaku jika biasanya membeli dari distributor sebanyak satu karung, kini harus dikurangi menjadi setengah
karung. Meskipun sudah dikurangi, namun cabai merah yang harganya selangit sulit untuk dijual.
"Bukan hanya pembeli saja yang susah, pedagang juga susah. Modalnya besar, jualannya sedikit," keluhnya.
Ia berharap harga cabai merah bisa kembali stabil di harga Rp35 ribu hingga Rp40 ribu per kg.
Selain itu, Wilda mengungkapkan kenaikan harga cabai merah disebabkan oleh naiknya harga pupuk, yang juga berimbas pada kenaikan komoditi lainnya. Hal ini berbanding terbalik dengan komoditi yang diimpor.
"Barang-barang lokal naik semua. Beda sama barang impor, kayak bawang bombai, bawang putih, bawang merah besar itu tidak ada naik," pungkasnya.(anf)