Sabtu, 23 November 2024
spot_img

PSSI Usut Tuntas Tewasnya 2 Bobotoh

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Turnamen Piala Presiden 2022 menjadi momen kembalinya suporter sepak bola ke stadion untuk menyaksikan pertandingan secara langsung. Namun, baru berjalan sepekan, turnamen itu sudah merenggut dua korban jiwa.

Insiden memilukan tersebut terjadi Jumat (17/6) malam. Tepatnya saat pertandingan Persebaya Surabaya melawan Persib Bandung sedang digelar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Jawa Barat.

Sejak awal penyelenggaraan, laga tersebut sudah dipenuhi keganjilan.

Pertama, panitia pelaksana (panpel) pertandingan Persib hanya mencetak 15 ribu lembar tiket. Namun, penonton yang hadir di stadion tercatat 37.872 orang. Artinya, ada 22.872 penonton masuk ke stadion tanpa tiket. Keganjilan kedua, sistem skrining tiket di pintu masuk stadion yang terlampau longgar. Suporter yang belum memiliki tiket bisa leluasa masuk ke ring I stadion. Padahal, seharusnya ring I stadion adalah area yang dikhususkan bagi suporter bertiket.

Akibatnya, suporter yang memiliki tiket maupun tidak bercampur aduk. Situasi itu membuat volume kerumunan massa di ring I Stadion GBLA semakin bertambah. Desak-desakan di antara mereka pun tidak terelakkan. Dua Bobotoh pun menjadi korban. Asep Ahmad Solihin asal Cibaduyut, Bandung, dan Sopiana Yusuf asal Bogor tewas setelah terjatuh tertimpa pagar dan terinjak-injak kerumunan suporter.

Kapolrestabes Bandung Kombespol Aswin Sipayung mengungkapkan, sebenarnya kepolisian sudah bertugas sesuai hasil rapat koordinasi penyelenggaraan pertandingan. Sebagian anggota kepolisian bertugas di pintu masuk skrining tiket. ”Kami menduga penonton tidak sabar ingin masuk. Sementara akses pintu terbatas. Jadi, penonton tidak sabar dan melupakan keselamatan,” ujar Aswin kemarin.

Baca Juga:  Arsenal Disingkirkan Liverpool

Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) Umuh Muchtar sangat terpukul dengan insiden tersebut. Sejak awal, panpel Persib memprediksi pertandingan melawan Persebaya akan sangat ramai penonton. Hal itu terjadi karena suporter Persib dan Persebaya memiliki hubungan yang harmonis. Namun, karena izin yang diberikan kepolisian hanya boleh mencetak 15 ribu tiket, panpel Persib konsisten dengan peraturan itu. Sebagai antisipasi, panpel menyiapkan empat layar lebar di sekitar Stadion GBLA. Namun, mayoritas suporter tetap memaksa masuk ke dalam tribun.

Solihin dan Sopiana memiliki tiket pertandingan. Karena itu, mereka memperjuangkan haknya untuk bisa masuk ke dalam tribun. Sayang, mereka tewas saat berusaha masuk ke stadion. ”Mereka adalah Bobotoh sejati. Mereka datang ke stadion dengan membawa tiket, tetapi tertahan di pintu masuk. Tak ada yang menyangka mereka tidak sempat menyaksikan Persib bertanding,” ucap Umuh.

Peristiwa nahas yang terjadi di Stadion GBLA itu telah sampai di telinga Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali. Pria asal Gorontalo itu meminta PSSI dan panitia penyelenggara Piala Presiden 2022 untuk melakukan investigasi. Amali juga meminta PSSI mengevaluasi SOP yang berlaku di stadion saat insiden itu terjadi. ”PSSI juga harus melihat lagi pelaksanaan pertandingan di empat stadion yang sudah berlangsung sampai hari ini (kemarin, Red),” tegas Amali.

Baca Juga:  Posisi Zidane Mulai Terancam setelah Madrid Kalah Lagi

PSSI melalui komisi disiplin (komdis) akan menginvestigasi peristiwa di Stadion GBLA. Ketua Komdis PSSI Erwin Tobing ingin memastikan bahwa permasalahan itu segera menemukan titik terang. ”Kenapa ini bisa terjadi harus didalami. Kami tidak bisa berandai-andai mengenai peristiwa ini,” ujar Erwin.

Dia menambahkan, Komdis PSSI akan bersikap objektif. Jika ditemukan pelanggaran dalam penyelenggaraan pertandingan Persebaya melawan Persib, panitia lokal akan dijatuhi sanksi berat.

Kemarin, korban Asep Ahmad telah dikebumikan di Bandung. Agil Hamzah, perwakilan keluarga, mengaku telah bertemu dengan pihak manajemen Persib Bandung, yaitu Umuh Muchtar dan Tedy Tjahjono. Dia menambahkan, Umuh Muchtar langsung mengucapkan turut berdukacita atas kejadian tersebut.

Grup C Bisa Dipindah ke SJH

Ketua Organizing Committee (OC) Piala Presiden 2022 Akhmad Hadian Lukita menerangkan, beberapa opsi mencuat. Opsi pertama, pertandingan grup C Piala Presiden dipindah ke Stadion Si Jalak Harupat (SJH), Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Opsi kedua, pertandingan tetap dimainkan di Stadion GBLA. Namun, tanpa penonton.

Saat ini grup C tinggal menyisakan dua pertandingan lagi. Bali United dijadwalkan bertanding melawan Green Force –julukan Persebaya– besok (20/6) pukul 20.30. Lalu, Bhayangkara FC akan berhadapan dengan Maung Bandung –julukan Persib– pada Selasa (21/6) pukul 20.30. ”Semua kemungkinan itu ada. Kami menunggu rekomendasi dari kepolisian. Apa pun keputusannya, akan kami ikuti,” tegas wakil ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jawa Barat tersebut.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Turnamen Piala Presiden 2022 menjadi momen kembalinya suporter sepak bola ke stadion untuk menyaksikan pertandingan secara langsung. Namun, baru berjalan sepekan, turnamen itu sudah merenggut dua korban jiwa.

Insiden memilukan tersebut terjadi Jumat (17/6) malam. Tepatnya saat pertandingan Persebaya Surabaya melawan Persib Bandung sedang digelar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Jawa Barat.

- Advertisement -

Sejak awal penyelenggaraan, laga tersebut sudah dipenuhi keganjilan.

Pertama, panitia pelaksana (panpel) pertandingan Persib hanya mencetak 15 ribu lembar tiket. Namun, penonton yang hadir di stadion tercatat 37.872 orang. Artinya, ada 22.872 penonton masuk ke stadion tanpa tiket. Keganjilan kedua, sistem skrining tiket di pintu masuk stadion yang terlampau longgar. Suporter yang belum memiliki tiket bisa leluasa masuk ke ring I stadion. Padahal, seharusnya ring I stadion adalah area yang dikhususkan bagi suporter bertiket.

- Advertisement -

Akibatnya, suporter yang memiliki tiket maupun tidak bercampur aduk. Situasi itu membuat volume kerumunan massa di ring I Stadion GBLA semakin bertambah. Desak-desakan di antara mereka pun tidak terelakkan. Dua Bobotoh pun menjadi korban. Asep Ahmad Solihin asal Cibaduyut, Bandung, dan Sopiana Yusuf asal Bogor tewas setelah terjatuh tertimpa pagar dan terinjak-injak kerumunan suporter.

Kapolrestabes Bandung Kombespol Aswin Sipayung mengungkapkan, sebenarnya kepolisian sudah bertugas sesuai hasil rapat koordinasi penyelenggaraan pertandingan. Sebagian anggota kepolisian bertugas di pintu masuk skrining tiket. ”Kami menduga penonton tidak sabar ingin masuk. Sementara akses pintu terbatas. Jadi, penonton tidak sabar dan melupakan keselamatan,” ujar Aswin kemarin.

Baca Juga:  Mulai Jengkel, Madrid Akan Obral Hazard

Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) Umuh Muchtar sangat terpukul dengan insiden tersebut. Sejak awal, panpel Persib memprediksi pertandingan melawan Persebaya akan sangat ramai penonton. Hal itu terjadi karena suporter Persib dan Persebaya memiliki hubungan yang harmonis. Namun, karena izin yang diberikan kepolisian hanya boleh mencetak 15 ribu tiket, panpel Persib konsisten dengan peraturan itu. Sebagai antisipasi, panpel menyiapkan empat layar lebar di sekitar Stadion GBLA. Namun, mayoritas suporter tetap memaksa masuk ke dalam tribun.

Solihin dan Sopiana memiliki tiket pertandingan. Karena itu, mereka memperjuangkan haknya untuk bisa masuk ke dalam tribun. Sayang, mereka tewas saat berusaha masuk ke stadion. ”Mereka adalah Bobotoh sejati. Mereka datang ke stadion dengan membawa tiket, tetapi tertahan di pintu masuk. Tak ada yang menyangka mereka tidak sempat menyaksikan Persib bertanding,” ucap Umuh.

Peristiwa nahas yang terjadi di Stadion GBLA itu telah sampai di telinga Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali. Pria asal Gorontalo itu meminta PSSI dan panitia penyelenggara Piala Presiden 2022 untuk melakukan investigasi. Amali juga meminta PSSI mengevaluasi SOP yang berlaku di stadion saat insiden itu terjadi. ”PSSI juga harus melihat lagi pelaksanaan pertandingan di empat stadion yang sudah berlangsung sampai hari ini (kemarin, Red),” tegas Amali.

Baca Juga:  PSPS Kalah, Tiga Naga Imbang

PSSI melalui komisi disiplin (komdis) akan menginvestigasi peristiwa di Stadion GBLA. Ketua Komdis PSSI Erwin Tobing ingin memastikan bahwa permasalahan itu segera menemukan titik terang. ”Kenapa ini bisa terjadi harus didalami. Kami tidak bisa berandai-andai mengenai peristiwa ini,” ujar Erwin.

Dia menambahkan, Komdis PSSI akan bersikap objektif. Jika ditemukan pelanggaran dalam penyelenggaraan pertandingan Persebaya melawan Persib, panitia lokal akan dijatuhi sanksi berat.

Kemarin, korban Asep Ahmad telah dikebumikan di Bandung. Agil Hamzah, perwakilan keluarga, mengaku telah bertemu dengan pihak manajemen Persib Bandung, yaitu Umuh Muchtar dan Tedy Tjahjono. Dia menambahkan, Umuh Muchtar langsung mengucapkan turut berdukacita atas kejadian tersebut.

Grup C Bisa Dipindah ke SJH

Ketua Organizing Committee (OC) Piala Presiden 2022 Akhmad Hadian Lukita menerangkan, beberapa opsi mencuat. Opsi pertama, pertandingan grup C Piala Presiden dipindah ke Stadion Si Jalak Harupat (SJH), Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Opsi kedua, pertandingan tetap dimainkan di Stadion GBLA. Namun, tanpa penonton.

Saat ini grup C tinggal menyisakan dua pertandingan lagi. Bali United dijadwalkan bertanding melawan Green Force –julukan Persebaya– besok (20/6) pukul 20.30. Lalu, Bhayangkara FC akan berhadapan dengan Maung Bandung –julukan Persib– pada Selasa (21/6) pukul 20.30. ”Semua kemungkinan itu ada. Kami menunggu rekomendasi dari kepolisian. Apa pun keputusannya, akan kami ikuti,” tegas wakil ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jawa Barat tersebut.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari