PASIRPENGARAIAN (RIAUPOS.CO) – Program pembangunan di pedesaan yang dilaksanakan Pemkab Rokan Hulu, memberikan dampak signifikan terhadap ketahanan ekonomi, sosial, dan lingkungan, di pedesaan yang ada. Hal itu diukur melalui Indeks Desa Membangun (IDM) melalui aplikasi yang dikelola oleh Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggl dan Transmigrasi (Kemendes PDTT). Dari pengambilan data di 139 desa yang tersebar di 16 kecamatan se-Kabupaten Rohul.
Diketahui, dari pemutakhiran IDM tahun ini yang dilakukan berjenjang tingkat desa, kecamatan dan Kabupaten Rohul, menunjukkan hasil yang menggembirakan.
Mengingat pada 2020 dan 2021, status desa mandiri nol. "Untuk survei dan pemutakhiran IDM 2022, untuk status Desa Mandiri di Kabupaten Rohul bertambah 5 desa, dan tidak ada lagi desa yang berstatus sangat tertinggal," ungkap Kepala Bappeda Rohul Drs Yusmar MSi kepada Riau Pos. Jumat (10/6), usai pemutakhiran data IDM tingkat Kabupaten Rohul 2022, sekaligus penandatangan berita acara secara bersama dengan Plt Kepala DPMPD Rohul Prasetyo SIp MSi dan Koordinator Kabupaten (Korkab) Tenaga Ahli Pendamping Profesional Kemendes PDTT RI Hamzah SE, di aula Kantor Bappeda Rohul.
Menurut mantan Kadis Kominfo Rohul itu, data IDM 2022 tersebut sangat berarti bagi Pemkab Rohul khususnya di bidang perencanaan ke depannya. Karena telah memiliki data-data dasar yang menyangkut bidang sosial, kesehatan, pendidikan dan lingkungan dan sanitasi berbasis data.
"Dengan adanya data IDM yang disajikan oleh korkab sebagai perpanjangan Kemendes PDTT ini, sangat berarti bagi Pemkab Rohul khususnya bidang Perencanaan ke depan," ujarnya.
Yusmar menjelaskan, pengambilan data IDM ini, desa mengisi kuesioner sebanyak 795 item. IDM ini sangat bermanfaat bagi pemerintah untuk membuat kebijakan lebih fokus dalam rangka meningkatkan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat, khususnya desa yang tertinggal menjadi desa yang berkembang dan maju.
"Kalau kita melihat data IDM dalam tiga tahun terakhir, pembangunan di pedesaan menunjukkan adanya kemajuan. Bahkan di tahun ini, sebelumnya kita belum punya Desa Mandiri, 2022 ada 5 desa yang berstatus Desa Mandiri dari 139 desa atau 3,6 persen, Desa Maju 41 desa, Desa Berkembang 91 desa, Desa Tertinggal 2 dan Desa Sangat Tertinggal nol," tuturnya.
Mantan Kadisparbud Rohul itu, menegaskan, data IDM ini bisa dijadikan salah satu indikator bahwa apa yang dilaksanakan oleh Pemkab Rohul, Membangun Ddesa Menata Kota terlihat ada kemajuan yang berarti. "Pemkab Rohul akan memanfaatkan data IDM ini semaksimal mungkian untuk bidang perencanaan ke depan," tambahnya.
Dalam pada itu, Plt Kadis DPMPD Rohul Prasetyo menyebutkan, untuk 139 desa se-Kabupaten Rohul, telah selesai dilakukan penginputan data IDM. Hasilnya 5 desa berstatus Desa Mandiri dan tahun ini Rohul tidak ada lagi desa berstatus sangat tertinggal.
"Alhamdulillah, tahun ini, Kabupaten Rohul sudah ada 5 desa yang masuk status mandiri. Kita berharap data IDM ini dapat menjadi basis data untuk stakkeholder baik tingkat desa, kabupaten, provinsi maupun nasional untuk melakukan intervensi dalam meningkatkan status desa," terangnya.
Sementara itu, Korkab Tenaga Ahli Pendamping Profesional Kemendes PDTT Hamzah SE menjelaskan, IDM ini untuk mengukur status desa dari tahun ke tahun. Data DM tahun ini akan menjadi bahan bagi Kemendes dalam pembagian Dana Desa 2023 mendatang. Dengan Outputnya, adalah untuk mengetahui status desa, apakah desa tersebut mandiri, maju, berkembang, tertinggal atau sangat tertinggal. Survei dan pemutakhiran data IDM, telah dimulai sejak 2016 lalu. Namun untuk pemkaian aplikasi baru dilaksanakan tiga tahun terakhir.
"Pada tahun 2016 lalu, sistem penginputan data masih manual, Tapi sekarang sudah menggunakan Aplikasi IDM. Setelah dilakukan input data yang sudah terdigitalisasi status akan keluar otomatis," terangnya.
Untuk pengisian data IDM, lanjutya, diisi oleh pemerintah desa yang dampingi oleh pendamping desa.(adv)