Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Satpam PT KSM Mengalami Gegar Otak

Satpam PT Karya Samo Mas (KSM) Airlangga Suliah, korban kericuhan antarkelompok buruh di Desa Teluk Aur, Rohul  mengalami gegar otak.  Hal ini disampaikan Manajer GA PT KSM Tulus Osin Hamonangan Naipospos di Pekanbaru kepada sejumlah awak media, Kamis (9/6).

 Laporan Hendrawan Kariman, Pekanbaru

Peristiwa itu menurut Osin terjadi sebelum kejadian seorang pekerja diturunkan dari sebuah truk yang sempat viral di depan pintu gerbang masuk PT KSM pada 30 Mei 2022 lalu di Desa Teluk Aur, Kecamatan Rambah Samo, Rokan Hulu.

''Waktu ia terjatuh dipukul, kami angkat, tiba-tiba oleng, ia mengaku pusing. Langsung kami larikan ke rumah sakit, karena setelah itu muntah-muntah. Sampai hari ini (kemarin, red) sudah 9 hari Airlangga  terbaring di Rumah Sakit Aulia Pekanbaru,'' ungkap Osin.

Airlangga mengalami gegar otak disertai dengan muntah-muntah dan kepala sakit usai dipukul massa, Senin (30/5) lalu. Di mana saat itu massa memblokade akses menuju pabrik kelapa sawit PT Karya Samo Mas.

Osin mengatakan, hasil CT scan rumah sakit me­nunjukkan, pemuda berusia 23 tahun yang merupakan anak kepala desa setempat tersebut mengalami gegar otak ringan. Airlangga sendiri menjadi bulan-bulanan saat aksi mengatasnamakan salah satu serikat buruh yang memblokir jalan masuk PKS.

Baca Juga:  Diderek jika Membandel

Terkait aksi blokade itu Osin menjelaskan, salah satu serikat buruh terbut meminta ambil bagian dalam pekerjaan bongkar muat di PT KSM. Sementara perusahaan sudah tanda tangan Surat Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) dengan salah satu serikat buruh yang lain. Dalam surat kesepakatan, pihak perusahaan bahkan mengakomodir warga tempatan melalui serikat pekerja tersebut.

''Tentu kami tidak dapat  membatalkan kerja sama yang sudah kami sepakati. Ada konsekuensi hukum jika kami batalkan sepihak. Bagi kami, serikat pekerja manapun yang penting mereka mengakomodir masyarakat tempatan,'' kata Osin.

Sebelum pemukulan itu sendiri beberapa kali perusahaan telah berjumpa dengan kedua serikat buruh dengan dimediasi oleh Polres Rokan Hulu. Pertemuan bahkan digelar di Mapolres Rokan Hulu maupun DPRD Rohul. Namun, pertemuan tersebut belum menemui kata sepakatan di antara kedua serikat pekerja.

Puncak permasalahan ini terjari pada 30 Mei 2022 ketika sejumlah serikat buruh mendatangi perusahaan disertai dengan menghalang-halangi keluar masuk kendaraan yang bekerja dan mengangkut tanda buah segar (TBS). Mereka membangun tenda di tengah jalan masuk.

Baca Juga:  Bahas Ranperda Retribusi Daerah

Polisi sudah melakukan tindakan persuasif, tapi serikat buruh tersebut semakin bertindak anarkis dengan cara mengancam dan menghalangi masyarakat pemilik TBS mengantarkan hasil panen sawitnya ke PT KSM. Dampak dari tindakan tersebut, massa dari serikat buruh ini melakukan pengrusakan terhadap mobil pengangkut buah sawit masyarakat.

''Polisi ketika itu sudah persuasif dengan meminta orang-orang tergabung dalam serikat buruh tersebut untuk jangan bersikap anarkis dan merusak. Namun, justru terjadi pemukulan terhadap sekuriti kami,'' ungkap Osin.

Perusahaan sebut Osin, menyayangkan aksi anarkis dilakukan para oknum serikat buruh, sehingga berakibat fatal pada Airlangga. Hingga saat ini, pemuda tempatan tersebut masih dirawat di Rumah Sakit Aulia. Dirinya berharap permasalahan ini bisa cepat diselesaikan hingga usaha tetap berjalan dan masyarakat bisa kembali melansir TBS ke pabrik tersebut

''Kami mendukung langkah Kapolres Rohul untuk menindak para pelaku pengeroyokan yang kami yakini hanyalah oknum yang jelas-jelas merugikan perekonomian suatu daerah," ucapnya.(***)

Satpam PT Karya Samo Mas (KSM) Airlangga Suliah, korban kericuhan antarkelompok buruh di Desa Teluk Aur, Rohul  mengalami gegar otak.  Hal ini disampaikan Manajer GA PT KSM Tulus Osin Hamonangan Naipospos di Pekanbaru kepada sejumlah awak media, Kamis (9/6).

 Laporan Hendrawan Kariman, Pekanbaru

- Advertisement -

Peristiwa itu menurut Osin terjadi sebelum kejadian seorang pekerja diturunkan dari sebuah truk yang sempat viral di depan pintu gerbang masuk PT KSM pada 30 Mei 2022 lalu di Desa Teluk Aur, Kecamatan Rambah Samo, Rokan Hulu.

''Waktu ia terjatuh dipukul, kami angkat, tiba-tiba oleng, ia mengaku pusing. Langsung kami larikan ke rumah sakit, karena setelah itu muntah-muntah. Sampai hari ini (kemarin, red) sudah 9 hari Airlangga  terbaring di Rumah Sakit Aulia Pekanbaru,'' ungkap Osin.

- Advertisement -

Airlangga mengalami gegar otak disertai dengan muntah-muntah dan kepala sakit usai dipukul massa, Senin (30/5) lalu. Di mana saat itu massa memblokade akses menuju pabrik kelapa sawit PT Karya Samo Mas.

Osin mengatakan, hasil CT scan rumah sakit me­nunjukkan, pemuda berusia 23 tahun yang merupakan anak kepala desa setempat tersebut mengalami gegar otak ringan. Airlangga sendiri menjadi bulan-bulanan saat aksi mengatasnamakan salah satu serikat buruh yang memblokir jalan masuk PKS.

Baca Juga:  Ginda Burnama Minta Jangan Sampai Ada Kluster Baru

Terkait aksi blokade itu Osin menjelaskan, salah satu serikat buruh terbut meminta ambil bagian dalam pekerjaan bongkar muat di PT KSM. Sementara perusahaan sudah tanda tangan Surat Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) dengan salah satu serikat buruh yang lain. Dalam surat kesepakatan, pihak perusahaan bahkan mengakomodir warga tempatan melalui serikat pekerja tersebut.

''Tentu kami tidak dapat  membatalkan kerja sama yang sudah kami sepakati. Ada konsekuensi hukum jika kami batalkan sepihak. Bagi kami, serikat pekerja manapun yang penting mereka mengakomodir masyarakat tempatan,'' kata Osin.

Sebelum pemukulan itu sendiri beberapa kali perusahaan telah berjumpa dengan kedua serikat buruh dengan dimediasi oleh Polres Rokan Hulu. Pertemuan bahkan digelar di Mapolres Rokan Hulu maupun DPRD Rohul. Namun, pertemuan tersebut belum menemui kata sepakatan di antara kedua serikat pekerja.

Puncak permasalahan ini terjari pada 30 Mei 2022 ketika sejumlah serikat buruh mendatangi perusahaan disertai dengan menghalang-halangi keluar masuk kendaraan yang bekerja dan mengangkut tanda buah segar (TBS). Mereka membangun tenda di tengah jalan masuk.

Baca Juga:  Bahas Ranperda Retribusi Daerah

Polisi sudah melakukan tindakan persuasif, tapi serikat buruh tersebut semakin bertindak anarkis dengan cara mengancam dan menghalangi masyarakat pemilik TBS mengantarkan hasil panen sawitnya ke PT KSM. Dampak dari tindakan tersebut, massa dari serikat buruh ini melakukan pengrusakan terhadap mobil pengangkut buah sawit masyarakat.

''Polisi ketika itu sudah persuasif dengan meminta orang-orang tergabung dalam serikat buruh tersebut untuk jangan bersikap anarkis dan merusak. Namun, justru terjadi pemukulan terhadap sekuriti kami,'' ungkap Osin.

Perusahaan sebut Osin, menyayangkan aksi anarkis dilakukan para oknum serikat buruh, sehingga berakibat fatal pada Airlangga. Hingga saat ini, pemuda tempatan tersebut masih dirawat di Rumah Sakit Aulia. Dirinya berharap permasalahan ini bisa cepat diselesaikan hingga usaha tetap berjalan dan masyarakat bisa kembali melansir TBS ke pabrik tersebut

''Kami mendukung langkah Kapolres Rohul untuk menindak para pelaku pengeroyokan yang kami yakini hanyalah oknum yang jelas-jelas merugikan perekonomian suatu daerah," ucapnya.(***)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari