Bagi mereka yang hobi berwisata di alam bebas, Danau PLTA Koto Panjang di Kabupaten Kampar, lokasi yang layak untuk dijadikan pilihan. Di sini, wisatawan bisa menikmati keindahan alam (nature), budaya (culture), sekaligus petualangan (adventure).
(RIAUPOS.CO) – BERWISATA ke alam bebas, terus menjadi tren. Apalagi sejak pandemi, orang jarang keluar dan tidak bebas menghirup udara segar. Kini, setelah pandemi berangsur hilang dan sudah menjadi endemi, orang-orang memilih alam sebagai tempat berwisata. Tidak hanya sungai, tapi juga danau atau sekadar mencari hutan-hutan kecil untuk berkemping.
Salah satu tempat wisata alam yang serbaada dan tidak jauh adalah Danau PLTA Koto Panjang. Dari pusat ibu kota Riau atau Pekanbaru hanya sekitar 1,5 jam perjalanan. Di sini, pengunjung bebas memilih lokasi mana yang hendak dituju, sebab banyak lokasi wisatanya. Ada pulau, tepian, lokasi kemping, lokasi mancing, bahkan goa air terjun. Selain tempat wisata yang memang berada di tengah dan sepanjang tepian danau, juga ada wisata terdekat lainnya, seperti di Desa Koto Mesjid.
Desa ini dikenal dengan desa wisata karena ikan patinnya. Semua warga di desa ini membudidayakan ikan patin sehingga disebut Kampung Patin. Pengunjung tidak hanya bisa langsung memanen ikan patin dari kolam, tapi juga bisa melihat industri patin, mulai dari kerupuk patin, salai patin hingga pakan patin. Semua diproduksi di kampung ini.
Di kampung ini juga ada tempat wisata lain seperti air terjun dan lubuk pemandian Sungai Gagak. Tempat ini juga dilengkapi dengan gazebo-gazebo serta lokasi kemping. Bahkan salah satu lokasi kemping itu dibuat di atas jembatan yang berada di tengah sungai.
Danau PLTA sendiri banyak pilihan tempat wisata. Antara lain, Talau Pusako, Puti Island, Tepian Mahligai Taman Seribu Bunga, Puncak Kompe, Ulu Kasok, Lembah Aman, Pulau Qeis, Wahid Island, Raja Onam, Cubodak Hills dan masih banyak lainnya. Tidak jauh dari tempat ini juga ada air terjun dan Goa Langkuik.
Asyiknya lagi, pengunjung bisa menyusuri danau yang tenang sambil mendengar cerita tentang sejarah dan kebudayaan yang pernah ada di dasarnya. Sebab, di bawah danau itu dulunya adalah perkampungan yang kemudian dipindahkan dan kemudian dijadikan danau. Di bawah danau itu masih banyak pondasi-pondasi rumah, dan bahkan makam-makam tua. Saat kering, pondasi rumah ini bisa dilihat seolah melihat kota yang pernah hilang.
Di danau ini, pengunjung bisa berenang dan bermain kano. Bahkan bisa menikmati ketenangan air danau dari dermaga panjang yang melintang hingga ke tengah danau. Salah satunya di Tepian Mahligai Taman Seribu Bunga. Sedang bagi mereka yang hobi memancing, danau ini merupakan surganya. Ikan toman, lalan, kepiek adalah penguasa air danau ini. Ikan-ikan segar ini kemudian menjadi makanan khas yang menjadi kuliner paling diburu pengunjung, yakni kepiek indak batulang.
Makin Ramai
Sejak Idulfitri kemarin, wisatawan yang datang di Danau PLTA ini semakin ramai. Banyak komunitas, tapi banyak juga keluarga. Banyak yang menginap di pulau-pulau, tapi banyak juga yang balik hari; datang, jalan-jalan, susur sungai, makan lalu pulang. Salah satu tempat yang ramai dikunjungi dan lagi viral itu adalah Talau Pusako.
Benni (25), pengelola Talau Pusako menyebutkan, sejak Idulfitri, pengunjung yang datang ke tempatnya sudah ribuan. Mereka ada yang hanya sampai di tepian, tapi lebih banyak yang menyeberang dan berlama-lama di pulau yang diberi nama Talau Pusako itu. Jarak antara tepian dan pulau ini tidak jauh. Pulau bisa dilihat dari dermaga. Waktu berperahu yang diperlukan juga sekitar 5 menit saja. Sangat dekat. Biayanya menyeberangnya juga sangat murah.
Pulau Talau Pusako ini dilengkapi fasilitas layaknya tempat wisata lainnya. Ada toilet, gazebo, taman, lokasi kemping, bahkan pondok-pondok di tepian yang langsung menghadap ke danau. Listrik dan sinyal juga sempurna di pulau ini. Tak heran jika tempat ini menjadi salah satu kunjungan favorit masyarakat Riau dan terbanyak dari Kota Pekanbaru.
‘’Setelah Idulfitri, pengunjung makin ramai. Ada yang kemping ada juga yang balik hari. Mungkin karena liburan dan juga pandemi sudah mulai hilang, makanya makin ramai yang datang. Alhamdulillah karena perekonomian jadi hidup. Karena mereka datang bukan hanya datang, tapi naik perahu, pesan makanan dan berenang di danau yang semuanya harus disiapkan serta memenuhi standar keselamatan. Namanya main di alam bebas, harus lebih diperhatikan keamanannya,’’ kata Benny.
Wisata Andalan di Riau
Objek wisata Danau PLTA dan sekitarnya kini menjadi salah satu objek wisata andalan di Riau, termasuk Kampung Patin. Selain dekat dari Pekanbaru, juga tidak terlalu jauh dari perbatasan Riau-Sumbar. Ini juga yang membuat danau ini selalu ramai. Apalagi letaknya memang berada di pinggir jalan lintas Riau-Sumbar. Selain berwisata di pulau-pulaunya, pengunjung juga banyak yang berwisata kuliner di sepanjang jalan raya tersebut untuk menikmati hidangan kuliner spesial kepiek indak batulang. Tak heran jika danau ini menjadi pusat tumbuhnya perekonomian masyarakat, khususnya Kabupaten Kampar.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Kampar, Zulia Dharma menyebut, kawasan Danau PLTA sebagai salah satu objek wisata andalan di Riau. Perekonomian di sini, katanya, terus bergerak. Bahkan mengundang tumbuhnya semangat baru dalam berwisata di bidang-bidang lainnya yang melibatkan masyarakat lintas generasi; tua dan muda, terdahulu dan minelial.***
Laporan KUNNI MASROHANTI, Kampar