Sabtu, 23 November 2024
spot_img

AJI Se-Sumatra dan Auriga Gagas Sinergi untuk Jaga Lingkungan

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Sebanyak 14 cabang Aliansi Jurnalis Independen (AJI) di Pulau Sumatra bersama Yayasan Auriga Nusantara menggagas sinergi menjaga lingkungan. Upaya ini bisa dilakukan dengan kolaborasi antar AJI di Pulau Sumatra dan membangun jaringan dengan masyarakat sipil.

Koordinator Wilayah Sumatra AJI Adi Warsidi mengatakan, masalah lingkungan di Pulau Sumatra sudah mengkhawatirkan.

"Kita tahu berbagai bencana ekologi makin marak terjadi di Sumatra. Banjir bandang, longsor, banjir, kebakaran hutan dan lahan, pencemaran air dan udara hingga konflik manusia dengan satwa liar. Selain kerusakan lingkungan juga berdampak pada korban nyawa dan harta benda," kata Koordinator Wilayah Sumatra AJI Adi Warsidi dalam keterangan resmi yang diterima Riaupos.co, Rabu (25/5/2022).

Baca Juga:  Lawan Wapres, Anak Diktator Ferdinand Marcos Menang Pilpres Filipina

Adi mencontohkan, masalah tambang ilegal bukan hanya terjadi di satu daerah, tapi hampir semua provinsi di Pulau Sumatra. Begitu juga deforestasi, perburuan satwa hingga konflik agraria. 

"Karena itu, penyelesaian masalah lingkungan di Pulau Sumatra, tak bisa dilakukan terpisah batas administrasi daerah," ujarnya, dalam siaran pers kepada media.

Menurut Adi, jurnalis perlu berkontribusi dalam gerakan bersama di semua wilayah pulau ini.

"Kita menggagas kolaborasi di antara AJI di Pulau Sumatra serta berjaringan dengan berbagai komponen masyarakat sipil," tuturnya.

Kolaborasi tersebut, menurutnya, meliputi peningkatan kapasitas jurnalis untuk meliput isu lingkungan, liputan bersama, berbagi dan membangun pusat informasi serta kampanye menjaga lingkungan.

Adi mengatakan, kesepakatan tersebut muncul dalam pertemuan para ketua AJI se-Sumatra yang digelar di Banda Aceh pada 18-19 Mei 2022. Para jurnalis tersebut berkumpul di Aceh untuk menghadiri workshop jurnalisme lingkungan yang digelar Yayasan Auriga Nusantara.

Baca Juga:  Marhaban Ya Ramadan

Dalam workshop itu, para jurnalis mendalami teknik membaca data lingkungan Pulau Sumatra dari database yang sudah dibangun Yayasan Auriga. Antara lain, di situs auriga.or.id, mapbiomas.nusantara.earth, trase.earth serta pasopati.id. 

Ketua Tim Program Auriga Nanang Farid Syam mengatakan, pihaknya menyambut baik kesepakatan para jurnalis di Sumatra untuk berkolaborasi dan membangun jaringan dengan masyarakat sipil.

"Kawan-kawan jurnalis dapat memanfaatkan data dari database yang sudah kita bangun. Kita juga siap mendukung kerja sama dengan kalangan masyarakat sipil," katanya.

Editor: Eka G Putra

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Sebanyak 14 cabang Aliansi Jurnalis Independen (AJI) di Pulau Sumatra bersama Yayasan Auriga Nusantara menggagas sinergi menjaga lingkungan. Upaya ini bisa dilakukan dengan kolaborasi antar AJI di Pulau Sumatra dan membangun jaringan dengan masyarakat sipil.

Koordinator Wilayah Sumatra AJI Adi Warsidi mengatakan, masalah lingkungan di Pulau Sumatra sudah mengkhawatirkan.

- Advertisement -

"Kita tahu berbagai bencana ekologi makin marak terjadi di Sumatra. Banjir bandang, longsor, banjir, kebakaran hutan dan lahan, pencemaran air dan udara hingga konflik manusia dengan satwa liar. Selain kerusakan lingkungan juga berdampak pada korban nyawa dan harta benda," kata Koordinator Wilayah Sumatra AJI Adi Warsidi dalam keterangan resmi yang diterima Riaupos.co, Rabu (25/5/2022).

Baca Juga:  Elvy Sukaesih Belum Buka Pintu Maaf untuk Anaknya

Adi mencontohkan, masalah tambang ilegal bukan hanya terjadi di satu daerah, tapi hampir semua provinsi di Pulau Sumatra. Begitu juga deforestasi, perburuan satwa hingga konflik agraria. 

- Advertisement -

"Karena itu, penyelesaian masalah lingkungan di Pulau Sumatra, tak bisa dilakukan terpisah batas administrasi daerah," ujarnya, dalam siaran pers kepada media.

Menurut Adi, jurnalis perlu berkontribusi dalam gerakan bersama di semua wilayah pulau ini.

"Kita menggagas kolaborasi di antara AJI di Pulau Sumatra serta berjaringan dengan berbagai komponen masyarakat sipil," tuturnya.

Kolaborasi tersebut, menurutnya, meliputi peningkatan kapasitas jurnalis untuk meliput isu lingkungan, liputan bersama, berbagi dan membangun pusat informasi serta kampanye menjaga lingkungan.

Adi mengatakan, kesepakatan tersebut muncul dalam pertemuan para ketua AJI se-Sumatra yang digelar di Banda Aceh pada 18-19 Mei 2022. Para jurnalis tersebut berkumpul di Aceh untuk menghadiri workshop jurnalisme lingkungan yang digelar Yayasan Auriga Nusantara.

Baca Juga:  Operasi Pemburu Teking, Belasan Warga Terjaring

Dalam workshop itu, para jurnalis mendalami teknik membaca data lingkungan Pulau Sumatra dari database yang sudah dibangun Yayasan Auriga. Antara lain, di situs auriga.or.id, mapbiomas.nusantara.earth, trase.earth serta pasopati.id. 

Ketua Tim Program Auriga Nanang Farid Syam mengatakan, pihaknya menyambut baik kesepakatan para jurnalis di Sumatra untuk berkolaborasi dan membangun jaringan dengan masyarakat sipil.

"Kawan-kawan jurnalis dapat memanfaatkan data dari database yang sudah kita bangun. Kita juga siap mendukung kerja sama dengan kalangan masyarakat sipil," katanya.

Editor: Eka G Putra

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari