JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Salah satu layanan krusial dalam penyelenggaraan haji adalah akomodasi atau hotel. Tahun ini jarak terdekat hotel jamaah dari Masjidilharam hanya 850 meter, sedangkan yang terjauh mencapai 4,2 kilometer. Seluruh kebutuhan hotel jamaah di Makkah maupun Madinah sudah berhasil dikontrak.
Informasi terkini penyediaan hotel untuk jamaah tersebut disampaikan Kepala Kantor Urusan Haji (KUH) KJRI Jeddah Nasrullah Jasam. Dia mengatakan, total ada 40 unit hotel di Makkah yang sudah berhasil disewa. Jumlah kamarnya mencapai 26.647 unit. "Hotel di Makkah tersebar di lima wilayah," ujarnya kemarin (19/5). Yaitu, di Mahbas Jin, Syisyah, Raudhah, Jarwal, dan Misfalah.
Nasrullah menyatakan, semua akomodasi atau hotel di Madinah juga sudah dikontrak. Total ada 29 hotel dengan 24.315 kamar yang disewa.
Seluruhnya berada di kawasan Markaziyah atau seputaran Masjid Nabawi dengan radius maksimal 600 meter. Hotel-hotel di Madinah dipilih dekat dengan Masjid Nabawi agar memudahkan jamaah untuk salat di sana.
Sementara itu, untuk urusan katering, ada 13 perusahaan di wilayah Madinah yang sudah dikontrak. Adapun di Makkah baru 19 perusahaan dari 31 perusahaan katering yang sudah teken kontrak. Ditargetkan, kontrak seluruhnya selesai pada 25 Mei.
Selama di Madinah, jamaah akan mendapatkan 27 kali jatah makan. Sedangkan di Makkah 75 kali makan. Lalu, saat masa Armuzna (Arafah, Mudzalifah, dan Mina) mendapatkan 16 kali makan.
Mengenai layanan transportasi, Nasrullah menjelaskan, seluruh kontrak pengadaannya juga sudah selesai. Baik untuk bus salawat maupun bus antarkota. Bus salawat adalah bus pengumpan (feeder) dari hotel ke Masjidilharam dan sebaliknya.
Menag di Saudi
Setiba di Arab Saudi, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas langsung menggelar rapat persiapan haji. "Alhamdulillah, saya sudah mendapat konfirmasi bahwa pengadaan layanan akomodasi dan transportasi bagi jamaah haji sudah selesai," katanya.
Sementara itu, konsumsi di Makkah masih memasuki tahap finalisasi. Dia berharap kontrak katering di Makkah segera diselesaikan.
Dia mengungkapkan, dalam rapat terbatas di Istana Bogor pada 17 Mei lalu, Presiden Joko Widodo berpesan supaya pemerintah memberikan pelayanan terbaik kepada jamaah haji. Misalnya, untuk layanan katering, tidak boleh ada keterlambatan. Selain itu, menu makanan diupayakan menggunakan bahan-bahan dari Indonesia.
"Kualitas transportasi juga harus bagus. Pastikan pendingin atau AC berjalan baik," ujarnya. Fasilitas hotel jamaah harus sesuai dengan standar. Misalnya, memiliki musala, tempat makan, dispenser, dan mesin cuci. Sebagai langkah mitigasi, tetap disiapkan hotel untuk isolasi jamaah yang terpapar Covid-19.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi