Rabu, 30 April 2025
spot_img

Joan Mir Dikabarkan Ganti Pol Espargaro Akhir Musim Ini

ROMA (RIAUPOS.CO) โ€“ Rumor itu semakin berembus kencang. Kabar bahwa Pol Espargaro bakal didepak dari Repsol Honda akhir musim ini semakin mendekati kenyataan.

Isu tersebut diperkuat dengan keputusan mundurnya Suzuki dari MotoGP di pengujung kalender balap 2022. Kenapa? Karena kursi balap Pol sedang diincar Joan Mir yang saat ini tengah mencari tim baru setelah Suzuki benar-benar mengakhiri kiprahnya di kelas premium.

Posisi Pol memang sangat rentan didepak dari Repsol Honda. Sejak hengkang dari KTM pada akhir 2020 performanya belum bisa melampaui ekspektasi pabrikan Jepang tersebut. Perekrutannya pun diiringi isu โ€œpolitikโ€ yang dibalut sejarah panjang persaingan Honda dan KTM.

Sebelumnya, KTM membajak Daniel Pedrosa setelah memutuskan pensiun dari MotoGP. Memang itu adalah salah Honda karena membuang begitu saja potensi Pedrosa yang sepanjang karirnya hanya membalap untuk pabrikan berlogo sayap mengepak tersebut.

Berkat bantuan Pedrosa  sebagai pembalap uji, motor KTM menjadi sangat kompetitif. Sebagai โ€œpembalasanโ€ Honda kemudian membajak Pol Espargaro untuk menggantikan Alex Marquez yang juga dirasa kurang perform.

Baca Juga:  Ayo Lestarikan Permainan dan Olahraga Tradisional di Kampar

 

Kini, kursi Pol sedang terancam seiring berlangsungnya negosiasi Mir dengan sejumlah tim MotoGP termasuk Honda.

Media Italia, Gazzetta dello Sport mengklaim kontrak Pol tidak akan diperpanjang akhir musim ini. Dan calon kuat penggantinya ada Mir. Pol sendiri tak menutupi kekhawatirannya akan kehilangan kursi balap di Repsol Honda.

โ€Semua pembalap ingin memperbarui dan melanjutkan karirnya di MotoGP. Karena ini adalah pekerjaan kami dan dari sini pula sumber kehidupan kami,โ€ ucap Pol dilansir Crash.

โ€Setiap kali tiba waktunya membahas kontrak, selalu ada perasaan gugup dan kesalahan bisa terjadi karena kami merasakan kekhawatiran. Pengalaman di masa lampau memberikan pelajaran kepadaku agar tidak terburu-buru dan ragu untuk memperpanjang kontrak,โ€ jelasnya.

Kenapa Mir? Honda memang sedang membutuhkan rider yang mampu tampil konsisten. Karena konsistensi itulah yang menjadi problem di Honda. Bukan hanya menghinggapi Marc Marquez, tapi semua rider Honda.

Baca Juga:  Kalah Adu Penalti dari Thailand, Indonesia Gagal Juara

Selain itu, Honda juga memerlukan pembalap yang mampu tampil kompetitif untuk mengantisipasi jika cedera Marquez kambuh. Atau Marquez memutuskan pensiun saat kontraknya habis pada akhir 2024.

Namun, di Repsol Honda, ada mekanisme yang tak dimiliki tim lain dalam perekrutan pembalap. Yakni hak veto yang dimiliki Marquez. Marquez selalu punya andil dalam menentukan rekan satu tim yang dirasa cocok dengan kultur kerja di dalam tim.

Ditambah lagi, mengurus dua pembalap dengan status juara dunia tidak pernah mudah bagi Repsol Honda. Meski, hal itu tak menyurutkan Repsol Honda merekrut Jorge Lorenzo pada akhir 2018. Mir punya karakter kuat sebagai juara dunia 2020. Pastinya, dia memiliki prinsip-prinsip tertentu untuk mendukung performanya terkait pengembangan motor. Padahal Marquez punya peran sentral dalam pengembangan RC213V.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 

 

 

 

 

Pol Espargaro terancam terdepak dari Repsol Honda akhir musim ini. (Repsol Honda)

 

ROMA (RIAUPOS.CO) โ€“ Rumor itu semakin berembus kencang. Kabar bahwa Pol Espargaro bakal didepak dari Repsol Honda akhir musim ini semakin mendekati kenyataan.

Isu tersebut diperkuat dengan keputusan mundurnya Suzuki dari MotoGP di pengujung kalender balap 2022. Kenapa? Karena kursi balap Pol sedang diincar Joan Mir yang saat ini tengah mencari tim baru setelah Suzuki benar-benar mengakhiri kiprahnya di kelas premium.

Posisi Pol memang sangat rentan didepak dari Repsol Honda. Sejak hengkang dari KTM pada akhir 2020 performanya belum bisa melampaui ekspektasi pabrikan Jepang tersebut. Perekrutannya pun diiringi isu โ€œpolitikโ€ yang dibalut sejarah panjang persaingan Honda dan KTM.

Sebelumnya, KTM membajak Daniel Pedrosa setelah memutuskan pensiun dari MotoGP. Memang itu adalah salah Honda karena membuang begitu saja potensi Pedrosa yang sepanjang karirnya hanya membalap untuk pabrikan berlogo sayap mengepak tersebut.

Berkat bantuan Pedrosa  sebagai pembalap uji, motor KTM menjadi sangat kompetitif. Sebagai โ€œpembalasanโ€ Honda kemudian membajak Pol Espargaro untuk menggantikan Alex Marquez yang juga dirasa kurang perform.

Baca Juga:  Lawan Taiwan, Indonesia Diminta Waspada

 

Kini, kursi Pol sedang terancam seiring berlangsungnya negosiasi Mir dengan sejumlah tim MotoGP termasuk Honda.

Media Italia, Gazzetta dello Sport mengklaim kontrak Pol tidak akan diperpanjang akhir musim ini. Dan calon kuat penggantinya ada Mir. Pol sendiri tak menutupi kekhawatirannya akan kehilangan kursi balap di Repsol Honda.

โ€Semua pembalap ingin memperbarui dan melanjutkan karirnya di MotoGP. Karena ini adalah pekerjaan kami dan dari sini pula sumber kehidupan kami,โ€ ucap Pol dilansir Crash.

โ€Setiap kali tiba waktunya membahas kontrak, selalu ada perasaan gugup dan kesalahan bisa terjadi karena kami merasakan kekhawatiran. Pengalaman di masa lampau memberikan pelajaran kepadaku agar tidak terburu-buru dan ragu untuk memperpanjang kontrak,โ€ jelasnya.

Kenapa Mir? Honda memang sedang membutuhkan rider yang mampu tampil konsisten. Karena konsistensi itulah yang menjadi problem di Honda. Bukan hanya menghinggapi Marc Marquez, tapi semua rider Honda.

Baca Juga:  Tak Ingin Kehilangan Calhanoglu, Ini yang Dilakukan AC Milan

Selain itu, Honda juga memerlukan pembalap yang mampu tampil kompetitif untuk mengantisipasi jika cedera Marquez kambuh. Atau Marquez memutuskan pensiun saat kontraknya habis pada akhir 2024.

Namun, di Repsol Honda, ada mekanisme yang tak dimiliki tim lain dalam perekrutan pembalap. Yakni hak veto yang dimiliki Marquez. Marquez selalu punya andil dalam menentukan rekan satu tim yang dirasa cocok dengan kultur kerja di dalam tim.

Ditambah lagi, mengurus dua pembalap dengan status juara dunia tidak pernah mudah bagi Repsol Honda. Meski, hal itu tak menyurutkan Repsol Honda merekrut Jorge Lorenzo pada akhir 2018. Mir punya karakter kuat sebagai juara dunia 2020. Pastinya, dia memiliki prinsip-prinsip tertentu untuk mendukung performanya terkait pengembangan motor. Padahal Marquez punya peran sentral dalam pengembangan RC213V.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 

 

 

 

 

Pol Espargaro terancam terdepak dari Repsol Honda akhir musim ini. (Repsol Honda)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Joan Mir Dikabarkan Ganti Pol Espargaro Akhir Musim Ini

ROMA (RIAUPOS.CO) โ€“ Rumor itu semakin berembus kencang. Kabar bahwa Pol Espargaro bakal didepak dari Repsol Honda akhir musim ini semakin mendekati kenyataan.

Isu tersebut diperkuat dengan keputusan mundurnya Suzuki dari MotoGP di pengujung kalender balap 2022. Kenapa? Karena kursi balap Pol sedang diincar Joan Mir yang saat ini tengah mencari tim baru setelah Suzuki benar-benar mengakhiri kiprahnya di kelas premium.

Posisi Pol memang sangat rentan didepak dari Repsol Honda. Sejak hengkang dari KTM pada akhir 2020 performanya belum bisa melampaui ekspektasi pabrikan Jepang tersebut. Perekrutannya pun diiringi isu โ€œpolitikโ€ yang dibalut sejarah panjang persaingan Honda dan KTM.

Sebelumnya, KTM membajak Daniel Pedrosa setelah memutuskan pensiun dari MotoGP. Memang itu adalah salah Honda karena membuang begitu saja potensi Pedrosa yang sepanjang karirnya hanya membalap untuk pabrikan berlogo sayap mengepak tersebut.

Berkat bantuan Pedrosa  sebagai pembalap uji, motor KTM menjadi sangat kompetitif. Sebagai โ€œpembalasanโ€ Honda kemudian membajak Pol Espargaro untuk menggantikan Alex Marquez yang juga dirasa kurang perform.

Baca Juga:  Ke Final, SMAN 1 Telukkuantan Tantang SMA 12 Pekanbaru

 

Kini, kursi Pol sedang terancam seiring berlangsungnya negosiasi Mir dengan sejumlah tim MotoGP termasuk Honda.

Media Italia, Gazzetta dello Sport mengklaim kontrak Pol tidak akan diperpanjang akhir musim ini. Dan calon kuat penggantinya ada Mir. Pol sendiri tak menutupi kekhawatirannya akan kehilangan kursi balap di Repsol Honda.

โ€Semua pembalap ingin memperbarui dan melanjutkan karirnya di MotoGP. Karena ini adalah pekerjaan kami dan dari sini pula sumber kehidupan kami,โ€ ucap Pol dilansir Crash.

โ€Setiap kali tiba waktunya membahas kontrak, selalu ada perasaan gugup dan kesalahan bisa terjadi karena kami merasakan kekhawatiran. Pengalaman di masa lampau memberikan pelajaran kepadaku agar tidak terburu-buru dan ragu untuk memperpanjang kontrak,โ€ jelasnya.

Kenapa Mir? Honda memang sedang membutuhkan rider yang mampu tampil konsisten. Karena konsistensi itulah yang menjadi problem di Honda. Bukan hanya menghinggapi Marc Marquez, tapi semua rider Honda.

Baca Juga:  Kalah Adu Penalti dari Thailand, Indonesia Gagal Juara

Selain itu, Honda juga memerlukan pembalap yang mampu tampil kompetitif untuk mengantisipasi jika cedera Marquez kambuh. Atau Marquez memutuskan pensiun saat kontraknya habis pada akhir 2024.

Namun, di Repsol Honda, ada mekanisme yang tak dimiliki tim lain dalam perekrutan pembalap. Yakni hak veto yang dimiliki Marquez. Marquez selalu punya andil dalam menentukan rekan satu tim yang dirasa cocok dengan kultur kerja di dalam tim.

Ditambah lagi, mengurus dua pembalap dengan status juara dunia tidak pernah mudah bagi Repsol Honda. Meski, hal itu tak menyurutkan Repsol Honda merekrut Jorge Lorenzo pada akhir 2018. Mir punya karakter kuat sebagai juara dunia 2020. Pastinya, dia memiliki prinsip-prinsip tertentu untuk mendukung performanya terkait pengembangan motor. Padahal Marquez punya peran sentral dalam pengembangan RC213V.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 

 

 

 

 

Pol Espargaro terancam terdepak dari Repsol Honda akhir musim ini. (Repsol Honda)

 

ROMA (RIAUPOS.CO) โ€“ Rumor itu semakin berembus kencang. Kabar bahwa Pol Espargaro bakal didepak dari Repsol Honda akhir musim ini semakin mendekati kenyataan.

Isu tersebut diperkuat dengan keputusan mundurnya Suzuki dari MotoGP di pengujung kalender balap 2022. Kenapa? Karena kursi balap Pol sedang diincar Joan Mir yang saat ini tengah mencari tim baru setelah Suzuki benar-benar mengakhiri kiprahnya di kelas premium.

Posisi Pol memang sangat rentan didepak dari Repsol Honda. Sejak hengkang dari KTM pada akhir 2020 performanya belum bisa melampaui ekspektasi pabrikan Jepang tersebut. Perekrutannya pun diiringi isu โ€œpolitikโ€ yang dibalut sejarah panjang persaingan Honda dan KTM.

Sebelumnya, KTM membajak Daniel Pedrosa setelah memutuskan pensiun dari MotoGP. Memang itu adalah salah Honda karena membuang begitu saja potensi Pedrosa yang sepanjang karirnya hanya membalap untuk pabrikan berlogo sayap mengepak tersebut.

Berkat bantuan Pedrosa  sebagai pembalap uji, motor KTM menjadi sangat kompetitif. Sebagai โ€œpembalasanโ€ Honda kemudian membajak Pol Espargaro untuk menggantikan Alex Marquez yang juga dirasa kurang perform.

Baca Juga:  Mourinho Dipermalukan Lampard

 

Kini, kursi Pol sedang terancam seiring berlangsungnya negosiasi Mir dengan sejumlah tim MotoGP termasuk Honda.

Media Italia, Gazzetta dello Sport mengklaim kontrak Pol tidak akan diperpanjang akhir musim ini. Dan calon kuat penggantinya ada Mir. Pol sendiri tak menutupi kekhawatirannya akan kehilangan kursi balap di Repsol Honda.

โ€Semua pembalap ingin memperbarui dan melanjutkan karirnya di MotoGP. Karena ini adalah pekerjaan kami dan dari sini pula sumber kehidupan kami,โ€ ucap Pol dilansir Crash.

โ€Setiap kali tiba waktunya membahas kontrak, selalu ada perasaan gugup dan kesalahan bisa terjadi karena kami merasakan kekhawatiran. Pengalaman di masa lampau memberikan pelajaran kepadaku agar tidak terburu-buru dan ragu untuk memperpanjang kontrak,โ€ jelasnya.

Kenapa Mir? Honda memang sedang membutuhkan rider yang mampu tampil konsisten. Karena konsistensi itulah yang menjadi problem di Honda. Bukan hanya menghinggapi Marc Marquez, tapi semua rider Honda.

Baca Juga:  Harganya Mahal, Trengganu Mundur dalam Memburu Evan Dimas

Selain itu, Honda juga memerlukan pembalap yang mampu tampil kompetitif untuk mengantisipasi jika cedera Marquez kambuh. Atau Marquez memutuskan pensiun saat kontraknya habis pada akhir 2024.

Namun, di Repsol Honda, ada mekanisme yang tak dimiliki tim lain dalam perekrutan pembalap. Yakni hak veto yang dimiliki Marquez. Marquez selalu punya andil dalam menentukan rekan satu tim yang dirasa cocok dengan kultur kerja di dalam tim.

Ditambah lagi, mengurus dua pembalap dengan status juara dunia tidak pernah mudah bagi Repsol Honda. Meski, hal itu tak menyurutkan Repsol Honda merekrut Jorge Lorenzo pada akhir 2018. Mir punya karakter kuat sebagai juara dunia 2020. Pastinya, dia memiliki prinsip-prinsip tertentu untuk mendukung performanya terkait pengembangan motor. Padahal Marquez punya peran sentral dalam pengembangan RC213V.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 

 

 

 

 

Pol Espargaro terancam terdepak dari Repsol Honda akhir musim ini. (Repsol Honda)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari