Jumat, 20 September 2024

Sempat Hilang selama 24 Jam

AGAM (RIAUPOS.CO) – Atlet Paralayang asal Kota Pekanbaru Galih Gani Irawan (16) sempat dinyatakan hilang pada Jumat (6/5). Ia kehilangan kontak dengan tim paralayang lainnya di lokasi wisata Puncak Lawang, Kecamatan Matur, Kabupaten Agam, Sumatera Barat sekitar pukul 15.00 WIB setelah memulai terbang pada pukul 11.00 WIB.

Sehari setelah dilaporkan hilang, atau tepatnya pada pukul 15.00 WIB keesokan harinya, Galih ditemukan dalam keadaan lemah oleh tim gabungan BPBD Agam, Polres Agam dan Tim SAR.

Plt Kalaksa BPBD Agam Rinaldi menceritakan, Galih bersama beberapa rekan penerbang paralayang memulai aktivitas sekitar pukul 11.00 WIB siang pada Jumat (6/5). Saat itu diketahui cuaca dalam keadaan cerah dan angin berkecepatan sekitar 8 Km/jam. Namun sekitar pukul 15.00 WIB, Galih kehilangan kontak dengan rekan-rekannya yang berada di daratan.

“Komunikasi terakhir pukul 18.30 WIB melalui sambungan HT. Korban dalam kondisi selamat namun keadaan korban tersangkut di pepohonan. Bahkan saudara Galih saat itu dapat mengirimkan titik koordinat melalui HT kepada rekan-rekan penerbang yang berada di Puncak Lawang,” ungkapnya Sabtu (7/5).

- Advertisement -

Setelah mendapat laporan dimaksud pada, BPBD Agam dikatakan Rinaldi langsung berkoordinasi dengan banyak pihak untuk melakukan pencarian terhadap korban. Termasuk menelusuri hutan di sekitar daerah Palembayan, tempat korban sempat menikmati paralayang.

“Langsung berkoordinasi dengan Basarnas Pasaman Barat dan Basarnas Limapuluh Kota untuk mencari keberadaan Galih Gani Irawan. Mereka bakal turun dalam pencarian. Sampai saat ini tim dengan jumlah sekitar 85 orang masih terus melakukan upaya pencarian,” imbuhnya.

- Advertisement -
Baca Juga:  Bahas CSR di RUPSLB Bank Riau-Kepri

Selain upaya di atas, Rinaldi juga telah menghubungi seluruh wali nagari atau kepala desa adat di sekitar Danau Maninjau terkait keberadaan korban. Selain itu, juga menanyakan kepada warga apakah melihat paralayang turun di Danau Maninjau, titik di mana diperkirakan tempat mendarat paralayang.

Masih diceritakan Rinaldi, keesokan harinya, Sabtu (7/5), tim dengan kekuatan sebanyak 85 orang yang terdiri dari BPBD, Kepolisian, TNI, Pemerintah Nagari hingga masyarakat kembali melakukan pencarian pada titik koordinat yang sempat dikirimkan melalui HT. Tim menyisir wilayah hutan di sekitar Jorong Buayan Lawang, Nagari Lawang, Kecamatan Matur.

“Sekitar pukul 15.00 WIB keesokan harinya, atau 24 jam setelah dilaporkan hilang, tim berhasil menemukan korban dengan kondisi selamat. Memang tim sempat kesulitan melakukan evakuasi karena medan yang berat berada di dalam huta. Fisik Galih cukup lemah sesaat setelah ditemukan dan langsung dilarikan ke Puskesmas Matur,” terangnya.

Saat di Puskesmas, Galih langsung mendapat penanganan medis. Bahkan Bupati Agam Andri Warman dikatakan Rinaldi juga sempat melihat langsung kondisi Galih di Puskesmas Agam. Setelah mendapat penanganan medis, kondisi kesehatan Galih mulai membaik.

Baca Juga:  Tak Ada Retakan Tanah di Lokasi Semburan

Sementara itu, Ketua Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) Riau Marsma TNI Andi Kustoro SE, yang juga merupakan Komandan Lanud Roesmin Nurjadin membenarkan bahwa Galih merupakan atlet paralayang. Kata dia, warga Lanud Roesmin Nurjadin tersebut melaksanakan terbang solo paralayang sekitar pukul 11.00 WIB, dengan kondisi saat itu berkabut tipis dengan cuaca cerah.

“Sekitar pukul 15.00 WIB, kabut tebal melanda lokasi, dan sebagian pilot yang lain berusaha untuk landing. Namun saat landing salah seorang korban tidak bisa melihat lokasi karena kabut tebal, komunikasi terakhir sekitar 18.30 WIB melalui HT Freg 149.390,” kata Andi Kustoro.

Danlanud menambahkan, pencarian pada waktu itu sempat dihentikan karena cuaca hujan, dan dilanjutkan pada hari Sabtu (7/5). Diperkirakan 24 jam korban berada di hutan. Bersama tim gabungan dan dibantu dengan drone, korban kecelakaan Paralayang berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat,  kemudian langsung  dibawa ke Puskesmas Matur.

“Ucapan terima kasih dan apresiasi kepada tim gabungan, terutama pemerintahan Sumatera Barat khususnya Bupati Agam Andri Warman yang telah berupaya membantu tenaga dan pikiran untuk menemukan atlet paralayang dalam keadaan selamat,” ungkap Andi.

Marsma TNI Andi Kustoro sebagai Ketua Umum FASI Riau menegaskan, diharapkan  ke depannya para atlet paralayang agar lebih berhati-hati, dan betul-betul memperhatikan keselamatan terbang.(nda/gus)

 

AGAM (RIAUPOS.CO) – Atlet Paralayang asal Kota Pekanbaru Galih Gani Irawan (16) sempat dinyatakan hilang pada Jumat (6/5). Ia kehilangan kontak dengan tim paralayang lainnya di lokasi wisata Puncak Lawang, Kecamatan Matur, Kabupaten Agam, Sumatera Barat sekitar pukul 15.00 WIB setelah memulai terbang pada pukul 11.00 WIB.

Sehari setelah dilaporkan hilang, atau tepatnya pada pukul 15.00 WIB keesokan harinya, Galih ditemukan dalam keadaan lemah oleh tim gabungan BPBD Agam, Polres Agam dan Tim SAR.

Plt Kalaksa BPBD Agam Rinaldi menceritakan, Galih bersama beberapa rekan penerbang paralayang memulai aktivitas sekitar pukul 11.00 WIB siang pada Jumat (6/5). Saat itu diketahui cuaca dalam keadaan cerah dan angin berkecepatan sekitar 8 Km/jam. Namun sekitar pukul 15.00 WIB, Galih kehilangan kontak dengan rekan-rekannya yang berada di daratan.

“Komunikasi terakhir pukul 18.30 WIB melalui sambungan HT. Korban dalam kondisi selamat namun keadaan korban tersangkut di pepohonan. Bahkan saudara Galih saat itu dapat mengirimkan titik koordinat melalui HT kepada rekan-rekan penerbang yang berada di Puncak Lawang,” ungkapnya Sabtu (7/5).

Setelah mendapat laporan dimaksud pada, BPBD Agam dikatakan Rinaldi langsung berkoordinasi dengan banyak pihak untuk melakukan pencarian terhadap korban. Termasuk menelusuri hutan di sekitar daerah Palembayan, tempat korban sempat menikmati paralayang.

“Langsung berkoordinasi dengan Basarnas Pasaman Barat dan Basarnas Limapuluh Kota untuk mencari keberadaan Galih Gani Irawan. Mereka bakal turun dalam pencarian. Sampai saat ini tim dengan jumlah sekitar 85 orang masih terus melakukan upaya pencarian,” imbuhnya.

Baca Juga:  Gubri Syamsuar Dianugerahi Gelar Datuk Sutan Sotio Amanah Tuah Nogoi

Selain upaya di atas, Rinaldi juga telah menghubungi seluruh wali nagari atau kepala desa adat di sekitar Danau Maninjau terkait keberadaan korban. Selain itu, juga menanyakan kepada warga apakah melihat paralayang turun di Danau Maninjau, titik di mana diperkirakan tempat mendarat paralayang.

Masih diceritakan Rinaldi, keesokan harinya, Sabtu (7/5), tim dengan kekuatan sebanyak 85 orang yang terdiri dari BPBD, Kepolisian, TNI, Pemerintah Nagari hingga masyarakat kembali melakukan pencarian pada titik koordinat yang sempat dikirimkan melalui HT. Tim menyisir wilayah hutan di sekitar Jorong Buayan Lawang, Nagari Lawang, Kecamatan Matur.

“Sekitar pukul 15.00 WIB keesokan harinya, atau 24 jam setelah dilaporkan hilang, tim berhasil menemukan korban dengan kondisi selamat. Memang tim sempat kesulitan melakukan evakuasi karena medan yang berat berada di dalam huta. Fisik Galih cukup lemah sesaat setelah ditemukan dan langsung dilarikan ke Puskesmas Matur,” terangnya.

Saat di Puskesmas, Galih langsung mendapat penanganan medis. Bahkan Bupati Agam Andri Warman dikatakan Rinaldi juga sempat melihat langsung kondisi Galih di Puskesmas Agam. Setelah mendapat penanganan medis, kondisi kesehatan Galih mulai membaik.

Baca Juga:  Positif Covid, Klaster Rumah Tangga Terbanyak

Sementara itu, Ketua Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) Riau Marsma TNI Andi Kustoro SE, yang juga merupakan Komandan Lanud Roesmin Nurjadin membenarkan bahwa Galih merupakan atlet paralayang. Kata dia, warga Lanud Roesmin Nurjadin tersebut melaksanakan terbang solo paralayang sekitar pukul 11.00 WIB, dengan kondisi saat itu berkabut tipis dengan cuaca cerah.

“Sekitar pukul 15.00 WIB, kabut tebal melanda lokasi, dan sebagian pilot yang lain berusaha untuk landing. Namun saat landing salah seorang korban tidak bisa melihat lokasi karena kabut tebal, komunikasi terakhir sekitar 18.30 WIB melalui HT Freg 149.390,” kata Andi Kustoro.

Danlanud menambahkan, pencarian pada waktu itu sempat dihentikan karena cuaca hujan, dan dilanjutkan pada hari Sabtu (7/5). Diperkirakan 24 jam korban berada di hutan. Bersama tim gabungan dan dibantu dengan drone, korban kecelakaan Paralayang berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat,  kemudian langsung  dibawa ke Puskesmas Matur.

“Ucapan terima kasih dan apresiasi kepada tim gabungan, terutama pemerintahan Sumatera Barat khususnya Bupati Agam Andri Warman yang telah berupaya membantu tenaga dan pikiran untuk menemukan atlet paralayang dalam keadaan selamat,” ungkap Andi.

Marsma TNI Andi Kustoro sebagai Ketua Umum FASI Riau menegaskan, diharapkan  ke depannya para atlet paralayang agar lebih berhati-hati, dan betul-betul memperhatikan keselamatan terbang.(nda/gus)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari