- Advertisement -
Agar mengha-silkan puasa yang optimal dan berkualitas perlu dimenej sedemikian rupa. Harus ada perencanaan, pelaksanaan , dan evaluasi sehingga usai Ramadan jadilah seorang pemenang. Beberapa hal pun yang harus kita jalani.
1. Mu’ahadah
- Advertisement -
Mu’ahadah artinya membuat janji kepada diri sendiri tentunya mengharapkan pertolongan Allah SWT akan menunaikan ibadah puasa dan amaliah Ramadan lainnya dengan baik selama Ramadan sehingga tidak ada waktu yang tersia-siakan di bulan Ramadan.
2. Muraqabah
Muraqabah asal mula artinya merasa selalu diawasi. Dimaksudkan juga mengawasi janji yang telah dibuat. Pengawasan diri ini harus setiap saat dilakukan. Misalnya terkait dengan yang membatalkan pahala puasa apakah terus menjadi perhatian. Terkadang hal yang tidak kita sadari berbicara dengan teman tentang orang lain, memperkatakan keburukannya. Dengan adanya pengawasan diri tadi kita berhenti membicarakannya.
- Advertisement -
3. Mu’aqabah
Mu’aqabah artinya memberi hukuman. Bila contohnya kita ada membicarakan keburukan orang lain, maka tidak ada jalan lain, melainkan hukuman dosa kepada diri sendiri, maka ia harus memohon ampun kepada Allah dan bertaubat.
4. Mujahadah
Mujahadah artinya bersungguh-sungguh dalam melaksanakan amaliah Ramadan yang sudah dijadwalkan. Terutama berjuang dalam mengalahkan bisikan setan yang selalu meminta menunda dan mengulurkan waktu jadwal amaliah Ramadan yang kita buat.
5. Muhasabah
Muhasabah adalah evaluasi. Artinya mengukur persentase keberhasilan apakah jadwal Ramadan yang telah dibuat di awal bulan terlaksana sesuai harapan, ataukah belum sesuai. Di pekan terakhir Ramadan ini mungkin waktunya kita harus melakukan evaluasi atau muhasabah.
Jika hasilnya terasa kurang mantap, maka tentu masih ada waktu untuk mengencangkan ikat pinggang kita meningkatkan amaliah Ramadan sampai nanti ditutup berzakat fitrah, simbol kembalinya kita sebagai hamba yang fitrah (bersih) dari dosa dan kelasalahan.
Ketika di hari raya orang akan mengucapkan selamat kepada kita minal aidin wal fa-izin (kembali kepada kesucuan dan pemenang). Kemudian usai hari raya jika ada yang bertanya apa yang kita bawa dari nilai Ramadan untuk 11 bulan ke depan, tentu jawabannya adalah takwa. Taqwa adalah bekal yang sebaik-sebaiknya, membuat manusia hebat siap menghadapi tantangan karena mereka bersandar kepada pemilik alam semesta. Allahu ‘Alam.***
Agar mengha-silkan puasa yang optimal dan berkualitas perlu dimenej sedemikian rupa. Harus ada perencanaan, pelaksanaan , dan evaluasi sehingga usai Ramadan jadilah seorang pemenang. Beberapa hal pun yang harus kita jalani.
1. Mu’ahadah
- Advertisement -
Mu’ahadah artinya membuat janji kepada diri sendiri tentunya mengharapkan pertolongan Allah SWT akan menunaikan ibadah puasa dan amaliah Ramadan lainnya dengan baik selama Ramadan sehingga tidak ada waktu yang tersia-siakan di bulan Ramadan.
2. Muraqabah
- Advertisement -
Muraqabah asal mula artinya merasa selalu diawasi. Dimaksudkan juga mengawasi janji yang telah dibuat. Pengawasan diri ini harus setiap saat dilakukan. Misalnya terkait dengan yang membatalkan pahala puasa apakah terus menjadi perhatian. Terkadang hal yang tidak kita sadari berbicara dengan teman tentang orang lain, memperkatakan keburukannya. Dengan adanya pengawasan diri tadi kita berhenti membicarakannya.
3. Mu’aqabah
Mu’aqabah artinya memberi hukuman. Bila contohnya kita ada membicarakan keburukan orang lain, maka tidak ada jalan lain, melainkan hukuman dosa kepada diri sendiri, maka ia harus memohon ampun kepada Allah dan bertaubat.
4. Mujahadah
Mujahadah artinya bersungguh-sungguh dalam melaksanakan amaliah Ramadan yang sudah dijadwalkan. Terutama berjuang dalam mengalahkan bisikan setan yang selalu meminta menunda dan mengulurkan waktu jadwal amaliah Ramadan yang kita buat.
5. Muhasabah
Muhasabah adalah evaluasi. Artinya mengukur persentase keberhasilan apakah jadwal Ramadan yang telah dibuat di awal bulan terlaksana sesuai harapan, ataukah belum sesuai. Di pekan terakhir Ramadan ini mungkin waktunya kita harus melakukan evaluasi atau muhasabah.
Jika hasilnya terasa kurang mantap, maka tentu masih ada waktu untuk mengencangkan ikat pinggang kita meningkatkan amaliah Ramadan sampai nanti ditutup berzakat fitrah, simbol kembalinya kita sebagai hamba yang fitrah (bersih) dari dosa dan kelasalahan.
Ketika di hari raya orang akan mengucapkan selamat kepada kita minal aidin wal fa-izin (kembali kepada kesucuan dan pemenang). Kemudian usai hari raya jika ada yang bertanya apa yang kita bawa dari nilai Ramadan untuk 11 bulan ke depan, tentu jawabannya adalah takwa. Taqwa adalah bekal yang sebaik-sebaiknya, membuat manusia hebat siap menghadapi tantangan karena mereka bersandar kepada pemilik alam semesta. Allahu ‘Alam.***