Minggu, 10 November 2024

Diwacanakan Cabor di PON 2020 Dikurangi, Ini Kendalanya

- Advertisement -

JAKARTA(RIAUPOS.CO)– Pemerintah terus mengkaji terkait kesiapan Papua menggelar Pekan Olahraga Nasional (PON) XX/2020. Karena banyak venue yang belum jadi, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi melempar wacana mengurangi jumlah cabor yang dipertandingkan. Menurut dia, 47 cabor seperti yang ada dalam SK KONI pusat terlalu banyak.

’’Masih dalam pertimbangan,’’ kata Imam setelah rapat koordinasi bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani kemarin (23/8).
’’Seideal apa pun rencana, kalau pada waktu tertentu tidak tersedia akomodasi, fasilitas, dan transportasi, berarti harus ada rasionalisasi cabor. Harus disiapkan kelegowoan cabor,’’ lanjut menteri kelahiran Bangkalan, Madura itu.

Ide Imam muncul setelah diketahui adanya berbagai kendala yang meliputi persiapan PON 2020. Terutama dalam hal anggaran. Kemenpora berinisiatif memberikan bantuan pendanaan untuk penyelenggaraan dan pengadaan sarana-prasarana pertandingan. Jika tidak memungkinkan menyediakan venue untuk seluruh cabor, pilihan rasionalnya adalah pengurangan cabor.

- Advertisement -
Baca Juga:  Wu Huayan, Hanya Makan Nasi Cabai Selama Lima Tahun

’’Ini bahan masukan kami saja. Belum ada putusan langsung. Sampai sekarang belum ada cabor yang dihilangkan. Tapi, kalau ada kesulitan, tetap jadi pertimbangan kami,’’ papar Imam.

Jika memang ada cabor yang dihilangkan, Kemenpora harus berhati-hati memilihnya. Sebab, itu terkait dengan pembangunan venue yang saat ini sudah berjalan. Jangan sampai cabor yang dicoret itu justru yang sudah punya calon venue. Senin nanti (26/8) Gubernur Papua Lukas Enembe akan bertemu Presiden Joko Widodo untuk pembahasan lebih lanjut.

’’Hari ini (kemarin, Red) saya meminta komitmen dan mendapat laporan dari setiap kementerian soal kesiapan. Ternyata masih banyak hal yang perlu dievaluasi dan diperkuat lagi terkait PON,’’ jelas Puan.
’’Masih cukup waktu menuju PON 2020. Kami akan terus berkoordinasi. Ke depan akan ada tindak lanjut yang lebih baik untuk mematangkan pelaksanaan PON ini,’’ imbuhnya.

Editor : Ainur Rohman

Baca Juga:  Penceramah di Agam Meninggal saat Berkhutbah Idul Fitri

JAKARTA(RIAUPOS.CO)– Pemerintah terus mengkaji terkait kesiapan Papua menggelar Pekan Olahraga Nasional (PON) XX/2020. Karena banyak venue yang belum jadi, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi melempar wacana mengurangi jumlah cabor yang dipertandingkan. Menurut dia, 47 cabor seperti yang ada dalam SK KONI pusat terlalu banyak.

’’Masih dalam pertimbangan,’’ kata Imam setelah rapat koordinasi bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani kemarin (23/8).
’’Seideal apa pun rencana, kalau pada waktu tertentu tidak tersedia akomodasi, fasilitas, dan transportasi, berarti harus ada rasionalisasi cabor. Harus disiapkan kelegowoan cabor,’’ lanjut menteri kelahiran Bangkalan, Madura itu.

Ide Imam muncul setelah diketahui adanya berbagai kendala yang meliputi persiapan PON 2020. Terutama dalam hal anggaran. Kemenpora berinisiatif memberikan bantuan pendanaan untuk penyelenggaraan dan pengadaan sarana-prasarana pertandingan. Jika tidak memungkinkan menyediakan venue untuk seluruh cabor, pilihan rasionalnya adalah pengurangan cabor.

- Advertisement -
Baca Juga:  Trump Punya Senjata Ekonomi

’’Ini bahan masukan kami saja. Belum ada putusan langsung. Sampai sekarang belum ada cabor yang dihilangkan. Tapi, kalau ada kesulitan, tetap jadi pertimbangan kami,’’ papar Imam.

Jika memang ada cabor yang dihilangkan, Kemenpora harus berhati-hati memilihnya. Sebab, itu terkait dengan pembangunan venue yang saat ini sudah berjalan. Jangan sampai cabor yang dicoret itu justru yang sudah punya calon venue. Senin nanti (26/8) Gubernur Papua Lukas Enembe akan bertemu Presiden Joko Widodo untuk pembahasan lebih lanjut.

- Advertisement -
’’Hari ini (kemarin, Red) saya meminta komitmen dan mendapat laporan dari setiap kementerian soal kesiapan. Ternyata masih banyak hal yang perlu dievaluasi dan diperkuat lagi terkait PON,’’ jelas Puan.
’’Masih cukup waktu menuju PON 2020. Kami akan terus berkoordinasi. Ke depan akan ada tindak lanjut yang lebih baik untuk mematangkan pelaksanaan PON ini,’’ imbuhnya.

Editor : Ainur Rohman

Baca Juga:  Mengapa Kita Berpuasa?
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari