Kamis, 19 September 2024

Produksi Sayur Mandiri lewat Tanaman Hidroponik

(RIAUPOS.CO) – Memanfaat lahan yang minim dengan model tanaman hidroponik kini mulai banyak dilakukan dan digemari oleh banyak kalangan. Yang hasil bisa dipanen dalam waktu singkat.

Seperti yang dilakukan oleh Persatuan Istri Anggota Polri, Bhayangkari, Daerah Riau, Cabang Kota Perkanbaru, Pengurus Ranting Payung Sekaki, yang memanfaatkan sedikit lahan perkantoran Polsek Payung Sekaki untuk dapat menanam dua jenis tanaman hidroponik, kangkung dan pakcoy.

Sebagaimana dalam konsep tanamnya, budidaya tanaman ini memanfaatkan air dan tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam, namun mesti ditempatkan di daerah yang banyak mendapatkan sinar matahari dan udara yang cukup. Lahannya hanya membuat seperti kotak.

Dijelaskan Ketua Ranting Polsek Payung Sekaki, Ny Reta Bayu Efendi, bahwa dengan memaksimalkan lahan yang minim di area perkantoran dapat menghasilkan sayur yang bisa dikonsumsi untuk anggota Polsek tersebut.

- Advertisement -
Baca Juga:  Awasi Ketat Resepsi Pernikahan

‘’Ini kami tanam tanaman hidroponik,’’ kata Reta mulai bercerita.

Budidaya tanaman hidroponik, ada banyak beberapa jenis yang biasa dilakukan, namun untuk yang saat ini dimaksimalkan ialah, sayur kangkung dan pakcoy.

- Advertisement -

‘’Ada pakcoy dan kangkung,’’ tambahnya lagi.

Mengapa hanya dua jenis sayuran itu? Dijelaskan Reta, karena keterbatasan lahan saja, itu pun memaksimalkan lahan parkir kantor.

‘’Program ini harus dilakukan, untuk mencukupi kebutuhan sayur. Nantinya sayur ini untuk dikomsumsi anggota Polsek Payung Sekaki sendiri,’’ ujarnya lagi.

Artinya, dengan lahan yang sedikit tetap bisa menjadi bermanfaat.

‘’Jadi walaupun  ada keterbatasan lahan yang minim, tapi tetap kami lakukan, dan ini menjadi program rutin kami. Di mana setiap bulannya dapat ditanam dan dipanen,’’ bebernya.

Seperti apa proses penanamannya? Dikatakan Reta lagi sangat mudah.

Baca Juga:  APBD 2020 Diserahkan ke Pemprov Riau

‘’Proses penanam sampai panen, 22 hari sudah bisa panen untuk sayur kangkung, dan untuk pakcoy sedikit lebih lama satu bulan, atau 35 hari baru bisa dipanen,’’ jelasnya pula.

Dari apa yang dilakukan ini, Reta menyampaikan, bahwa saat ini sedang menikmati panen perdana.

‘’Ini panen perdana, dan baru ini dilakukan di Polsek Payung Sekaki, hanya memanfaatkan lahan sedikit kita sudah bisa panen. Ke depannya ini bisa diberdayakan lagi,’’tuturnya.

Untuk sumber masalah disampaikan lagi tidak ada sama sekali, hanya saja saat di awal saja, karena ada proses semai, dan sangat bergantung pada kondisi cuaca.

‘’Untuk perawatan itu hanya terasa diawal, karena harus disemai dahulu. Semua tergantung sinar mataharinya, dan udara yang cukup akan membuat tanaman tumbuh baik,’’ pungkasnya.(naf/gus)

 

Laporan MUJAWAROH ANNAFI, Pekanbaru

(RIAUPOS.CO) – Memanfaat lahan yang minim dengan model tanaman hidroponik kini mulai banyak dilakukan dan digemari oleh banyak kalangan. Yang hasil bisa dipanen dalam waktu singkat.

Seperti yang dilakukan oleh Persatuan Istri Anggota Polri, Bhayangkari, Daerah Riau, Cabang Kota Perkanbaru, Pengurus Ranting Payung Sekaki, yang memanfaatkan sedikit lahan perkantoran Polsek Payung Sekaki untuk dapat menanam dua jenis tanaman hidroponik, kangkung dan pakcoy.

Sebagaimana dalam konsep tanamnya, budidaya tanaman ini memanfaatkan air dan tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam, namun mesti ditempatkan di daerah yang banyak mendapatkan sinar matahari dan udara yang cukup. Lahannya hanya membuat seperti kotak.

Dijelaskan Ketua Ranting Polsek Payung Sekaki, Ny Reta Bayu Efendi, bahwa dengan memaksimalkan lahan yang minim di area perkantoran dapat menghasilkan sayur yang bisa dikonsumsi untuk anggota Polsek tersebut.

Baca Juga:  Menolak Divaksin, Sanksi Menanti

‘’Ini kami tanam tanaman hidroponik,’’ kata Reta mulai bercerita.

Budidaya tanaman hidroponik, ada banyak beberapa jenis yang biasa dilakukan, namun untuk yang saat ini dimaksimalkan ialah, sayur kangkung dan pakcoy.

‘’Ada pakcoy dan kangkung,’’ tambahnya lagi.

Mengapa hanya dua jenis sayuran itu? Dijelaskan Reta, karena keterbatasan lahan saja, itu pun memaksimalkan lahan parkir kantor.

‘’Program ini harus dilakukan, untuk mencukupi kebutuhan sayur. Nantinya sayur ini untuk dikomsumsi anggota Polsek Payung Sekaki sendiri,’’ ujarnya lagi.

Artinya, dengan lahan yang sedikit tetap bisa menjadi bermanfaat.

‘’Jadi walaupun  ada keterbatasan lahan yang minim, tapi tetap kami lakukan, dan ini menjadi program rutin kami. Di mana setiap bulannya dapat ditanam dan dipanen,’’ bebernya.

Seperti apa proses penanamannya? Dikatakan Reta lagi sangat mudah.

Baca Juga:  Kabar Baik Bagi Guru Honerer, Menkeu Atensi Honor Setara UMR

‘’Proses penanam sampai panen, 22 hari sudah bisa panen untuk sayur kangkung, dan untuk pakcoy sedikit lebih lama satu bulan, atau 35 hari baru bisa dipanen,’’ jelasnya pula.

Dari apa yang dilakukan ini, Reta menyampaikan, bahwa saat ini sedang menikmati panen perdana.

‘’Ini panen perdana, dan baru ini dilakukan di Polsek Payung Sekaki, hanya memanfaatkan lahan sedikit kita sudah bisa panen. Ke depannya ini bisa diberdayakan lagi,’’tuturnya.

Untuk sumber masalah disampaikan lagi tidak ada sama sekali, hanya saja saat di awal saja, karena ada proses semai, dan sangat bergantung pada kondisi cuaca.

‘’Untuk perawatan itu hanya terasa diawal, karena harus disemai dahulu. Semua tergantung sinar mataharinya, dan udara yang cukup akan membuat tanaman tumbuh baik,’’ pungkasnya.(naf/gus)

 

Laporan MUJAWAROH ANNAFI, Pekanbaru

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari