Jumat, 20 September 2024

Psikolog Ungkap 3 Cara Ajarkan Kebaikan Pada Anak

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Membesarkan anak tak hanya tumbuh menjadi cerdas dan sehat. Tetapi juga penting untuk mengajarkan mereka menjadi anak yang memiliki budi pekerti. Menyambut bulan Ramadan, inilah saatnya bagi orang tua mengajarkan kebaikan pada anak.

Dalam webinar bersama BEBELAC dan Danone Specialized Nutrition Indonesia, orang tua didukung mendidik anak-anak menjadi sehat, pandai, berani serta memiliki kebaikan hati dan jiwa sosial melalui kampanye Gerakan Anak Hebat. Tak dapat dipungkiri, situasi pandemi selama dua tahun belakangan memiliki tantangan tersendiri bagi anak Indonesia. Khususnya social distancing yang membatasi interaksi antara anak dan lingkungan serta teman sebayanya yang tentunya mempengaruhi tumbuh kembang si kecil secara optimal.

"Namun sebagai orang tua, kita harus tetap memberikan stimulasi kreatif pada si kecil agar keterampilan mereka tetap terasah serta mendukung stabilitas emosional buah hati untuk membentuk karakter dan moral yang baik sebagai bekal kehidupan-nya di masa mendatang," kata Marketing Manager BEBELAC, Anissa Permatadhieta Ardiellaputri secara virtual baru-baru ini.

Baca Juga:  PPKM Level 4 Diperpanjang, Heri Gunawan: Jangan Lupakan Hak Rakyat

Psikolog Anak dan Keluarga Samanta Elsener menjelaskan, setiap anak memiliki potensi menjadi anak yang hebat. Agar anak dapat menjadi anak hebat serta tumbuh dan berkembang secara optimal, kata dia, para orang tua harus membekali anak dengan kemampuan kognitif dan sosial emosional. Yakni dengan memberikan stimulasi yang sesuai agar ia memiliki keterampilan yang lengkap serta tumbuh menjadi anak yang pandai, berani dan baik hati.

- Advertisement -

"Di masa yang menantang ini, tentunya orang tua harus lebih kreatif dalam menciptakan berbagai aktivitas yang juga dapat memberikan stimulasi untuk anak," ungkap Samanta.

Bulan Ramadan juga merupakan salah satu momen yang tepat sebagai langkah awal untuk mengajarkan nilai-nilai pendidikan seperti kebersamaan, ikatan keluarga, kesabaran dan empati. Momen ini menjadi nilai-nilai untuk berbagi kebaikan. Orang tua bisa memberikan contoh dalam berbuat kebaikan dimulai dari hal yang sederhana. Bagaimana caranya?

- Advertisement -
Baca Juga:  GMC Pamer Hummer dengan Mesin Listrik 1.000 HP

1. Jadi Teladan
Misalnya dengan mencontohkan perbuatan kebaikan bersama saudara sekandung di rumah atau mengajarkan makna kebaikan dengan membuat pesan dukungan yang positif kepada teman-teman.

2. Berbagi
Rasa berbagi dan berkeinginan untuk berbuat baik adalah perilaku yang dapat dipelajari dan dipupuk sedari dini di mana anak sudah dapat diarahkan serta diberikan contoh untuk berbagi dan mulai mempelajari konsep berbagi dari orang-orang terdekat.

3. Berbuat Baik
Berbuat baik juga memiliki dampak yang positif terhadap tumbuh kembang anak, yaitu dapat menumbuhkan rasa bahagia dan percaya diri dalam diri anak, seperti anak merasa dibutuhkan dan dihargai, anak terlatih untuk berpikir secara objektif terhadap kondisi orang lain dan dirinya serta terlatih untuk menumbuhkan empati yang dapat menjadi modal dasar di masa depan kelak.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Membesarkan anak tak hanya tumbuh menjadi cerdas dan sehat. Tetapi juga penting untuk mengajarkan mereka menjadi anak yang memiliki budi pekerti. Menyambut bulan Ramadan, inilah saatnya bagi orang tua mengajarkan kebaikan pada anak.

Dalam webinar bersama BEBELAC dan Danone Specialized Nutrition Indonesia, orang tua didukung mendidik anak-anak menjadi sehat, pandai, berani serta memiliki kebaikan hati dan jiwa sosial melalui kampanye Gerakan Anak Hebat. Tak dapat dipungkiri, situasi pandemi selama dua tahun belakangan memiliki tantangan tersendiri bagi anak Indonesia. Khususnya social distancing yang membatasi interaksi antara anak dan lingkungan serta teman sebayanya yang tentunya mempengaruhi tumbuh kembang si kecil secara optimal.

"Namun sebagai orang tua, kita harus tetap memberikan stimulasi kreatif pada si kecil agar keterampilan mereka tetap terasah serta mendukung stabilitas emosional buah hati untuk membentuk karakter dan moral yang baik sebagai bekal kehidupan-nya di masa mendatang," kata Marketing Manager BEBELAC, Anissa Permatadhieta Ardiellaputri secara virtual baru-baru ini.

Baca Juga:  Pemerintah Izinkan Warga Mudik, di Kampung Lakukan Isolasi Mandiri

Psikolog Anak dan Keluarga Samanta Elsener menjelaskan, setiap anak memiliki potensi menjadi anak yang hebat. Agar anak dapat menjadi anak hebat serta tumbuh dan berkembang secara optimal, kata dia, para orang tua harus membekali anak dengan kemampuan kognitif dan sosial emosional. Yakni dengan memberikan stimulasi yang sesuai agar ia memiliki keterampilan yang lengkap serta tumbuh menjadi anak yang pandai, berani dan baik hati.

"Di masa yang menantang ini, tentunya orang tua harus lebih kreatif dalam menciptakan berbagai aktivitas yang juga dapat memberikan stimulasi untuk anak," ungkap Samanta.

Bulan Ramadan juga merupakan salah satu momen yang tepat sebagai langkah awal untuk mengajarkan nilai-nilai pendidikan seperti kebersamaan, ikatan keluarga, kesabaran dan empati. Momen ini menjadi nilai-nilai untuk berbagi kebaikan. Orang tua bisa memberikan contoh dalam berbuat kebaikan dimulai dari hal yang sederhana. Bagaimana caranya?

Baca Juga:  Jokowi Pastikan PDIP Mendapat Jatah Kursi Paling Banyak di Kabinet

1. Jadi Teladan
Misalnya dengan mencontohkan perbuatan kebaikan bersama saudara sekandung di rumah atau mengajarkan makna kebaikan dengan membuat pesan dukungan yang positif kepada teman-teman.

2. Berbagi
Rasa berbagi dan berkeinginan untuk berbuat baik adalah perilaku yang dapat dipelajari dan dipupuk sedari dini di mana anak sudah dapat diarahkan serta diberikan contoh untuk berbagi dan mulai mempelajari konsep berbagi dari orang-orang terdekat.

3. Berbuat Baik
Berbuat baik juga memiliki dampak yang positif terhadap tumbuh kembang anak, yaitu dapat menumbuhkan rasa bahagia dan percaya diri dalam diri anak, seperti anak merasa dibutuhkan dan dihargai, anak terlatih untuk berpikir secara objektif terhadap kondisi orang lain dan dirinya serta terlatih untuk menumbuhkan empati yang dapat menjadi modal dasar di masa depan kelak.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari