PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Selama beberapa hari terakhir masyarakat kembali kesulitan mendapatkan minyak goreng subsidi baik di pasar tradisional maupun toko swalayan dan ritel di Kota Pekanbaru.
Pantauan Riau Pos, Jumat (11/3) di pasar tradisional Pasar Dupa, tampak sejumlah pedagang sembako yang sebelumnya menjual minyak goreng dengan harga subsidi, mulai kehabisan stok karena pasokan yang belum didistribusikan oleh para distributor.
Tak hanya itu, meskipun ada beberapa pedagang yang memiliki minyak goreng kemasan ukuran 2 liter, namun harga jual yang ditawarkan kepada para pembeli berkisar Rp35.000.
Di sejumlah ritel modern di Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan Kaharuddin Nasution, stok minyak goreng menghilang dari rak penjualan.
Salah seorang pedagang di Pasar Dupa Sinta mengaku sudah dua hari terakhir belum ada pasokan minyak goreng kemasan subsidi yang kembali dikirimkan oleh para distributor kepada para pedagang.
Sehingga banyak para pembeli yang kelimpungan mencari minyak goreng kemasan tersebut. Namun saat ditanyakan terkait stok yang diberikan oleh para distributor. Sinta mengaku tidak banyak yang bisa diperoleh para pedagang untuk bisa menjual minyak goreng kemasan subsidi tersebut. Karena jumlahnya yang dibatasi oleh distributor agar bisa didapatkan secara merata oleh pedagang lainnya.
"Kalau stok itu tidak banyak. Kemarin kami dapat sekitar 8 kardus untuk ukuran 1,8 liter sedangkan untuk ukuran 2 liter stoknya kosong," kata dia.
Sementara itu, salah seorang karyawan ritel yang namanya enggan disebutkan kepada Riau Pos mengatakan, dalam sehari pihak ritel hanya bisa menyediakan beberapa kotak minyak goreng kemasan subsidi yang dipajang dirak yang telah disediakan. Namun, bila pembelian minyak goreng kemasan meningkat oleh para pembeli, pihak ritel tidak menambah stok karena jumlah yang terbatas.
"Stoknya itu memang terbatas. Jadi dalam sehari kalau sudah full di rak itu ya hanya itu saja yang dijual tidak ada ditambahkan lagi. Biar besoknya pembeli lainnya bisa membeli minyak goreng kemasan subsidi itu dengan stok yang sama," ucapnya.
Salah seorang pembeli Vivi mengaku kecewa karena setiap kali datang ke beberapa ritel modern stok minyak goreng kemasan subsidi yang ada malah sulit ditemukan. Padahal, pekan lalu dirinya masih bisa mendapatkan minyak goreng kemasan subsidi di ritel tersebut namun kini kembali mengalami kesulitan.
"Semakin dekat dengan Ramadan malah sulit dapatkan minyak goreng. Seharusnya pemerintahan bisa benar-benar mengawasi keberadaan minyak goreng agar masyarakat bisa secara leluasa membelinya. Kalau sekarang mau masak apa masyarakat lagi kalau sudah mulai langka lagi," tuturnya.(yls)
Laporan: PRAPTI DWI LESTARI (Pekanbaru)