PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pada 2012 silam, Siska Puspa Sari gagal dalam sebuah wawancara kerja di perusahaan migas multinasional. Namun siapa sangka, kegagalan itu justru menjadi pembuka pintu "kesuksesan" yang lain. Alumnus Teknik Perminyakan Universitas Islam Riau (UIR) ini tak hanya berhasil menembus seleksi perusahaan impiannya, tapi juga membagikan ilmunya kepada lebih dari 48.000 pencari kerja dari Sabang hingga Merauke.
Kegiatan sosial Siska yang diberi nama Program BroSis Happy itu membuahkan penghargaan di lingkungan PT Pertamina (Persero) melalui ajang Pertiwi Awards 2021 di bidang Pertiwi Sustainability Agent. Penghargaan diberikan langsung oleh Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati. Siska memilih nama BroSis Happy karena dia ingin peserta program bakal bahagia menerima wawancara, pekerjaan, maupun gaji pertama mereka kelak.
Siska belajar banyak hal dari kegagalannya. Sejak September 2020, dia dan suaminya merintis Program Kelas Belajar Gratis CV dan Interview – BroSis Happy
untuk membagikan pengalamannya dan membimbing para pencari kerja (job seeker). Siska dan suaminya menyebut kesibukan mereka di luar jam kerja ini sebagai investasi akhirat, atau ladang mencari pahala.
Program tersebut merupakan media diskusi, edukasi, dan motivasi bagi para pencari kerja lintas jurusan se-Indonesia. Siska berbagi kiat agar sukses menembus posisi yang dilamar, mulai dari cara pembuatan Curriculum Vitae (CV), teknik wawancara (interview) hingga simulasi wawancara tatap muka.
"Para HRD (panitia rekrutmen, red.) terkadang membutuhkan waktu lama untuk mencari kandidat pegawai yang berkualitas. Di sisi lain, banyak pencari kerja yang kurang paham tentang bagaimana membuat CV yang menarik dan kurang mempersiapkan diri saat wawancara kerja khususnya bagi fresh graduate," ungkap Siska yang lahir dan besar di Pekanbaru.
Program BroSis Happy memberikan bimbingan untuk mengenali potensi diri dan meningkatkan kepercayaan diri para pelamar kerja. Program ini tidak memungut biaya alias gratis.
Siska saat ini bekerja di Duri, Bengkalis, bersama PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) sebagai Analyst Laboratory. Melalui Program BroSis Happy, anak ke-8 dari 10 bersaudara itu ingin menjadikan jutaan ibu di Indonesia menangis bahagia. "Tangisan bahagia tersebut berasal dari gaji pertama sang anak yang dipersembahkan kepada ibunya," tegasnya. Hal ini berkaca pada pengalaman dirinya ketika melihat ibunya berlinang air mata saat menerima pemberian gaji pertama Siska.
Siska percaya, setiap orang punya rezeki terbaiknya masing-masing. Hanya saja, terkadang rezeki itu belum sesuai keinginan. Karena itu, perbaikilah kedekatan kepada Sang Pencipta, perbaiki hubungan dengan orang tua, dan jangan lupa lakukan kebaikan setiap hari. Semangat itulah yang selalu disampaikan Siska di dalam kelasnya untuk meningkatkan kepercayaan diri dan motivasi para pencari kerja.
Ilmu yang dibagikan berdasarkan catatan pengalaman Siska setelah beberapa kali lamaran kerjanya gagal, termasuk saat melamar ke PT Chevron Pacific Indonesia (PT CPI) pada 2012. Dia belajar dari kegagalan-kegagalan itu.
Dia mencatat hal-hal yang perlu diperbaiki, hingga akhirnya berhasil lolos seleksi kerja di PT CPI pada 2014. Sejak itulah Siska berinisiatif untuk membagikan pengalamannya kepada para mahasiswa di kampus almamaternya.
Ketika pandemi Covid-19 melanda, aktivitasnya itu menjadi terkendala. Siska kemudian menemukan solusi lain dengan pertemuan daring melalui pemanfaatan platform media sosial: YouTube, LinkedIn, Instagram dan TikTok yang dibantu kelola oleh sang suami, Darmadi. Jangkauannya pun menjadi jauh lebih luas.
Siska telah mengadakan 75 grup kelas CV A+ BroSis Happy dan 44 grup kelas Smart at Interview. Dia mengajar total lebih dari 48.000 peserta dan memberikan masukan 4.000 CV secara gratis. Siska juga aktif menulis motivasi dan memberikan edukasi di LinkedIn, serta memaksimalkan fungsi platform Telegram "Lowker Migas dan Lowongan Indonesia" untuk menjembatani ratusan HRD dalam memberikan informasi lowongan kerja kepada sekitar 100 ribu anggota di dalamnya.
Hampir setiap hari Siska mendapatkan kabar baik dari peserta yang akhirnya mendapatkan kesempatan wawancara atau pekerjaan pertamanya. Sejauh ini, sudah lebih dari 2.500 peserta kelas yang sudah berhasil mendapatkan pekerjaannya di berbagai bidang.
Siska sering mendengar aspirasi peserta asal Riau yang ingin bekerja di perusahaan sekelas PHR. Dia menyemangati, "Jangan pernah takut akan kompetisi. Ayo, anak-anak daerah harus yakin bahwa dirinya mampu dengan selalu berusaha meningkatkan dan menunjukkan kompetensi ataupun keahlian di bidangnya," pesan Siska. Anak-anak daerah, lanjut dia, harus membuktikan dirinya punya potensi, komunikatif, dan keinginan besar untuk selalu belajar.
Sekarang BroSis Happy memiliki mentor dari berbagai jurusan dan alumni dari berbagai perguruan tinggi ternama di Indonesia, seperti Universitas Gadjah Mada, Universitas Sumatera Utara, Universitas Andalas Padang, Universitas Pembangunan Nasional, Universitas Budi Darma Medan dan lain sebagainya. Siska juga dibantu oleh dua pegawai PHR lainnya yang menjadi mentor, yakni Bayu Andrianto Wirawan Azhari Alriza. Program ini juga memiliki kegiatan kunjungan ke kampus-kampus melalui acara BroSis Happy Goes to Campus.
"Ilmu dan pengalaman itu pada dasarnya sangat mahal. Namun, Mbak Siska dengan program BroSis Happy-nya memberikan banyak ilmu yang tidak diajarkan di bangku kuliah secara gratis. Dengan semua arahan yang diberikan Mbak Siska, saat ini saya telah bekerja di salah satu perusahaan pulp and paper di Riau," ujar Elvyana Monica, alumnus Politeknik Akamigas Palembang yang mengikuti kelas BroSis Happy selama dua bulan.(hen)