Jumat, 29 November 2024
spot_img

Jelang Ramadan, Harga Bahan Pokok Mulai Beranjak Naik

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Setelah dipusingkan dengan harga minyak goreng dan daging sapi yang kian meroket, kali ini seluruh emak-emak di Kota Pekanbaru mulai dipusingkan dengan harga keperluan bahan pokok lainnya yang ikutan mengalami kenaikan harga.

Pantauan Riau Pos, Ahad (6/3) di Pasar Dupa Pekanbaru, sejumlah harga keperluan pokok mengalami kenaikan, seperti harga cabai merah keriting, cabai rawit merah dan juga bawang.

Saat ini harga cabai merah bukit di jual berkisar Rp60.000 per kilogramnya, begitu pula dengan harga cabai merah jawa dijual dengan harga Rp58. 000 per kilogram. Sementara itu, untuk bawang merah juga mengalami kenaikan, yakni Rp40.000 per kilogram dibandingkan sepekan sebelumnya, masih berkisar Rp35.000 per kilogramnya.

Selanjutnya untuk cabai rawit merah, sebelumnya dijual seharga Rp50.000 per kilogram kini naik menjadi Rp70.000 per kilogramnya.

Baca Juga:  Dugaan Pungli Pejabat Disdik Masih Diproses Inspektorat

Salah seorang pedagang Antoni mengatakan, kenaikan harga sudah mulai terjadi sejak akhir Februari lalu, di mana saat ini stok barang seperti cabai merah dan cabai rawit serta bawang mengalami penurunan yang cukup signifikan akibat kendala cuaca yang terjadi.

Bahkan, banyak para petani yang mengalami gagal panen, sehingga produksi cabai dan bawang yang dikirim ke pasar tradisional menunun drastis.

Tak hanya itu, monen jelang Ramadan juga menjadi salah satu alasan para distributor untuk menaikan harga jual kepada para pedagang, sehingga mau tidak mau pedagang juga harus menaikan harga jualnya kepada konsumen.

"Cuaca buruk dan stok yang tidak sebanyak dulu yang buat harga naik. Kalau dulu ada cabai dari Medan sekarang pasokan cuma tergantung dari Jawa dan Sumatera Barat saja," kata dia.

Dirinya berharap harga keperluan pokok tidak terus mengalami lonjakan, sehingga masyarakat bisa tetap berbelanja. "Sekarang penjualan menurun sampai 20 persen," harapnya.

Baca Juga:  Tangani Banjir, Pemko Ajak Pemprov Bersinergi

Hal yang sama juga dirasakan oleh pembeli di Pasar Dupa Santi. Menurutnya harga kebutuhan pokok yang semakin tidak terkendali ini sudah sangat mencekik masyarakat. Pasalnya, selama 2022 ini, masyarakat sudah dipusingkan dengan harga minyak goreng yang melonjak tinggi serta harga daging sapi yang juga ikutan naik. Sekarang cabai dan bahan -bahan kebutuhan pokok lainnya juga.

Apalagi selama masa pandemi Covid-19 ini banyak perekonomian masyarakat yang terpuruk, sehingga tak semua masyarakat yang sanggup membeli bahan kebutuhan pokok sesuai kebutuhannya. "Entah apa lagi yang akan naik. Kalau semuanya naik, masyarakat mau makan apa. Bantuan yang diberikan tidak secara merata diberikan kepada masyarakat, sedangkan semua harga dengan enaknya dinaikkan," kata dia.(ayi)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Setelah dipusingkan dengan harga minyak goreng dan daging sapi yang kian meroket, kali ini seluruh emak-emak di Kota Pekanbaru mulai dipusingkan dengan harga keperluan bahan pokok lainnya yang ikutan mengalami kenaikan harga.

Pantauan Riau Pos, Ahad (6/3) di Pasar Dupa Pekanbaru, sejumlah harga keperluan pokok mengalami kenaikan, seperti harga cabai merah keriting, cabai rawit merah dan juga bawang.

- Advertisement -

Saat ini harga cabai merah bukit di jual berkisar Rp60.000 per kilogramnya, begitu pula dengan harga cabai merah jawa dijual dengan harga Rp58. 000 per kilogram. Sementara itu, untuk bawang merah juga mengalami kenaikan, yakni Rp40.000 per kilogram dibandingkan sepekan sebelumnya, masih berkisar Rp35.000 per kilogramnya.

Selanjutnya untuk cabai rawit merah, sebelumnya dijual seharga Rp50.000 per kilogram kini naik menjadi Rp70.000 per kilogramnya.

- Advertisement -
Baca Juga:  Giliran Sekdako M Jamil Dimintai Keterangan Penyidik Polda Terkait Sampah

Salah seorang pedagang Antoni mengatakan, kenaikan harga sudah mulai terjadi sejak akhir Februari lalu, di mana saat ini stok barang seperti cabai merah dan cabai rawit serta bawang mengalami penurunan yang cukup signifikan akibat kendala cuaca yang terjadi.

Bahkan, banyak para petani yang mengalami gagal panen, sehingga produksi cabai dan bawang yang dikirim ke pasar tradisional menunun drastis.

Tak hanya itu, monen jelang Ramadan juga menjadi salah satu alasan para distributor untuk menaikan harga jual kepada para pedagang, sehingga mau tidak mau pedagang juga harus menaikan harga jualnya kepada konsumen.

"Cuaca buruk dan stok yang tidak sebanyak dulu yang buat harga naik. Kalau dulu ada cabai dari Medan sekarang pasokan cuma tergantung dari Jawa dan Sumatera Barat saja," kata dia.

Dirinya berharap harga keperluan pokok tidak terus mengalami lonjakan, sehingga masyarakat bisa tetap berbelanja. "Sekarang penjualan menurun sampai 20 persen," harapnya.

Baca Juga:  Target 5 Juta Wisatawan Muslim

Hal yang sama juga dirasakan oleh pembeli di Pasar Dupa Santi. Menurutnya harga kebutuhan pokok yang semakin tidak terkendali ini sudah sangat mencekik masyarakat. Pasalnya, selama 2022 ini, masyarakat sudah dipusingkan dengan harga minyak goreng yang melonjak tinggi serta harga daging sapi yang juga ikutan naik. Sekarang cabai dan bahan -bahan kebutuhan pokok lainnya juga.

Apalagi selama masa pandemi Covid-19 ini banyak perekonomian masyarakat yang terpuruk, sehingga tak semua masyarakat yang sanggup membeli bahan kebutuhan pokok sesuai kebutuhannya. "Entah apa lagi yang akan naik. Kalau semuanya naik, masyarakat mau makan apa. Bantuan yang diberikan tidak secara merata diberikan kepada masyarakat, sedangkan semua harga dengan enaknya dinaikkan," kata dia.(ayi)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari