Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Pastikan Stok dan Harga Minyak Goreng

PEKANBARU, (RIAUPOS.CO) – Ketersediaan minyak goreng subsidi, baik curah dan kemasan menjadi harapan masyarakat. Khususnya di Provinsi Riau yang memiliki kebun sawit, sebagai salah satu bahan baku minyak goreng. Guna memastikan stok dan harga sesuai eceran tertinggi, pemerintah melakukan operasi pasar di beberapa lokasi, salah satunya di Pasar Bawah, Kota Pekanbaru, Kamis (24/2).

Ketersediaan dan memastikan rantai pasokan minyak goreng serta harga sesuai yang sudah ditetapkan pemerintah Rp28 ribu per dua liter ini, langsung dilakukan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Dalam kunjungan kerjanya pada hari pertama di Riau, ia juga melakukan penanaman pohon dan memanen sawit di Desa Libo Jaya, Kandis, Siak.

Dijelaskan Airlangga, pemerintah telah menggelar sejumlah operasi pasar dan pasar murah di berbagai kota. Selain untuk hal tersebut, kegiatan ini juga bertujuan untuk memonitor penerapan Harga Eceran Tertinggi (HET), khususnya untuk komoditas minyak goreng. Pengaturan HET minyak goreng sawit yang diberlakukan saat ini adalah berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 6 Tahun 2022 yang berlaku sejak 1 Februari 2022. Aturan tersebut mencantumkan HET minyak goreng curah sebesar Rp11.500 per liter, minyak goreng kemasan sederhana sebesar Rp13.500 per liter, dan minyak goreng kemasan premium sebesar Rp.14.000 per liter.

Menko Airlangga melakukan peninjauan sekaligus memastikan kesesuaian pelaksanaan pengaturan HET di lapangan untuk penjualan minyak goreng kemasan di pasar tradisional. Selain itu, Menko Airlangga juga menanyakan ketersediaan bahan pangan lain seperti beras, tepung terigu, gula, telur, hingga ikan asin yang dijual di Pasar Bawah tersebut.

"Kami harapkan stok tetap terjaga di pasar ini dan harga minyak goreng juga harus di Rp28.000,00 per 2 liter, sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Stok beras, gula, dan tepung, juga terlihat cukup terpenuhi di sini," lanjut Airlangga.

Dalam pasar murah kali ini, Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Pemerintah Provinsi Riau bekerja sama dengan 4 distributor lokal telah menyediakan sebanyak 3.000 liter minyak goreng untuk dijual kepada masyarakat dengan harga Rp24.000,00 per 2 liter. Perum Bulog menyediakan beras sebanyak 7.500 kg dengan harga Rp44.500,00 per 5 kg, dan gula pasir disediakan Starbudi Rosebrand sebanyak 2.000 kg dengan harga Rp9.500,00 per kg.

Sementara itu, untuk komoditas minyak goreng curah disediakan sebanyak 2 tangki yang disiapkan oleh PT Rajawali Nusantara Indonesia, di mana masing-masing tangki berisi 18.000 kg dan 22.000 kg, serta dijual dengan harga Rp10.500 per liter.

Para pembeli minyak goreng curah yang kebanyakan merupakan pedagang eceran tersebut, diharuskan mengisi form Pakta Integritas yang menyatakan bahwa mereka mendukung program minyak goreng HET dari Pemerintah dan bersedia menjual minyak goreng tersebut sesuai HET serta tidak akan menimbun minyak goreng curah, minyak goreng kemasan sederhana maupun premium.

Baca Juga:  KONI Keluhkan Minimnya Anggaran

Selanjutnya, Airlangga juga mengunjungi kegiatan pasar murah di area Pelindo yang menjual berbagai keperluan pokok atau bahan pangan, khususnya minyak goreng kemasan, beras, dan gula pasir.

"Dalam pasar murah, minyak goreng dijual di bawah HET. Di sini juga disediakan tanki untuk memenuhi keperluanminyak goreng curah. Hal ini akan membantu para pedagang eceran dan juga pelaku industri rumahan untuk mendapatkan minyak goreng," kata Airlangga.

Mengingat pandemi Covid-19 belum berakhir di Indonesia, pelaksanaan operasi pasar tersebut tetap memberlakukan protokol kesehatan yang ketat, seperti penggunaan masker, baik bagi pembeli maupun penjual. Masyarakat yang hadir di lokasi kegiatan sangat mengapresiasi kegiatan Pemerintah ini dan menyampaikan kesulitan untuk mendapatkan minyak goreng kemasan, serta hanya boleh membeli maksimal dua kemasan. Salah seorang pembeli yang berprofesi sebagai pedagang gorengan dan keripik, menyampaikan sangat membutuhkan minyak goreng untuk usahanya dan minyak goreng yang dibeli akan cukup memenuhi stok beberapa minggu ke depan.

"Kalau bisa acara seperti ini bisa diadakan tiga bulan sekali, jadi masyarakat seperti kami akan terbantu sekali dengan kegiatan operasi pasar seperti ini. Kami rela datang jauh-jauh demi mendapatkan minyak goreng murah ini," tuturnya.

Kelangkaan karena Masalah Distribusi

Saat ditanyakan terkait masih adanya masyarakat yang kesulitan untuk mendapatkan minyak goreng murah, baik di pasar tradisional maupun ritel modern yang sudah ditunjuk. Menko Perekonomian menyebut bahwa kendalanya ada pada pendistribusian.

"Distribusi minyak goreng bersubsidi ke pasar tradisional itu masih tersendat, makanya kami berharap ini lebih cepat lebih baik. Ini akan kita dorong supaya distribusinya dari distributor diperlancar," kata Airlangga.

Selain itu, Airlangga juga mendorong agar kabupaten/kota lainnya juga gencar melakukan operasi pasar murah untuk menjangkau masyarakat yang kesulitan mendapatkan minyak goreng dengan harga murah.

Sementara Gubernur Riau Syamsuar menyampaikan, tujuan kunjungan Menteri Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Wamen Perdagangan ke Pasar Bawah, semata-mata ingin melihat langsung geliat ekonomi di Kota Pekanbaru, di masa pandemi Covid-19.

"Ini juga untuk memastikan pasokan barang, serta harganya. Karena kestabilan harga wajib diawasi," sebutnya.

Direktur Pengelola Pasar Bawah Veladhio Pranajaya mengucapkan terima kasih atas kunjungan Menteri Airlangga Hartarto, Gubernur Riau Syamsuar, serta unsur Forkompimda lainnya, ke Pasar Bawah Pekanbaru.

"Kami merasa bangga, senang dan puas atas kunjungan ini. Apalagi sudah digelar pasar murah dan minyak curah, tentunya sangat membantu masyarakat," katanya.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM) Provinsi Riau, M Taufiq OH  mengatakan bahwa pada operasi pasar kali ini, pemerintah telah menyiapkan 1.500 paket sembako untuk dijual di bawah harga eceran tertinggi (HET).

Baca Juga:  Imbau Umat Tidak Terpancing

Adapun paket sembako yang dijual hari ini berupa minyak goreng kemasan, minyak goreng curah, gula dan beras.

"Minyak goreng kemasan totalnya ada 3.000 liter. Ini yang kemasan 2 liter (1.500 pcs, red), harganya Rp24.000 per pcs. Untuk minyak curah, ada dua tangki masing-masing berisi 18 ton minyak curah atau 36 ton. Harga jual minyak curah di opras Rp10.500 per liter ke pedagang dan Rp11.500 per liter untuk masyarakat umum," jelas Taufiq.

Kunjungan ke Kandis

Sebelumnya, Menko Airlangga melakukan pertemuan dengan petani di Desa Libo Jaya, Kandis, Siak. Dikatakannya, pemerintah menargetkan program peremajaan sawit rakyat (PSR) pada tahun ini mencapai 180.000 hektare, dan diharapkan bisa tercapai sampai akhir 2022.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan komoditas kelapa sawit memberikan kontribusi ekonomi yang besar bagi Indonesia, sehingga harus tetap didorong agar hasilnya berkelanjutan.

"Tahun lalu ekspor sawit Indonesia nilainya total US$32 miliar, dengan melibatkan 16 juta pekerja dan sudah menghasilkan 146 produk turunan. Kami harap produktivitas ini terus terjaga dan meningkat karena itu  pemerintah menargetkan 180.000 hektare sawit akan direplanting tahun ini," ujarnya.

Bantah Timbun Minyak Goreng

Manajemen Swalayan Mandiri membantah melakukan penimbunan minyak goreng kemasan sebanyak 70 kotak di gudang Kecamatan Pangkalan Kerinci. Di mana saat itu, Bupati Pelalawan H Zukri beserta rombongan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke swalayanan Mandiri dan menemukan adanya puluhan kotak minyak goreng merk Sovia di dalam gudang penyimpanan barang di swalayan tersebut.

"Ya, kami perlu melakukan klarifikasi  tentang beredarnya informasi dan video di sosial media yang menyatakan bahwa Swalayan Mandiri menimbun minyak. Dan pernyataan itu tidak benar," terang Menajer Swalayan Mandiri Pangkalan Kerinci, M Amin kepada Riau Pos, Kamis (24/2) kemarin di Pangkalankerinci.

Dikatakannya bahwa, pada Selasa (22/2) sore lalu, distributor minyak goreng kemasan merek Sovia mengantarkan pesanan sebanyak 200 kotak ke kantor pusat swalayan Mandiri di Jalan Lintas Timur Kecamatan Pangkalan Kerinci. Dan ratusan kotak minyak goreng tersebut, akan distribusikan untuk empat cabang Swalayan Mandiri guna memenuhi keperluan masyarakat.

"Rinciannya yakni untuk kantor induk Swalayan Mandiri sebanyak 160 kotak atau kardus. Dan stok ini semuanya telah habis diborong masyarakat setelah dipajang di rak-rak minyak goreng bagian depan swalayan pada Selasa (22/2) malam hingga Rabu (13/2) siang," paparnya.(egp/sol/amn/ted)

 

PEKANBARU, (RIAUPOS.CO) – Ketersediaan minyak goreng subsidi, baik curah dan kemasan menjadi harapan masyarakat. Khususnya di Provinsi Riau yang memiliki kebun sawit, sebagai salah satu bahan baku minyak goreng. Guna memastikan stok dan harga sesuai eceran tertinggi, pemerintah melakukan operasi pasar di beberapa lokasi, salah satunya di Pasar Bawah, Kota Pekanbaru, Kamis (24/2).

Ketersediaan dan memastikan rantai pasokan minyak goreng serta harga sesuai yang sudah ditetapkan pemerintah Rp28 ribu per dua liter ini, langsung dilakukan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Dalam kunjungan kerjanya pada hari pertama di Riau, ia juga melakukan penanaman pohon dan memanen sawit di Desa Libo Jaya, Kandis, Siak.

- Advertisement -

Dijelaskan Airlangga, pemerintah telah menggelar sejumlah operasi pasar dan pasar murah di berbagai kota. Selain untuk hal tersebut, kegiatan ini juga bertujuan untuk memonitor penerapan Harga Eceran Tertinggi (HET), khususnya untuk komoditas minyak goreng. Pengaturan HET minyak goreng sawit yang diberlakukan saat ini adalah berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 6 Tahun 2022 yang berlaku sejak 1 Februari 2022. Aturan tersebut mencantumkan HET minyak goreng curah sebesar Rp11.500 per liter, minyak goreng kemasan sederhana sebesar Rp13.500 per liter, dan minyak goreng kemasan premium sebesar Rp.14.000 per liter.

Menko Airlangga melakukan peninjauan sekaligus memastikan kesesuaian pelaksanaan pengaturan HET di lapangan untuk penjualan minyak goreng kemasan di pasar tradisional. Selain itu, Menko Airlangga juga menanyakan ketersediaan bahan pangan lain seperti beras, tepung terigu, gula, telur, hingga ikan asin yang dijual di Pasar Bawah tersebut.

- Advertisement -

"Kami harapkan stok tetap terjaga di pasar ini dan harga minyak goreng juga harus di Rp28.000,00 per 2 liter, sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Stok beras, gula, dan tepung, juga terlihat cukup terpenuhi di sini," lanjut Airlangga.

Dalam pasar murah kali ini, Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Pemerintah Provinsi Riau bekerja sama dengan 4 distributor lokal telah menyediakan sebanyak 3.000 liter minyak goreng untuk dijual kepada masyarakat dengan harga Rp24.000,00 per 2 liter. Perum Bulog menyediakan beras sebanyak 7.500 kg dengan harga Rp44.500,00 per 5 kg, dan gula pasir disediakan Starbudi Rosebrand sebanyak 2.000 kg dengan harga Rp9.500,00 per kg.

Sementara itu, untuk komoditas minyak goreng curah disediakan sebanyak 2 tangki yang disiapkan oleh PT Rajawali Nusantara Indonesia, di mana masing-masing tangki berisi 18.000 kg dan 22.000 kg, serta dijual dengan harga Rp10.500 per liter.

Para pembeli minyak goreng curah yang kebanyakan merupakan pedagang eceran tersebut, diharuskan mengisi form Pakta Integritas yang menyatakan bahwa mereka mendukung program minyak goreng HET dari Pemerintah dan bersedia menjual minyak goreng tersebut sesuai HET serta tidak akan menimbun minyak goreng curah, minyak goreng kemasan sederhana maupun premium.

Baca Juga:  Kasus Positif Tembus 1.000 Orang

Selanjutnya, Airlangga juga mengunjungi kegiatan pasar murah di area Pelindo yang menjual berbagai keperluan pokok atau bahan pangan, khususnya minyak goreng kemasan, beras, dan gula pasir.

"Dalam pasar murah, minyak goreng dijual di bawah HET. Di sini juga disediakan tanki untuk memenuhi keperluanminyak goreng curah. Hal ini akan membantu para pedagang eceran dan juga pelaku industri rumahan untuk mendapatkan minyak goreng," kata Airlangga.

Mengingat pandemi Covid-19 belum berakhir di Indonesia, pelaksanaan operasi pasar tersebut tetap memberlakukan protokol kesehatan yang ketat, seperti penggunaan masker, baik bagi pembeli maupun penjual. Masyarakat yang hadir di lokasi kegiatan sangat mengapresiasi kegiatan Pemerintah ini dan menyampaikan kesulitan untuk mendapatkan minyak goreng kemasan, serta hanya boleh membeli maksimal dua kemasan. Salah seorang pembeli yang berprofesi sebagai pedagang gorengan dan keripik, menyampaikan sangat membutuhkan minyak goreng untuk usahanya dan minyak goreng yang dibeli akan cukup memenuhi stok beberapa minggu ke depan.

"Kalau bisa acara seperti ini bisa diadakan tiga bulan sekali, jadi masyarakat seperti kami akan terbantu sekali dengan kegiatan operasi pasar seperti ini. Kami rela datang jauh-jauh demi mendapatkan minyak goreng murah ini," tuturnya.

Kelangkaan karena Masalah Distribusi

Saat ditanyakan terkait masih adanya masyarakat yang kesulitan untuk mendapatkan minyak goreng murah, baik di pasar tradisional maupun ritel modern yang sudah ditunjuk. Menko Perekonomian menyebut bahwa kendalanya ada pada pendistribusian.

"Distribusi minyak goreng bersubsidi ke pasar tradisional itu masih tersendat, makanya kami berharap ini lebih cepat lebih baik. Ini akan kita dorong supaya distribusinya dari distributor diperlancar," kata Airlangga.

Selain itu, Airlangga juga mendorong agar kabupaten/kota lainnya juga gencar melakukan operasi pasar murah untuk menjangkau masyarakat yang kesulitan mendapatkan minyak goreng dengan harga murah.

Sementara Gubernur Riau Syamsuar menyampaikan, tujuan kunjungan Menteri Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Wamen Perdagangan ke Pasar Bawah, semata-mata ingin melihat langsung geliat ekonomi di Kota Pekanbaru, di masa pandemi Covid-19.

"Ini juga untuk memastikan pasokan barang, serta harganya. Karena kestabilan harga wajib diawasi," sebutnya.

Direktur Pengelola Pasar Bawah Veladhio Pranajaya mengucapkan terima kasih atas kunjungan Menteri Airlangga Hartarto, Gubernur Riau Syamsuar, serta unsur Forkompimda lainnya, ke Pasar Bawah Pekanbaru.

"Kami merasa bangga, senang dan puas atas kunjungan ini. Apalagi sudah digelar pasar murah dan minyak curah, tentunya sangat membantu masyarakat," katanya.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM) Provinsi Riau, M Taufiq OH  mengatakan bahwa pada operasi pasar kali ini, pemerintah telah menyiapkan 1.500 paket sembako untuk dijual di bawah harga eceran tertinggi (HET).

Baca Juga:  Imbau Umat Tidak Terpancing

Adapun paket sembako yang dijual hari ini berupa minyak goreng kemasan, minyak goreng curah, gula dan beras.

"Minyak goreng kemasan totalnya ada 3.000 liter. Ini yang kemasan 2 liter (1.500 pcs, red), harganya Rp24.000 per pcs. Untuk minyak curah, ada dua tangki masing-masing berisi 18 ton minyak curah atau 36 ton. Harga jual minyak curah di opras Rp10.500 per liter ke pedagang dan Rp11.500 per liter untuk masyarakat umum," jelas Taufiq.

Kunjungan ke Kandis

Sebelumnya, Menko Airlangga melakukan pertemuan dengan petani di Desa Libo Jaya, Kandis, Siak. Dikatakannya, pemerintah menargetkan program peremajaan sawit rakyat (PSR) pada tahun ini mencapai 180.000 hektare, dan diharapkan bisa tercapai sampai akhir 2022.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan komoditas kelapa sawit memberikan kontribusi ekonomi yang besar bagi Indonesia, sehingga harus tetap didorong agar hasilnya berkelanjutan.

"Tahun lalu ekspor sawit Indonesia nilainya total US$32 miliar, dengan melibatkan 16 juta pekerja dan sudah menghasilkan 146 produk turunan. Kami harap produktivitas ini terus terjaga dan meningkat karena itu  pemerintah menargetkan 180.000 hektare sawit akan direplanting tahun ini," ujarnya.

Bantah Timbun Minyak Goreng

Manajemen Swalayan Mandiri membantah melakukan penimbunan minyak goreng kemasan sebanyak 70 kotak di gudang Kecamatan Pangkalan Kerinci. Di mana saat itu, Bupati Pelalawan H Zukri beserta rombongan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke swalayanan Mandiri dan menemukan adanya puluhan kotak minyak goreng merk Sovia di dalam gudang penyimpanan barang di swalayan tersebut.

"Ya, kami perlu melakukan klarifikasi  tentang beredarnya informasi dan video di sosial media yang menyatakan bahwa Swalayan Mandiri menimbun minyak. Dan pernyataan itu tidak benar," terang Menajer Swalayan Mandiri Pangkalan Kerinci, M Amin kepada Riau Pos, Kamis (24/2) kemarin di Pangkalankerinci.

Dikatakannya bahwa, pada Selasa (22/2) sore lalu, distributor minyak goreng kemasan merek Sovia mengantarkan pesanan sebanyak 200 kotak ke kantor pusat swalayan Mandiri di Jalan Lintas Timur Kecamatan Pangkalan Kerinci. Dan ratusan kotak minyak goreng tersebut, akan distribusikan untuk empat cabang Swalayan Mandiri guna memenuhi keperluan masyarakat.

"Rinciannya yakni untuk kantor induk Swalayan Mandiri sebanyak 160 kotak atau kardus. Dan stok ini semuanya telah habis diborong masyarakat setelah dipajang di rak-rak minyak goreng bagian depan swalayan pada Selasa (22/2) malam hingga Rabu (13/2) siang," paparnya.(egp/sol/amn/ted)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari