PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Hujan mengguyur Kota Pekanbaru, Ahad (6/2). Seperti biasanya, sejumlah ruas jalan protokol kembali tergenang. Ini terjadi karena tidak berfungsinya drainase secara maksimal.
Genangan di jalan raya ini kerap dikeluhkan warga Kota Pekanbaru. Namun belum ada solusi ril dari Pemko Pekanbaru sehingga jalan raya bisa bebas dari genangan.
Pantauan Riau Pos, Ahad (6/2) tampak sejumlah badan jalan alternatif seperti Jalan Paus , Jalan Cipta Kaya,dan Jalan Arifin Ahmad, Jalan Dharma Bakti, tampak digenangi air hujan, sehingga membuat kemacetan dan menyulitkan pengendara bermotor untuk melintas.
Tak hanya itu, tumpukan sampah juga terlihat menumpuk di dalam drainase, sehingga menyulitkan air mengalir ke parit besar yang ada, sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama untuk genangan air banjir di badan jalan dapat surut kembali.
Salah seorang pengendara motor Iwan mengaku hampir semua badan Jalan di Kota Pekanbaru saat hujan turun dengan intensitas tinggal pasti mengalami genangan air banjir sehingga menyulitkan pengendara yang ingin melintas.
Bahkan, akibat genangan tersebut banyak kendaraan bermotor milik pengendara yang mengalami kerusakan dan mati mesin karena tak sanggup menahan air yang masuk ke dalam bagian mesin kendaraan.
"Sering rusak kendaraan karena banjir ini. Seharusnya pemerintah bisa segera mengatasi masalah banjir ini. Sudah beberapa tahun belakangan ini banjir bukannya tertangani, justru kian parah saja," kata dia.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh salah seorang warga Tantia. Menurutnya, persoalan banjir di Kota Pekanbaru terjadi akibat aliran drainase yang tidak terkoneksi satu dengan yang lain serta banyaknya drainase yang tersumbat karena sampah yang banyak di dalamnya.
Bahkan, dirinya menilai pembersihan yang dilakukan oleh pasukan kuning saat ini tidak dapat menyelesaikan permasalahan banjir karena baik parit besar dan juga anak sungai juga mengalami hal serupa.
"Pasukan kuning itu hanya membersihkan beberapa titik drainase dan parit yang dangkal saja. Sedangkan drainase yang lainnya dan anak sungai masih dibiarkan pendangkalan," ujarnya.
Sementara itu, terkait banyaknya keluhan yang dirasakan warga kota tersebut, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru Indra Pomi Nasution mengatakan pihaknya terus meminta kepada camat serta lurah melakukan sosialisasi terkait penanganan banjir di jalan alternatif yang ada di Kota Pekanbaru termasuk Jalan Paus dan jalan alternatif lainnya.
Pasalnya, pihaknya harus melakukan pembongkaran drainase di depan toko agar dapar membersihkan sedimen dan sampah di saluran air yang kerap menjadi masalah dari genangan yang sering terjadi.
"Kami minta agar camat dan lurah melakukan sosialisasi agar kita bisa membersihkan sedimen dan lumpur di sejumlah jalan alternatif yang kerap menimbulkan genangan. Karena kita perlu membongkar drainase di depan toko di sana dan selama ini banyak pemilik ruko yang menolak untuk dilakukan pembongkaran terhadap drainase tersebut," jelasnya.
Lanjut Indra Pomi, saat ini Pemko Pekanbaru juga tengah berupaya melakukan penanganan banjir di Kota Pekanbaru. Salah satunya dengan melakukan normalisasi sungai dan pembersihan saluran drainase dibeberapa ruas jalan.
"Kami terus melakukan penanganan banjir, sesuai dengan masterplan penanganan banjir kita. Kemaren kami sudah lalukan normalisasi terhadap sejumlah anak sungai dan kini langkah tersebut terus kami lakukan agar banjir di Kota Pekanbaru dapat segera tertangani," tuturnya.(ayi)