Disingkirkan Bilbao, Strategi Ancelotti Dianggap Membingungkan

MADRID (RIAUPOS.CO) – Real Madrid takluk 0-1 dari Athletic Bilbao di babak perempat final Copa del Rey. Carlo Ancelotti dikritik karena tidak memberi kesempatan bermain untuk Eden Hazard dan Gareth Bale yang punya daya menyerang tinggi.

Jumat (4/2/2022), Los Blancos tersingkir dari Copa del Rey usai kebobolan di menit akhir. Bilbao mencetak gol lewat aksi Antonio Berenguer di menit ke-89.

- Advertisement -

Madrid memang tidak bisa menurunkan kekuatan terbaik untuk pertandingan tersebut. Namun, kekalahan tersebut tetap mengecewakan bagi Ancelotti dan skuadnya.

Usai laga, Ancelotti dikiritik karena tidak memainkan Hazard dan Bale, dua pemain yang dianggap bisa jadi pembeda. Madrid bermain tanpa Karim Benzema di laga ini. Uniknya, Ancelotti justru menurunkan Marco Asensio sebagai false nine.

- Advertisement -

Ancelotti hanya menggunakan dua kesempatan pergantian pemain di laga ini, satu untuk Isco, satu untuk Eduardo Camavinga. Dia kehabisan waktu untuk menggunakan slot pergantian berikutnya.

Dalam pertandingan itu, Ancelotti juga seperti memaksakan menurunkan empat pemain Brazil yang baru tiba dari memperkuat timnas mereka di Pra Piala Dunia 2022. Mereka adalah Casemiro, Eder Militao, Vinicius Jr, dan Rodrygo.

"Saya tidak perlu mengatakan apa pun. Mengapa Anda (media, red) bicara soal Bale, Hazard, dan Jovic? Mengapa tidak bertanya soal Ceballos, Carvajal?" tegas Ancelotti.

"Setiap pemain yang tidak bermain, itu pasti karena mereka dihukum, bukan begitu?" kata Ancelotti menyindir.

Jawaban Ancelotti di atas menunjukkan kekesalannya terhadap pertanyaan-pertanyaan wartawan tersebut. Dia tidak memainkan pemain bukan karena masalah pribadi atau semacamnya.

"Anda tidak bisa hanya bertanya soal tiga pemain itu. Sungguh tidak ada masalah apa pun. Saya hanya membuat keputusan yang tidak melibatkan pemain-pemain itu," lanjut Ancelotti.

"Namun, jika kita mau jujur, Anda  (media, red) juga harus bertanya soal Ceballos yang bahkan tidak bermain. Juga bicara soal pemain-pemain yang di bangku cadangan seperti Vallejo," tandasnya.

Dalam pertandingan itu, Madrid sudah diprediksi akan kesulitan karena absennya Benzema. Striker Prancis itu terpaksa menepi karena cedera hamstring. Menariknya, Ancelotti tidak memainkan striker lain sebagai pengganti, justru menunjuk Marco Asensio sebagai false nine.

Ancelotti memiliki Luka Jovic dan Mariano Diaz yang sebenarnya bisa menggantikan Benzema. Namun, di laga ini dia memilih Asensio bermain sebagai false nine. Keputusan inilah yang membuatnya dikritik.

"Kami tidak bermain dengan striker murni. Tidak ada pemain lain yang memiliki kualitas seperti Karim," ujar Ancelotti di Realmadrid.com.

"Dia benar-benar membantu kami dalam penguasaan bola, dan Asensio dapat memberikan hal itu bersama dengan Rodrygo dan Isco," tambah mantan pelatih AC Milan ini.

"Kami tidak mau mengubah rencana kami. Kami mencoba membangun serangan dari belakang, tapi mereka menekan dengan baik," imbuhnya.

Ancelotti mengakui taktik false nine Madrid kali ini tidak berjalan sesuai harapan. Mereka tidak bermain maksimal karena Bilbao menerapkan taktik balasan yang tepat.

"Kami kesulitan menciptakan peluang matang. Taktik kami gagal karena Athletic menerapkan garis tekanan tinggi dan itu membuat segalanya jadi lebih sulit," lanjut Ancelotti.

"Lalu setelah pertandingan melewati 70 menit, tekanan sedikit turun, dan pertandingan berhasil kami kontrol. Kami bakal unggul andai pertandingan sampai ke extra time. Sayangnya, mereka mencetak gol dan kami tersingkir," tandasnya.

Sumber: Marca/News/ESPN/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

MADRID (RIAUPOS.CO) – Real Madrid takluk 0-1 dari Athletic Bilbao di babak perempat final Copa del Rey. Carlo Ancelotti dikritik karena tidak memberi kesempatan bermain untuk Eden Hazard dan Gareth Bale yang punya daya menyerang tinggi.

Jumat (4/2/2022), Los Blancos tersingkir dari Copa del Rey usai kebobolan di menit akhir. Bilbao mencetak gol lewat aksi Antonio Berenguer di menit ke-89.

Madrid memang tidak bisa menurunkan kekuatan terbaik untuk pertandingan tersebut. Namun, kekalahan tersebut tetap mengecewakan bagi Ancelotti dan skuadnya.

Usai laga, Ancelotti dikiritik karena tidak memainkan Hazard dan Bale, dua pemain yang dianggap bisa jadi pembeda. Madrid bermain tanpa Karim Benzema di laga ini. Uniknya, Ancelotti justru menurunkan Marco Asensio sebagai false nine.

Ancelotti hanya menggunakan dua kesempatan pergantian pemain di laga ini, satu untuk Isco, satu untuk Eduardo Camavinga. Dia kehabisan waktu untuk menggunakan slot pergantian berikutnya.

Dalam pertandingan itu, Ancelotti juga seperti memaksakan menurunkan empat pemain Brazil yang baru tiba dari memperkuat timnas mereka di Pra Piala Dunia 2022. Mereka adalah Casemiro, Eder Militao, Vinicius Jr, dan Rodrygo.

"Saya tidak perlu mengatakan apa pun. Mengapa Anda (media, red) bicara soal Bale, Hazard, dan Jovic? Mengapa tidak bertanya soal Ceballos, Carvajal?" tegas Ancelotti.

"Setiap pemain yang tidak bermain, itu pasti karena mereka dihukum, bukan begitu?" kata Ancelotti menyindir.

Jawaban Ancelotti di atas menunjukkan kekesalannya terhadap pertanyaan-pertanyaan wartawan tersebut. Dia tidak memainkan pemain bukan karena masalah pribadi atau semacamnya.

"Anda tidak bisa hanya bertanya soal tiga pemain itu. Sungguh tidak ada masalah apa pun. Saya hanya membuat keputusan yang tidak melibatkan pemain-pemain itu," lanjut Ancelotti.

"Namun, jika kita mau jujur, Anda  (media, red) juga harus bertanya soal Ceballos yang bahkan tidak bermain. Juga bicara soal pemain-pemain yang di bangku cadangan seperti Vallejo," tandasnya.

Dalam pertandingan itu, Madrid sudah diprediksi akan kesulitan karena absennya Benzema. Striker Prancis itu terpaksa menepi karena cedera hamstring. Menariknya, Ancelotti tidak memainkan striker lain sebagai pengganti, justru menunjuk Marco Asensio sebagai false nine.

Ancelotti memiliki Luka Jovic dan Mariano Diaz yang sebenarnya bisa menggantikan Benzema. Namun, di laga ini dia memilih Asensio bermain sebagai false nine. Keputusan inilah yang membuatnya dikritik.

"Kami tidak bermain dengan striker murni. Tidak ada pemain lain yang memiliki kualitas seperti Karim," ujar Ancelotti di Realmadrid.com.

"Dia benar-benar membantu kami dalam penguasaan bola, dan Asensio dapat memberikan hal itu bersama dengan Rodrygo dan Isco," tambah mantan pelatih AC Milan ini.

"Kami tidak mau mengubah rencana kami. Kami mencoba membangun serangan dari belakang, tapi mereka menekan dengan baik," imbuhnya.

Ancelotti mengakui taktik false nine Madrid kali ini tidak berjalan sesuai harapan. Mereka tidak bermain maksimal karena Bilbao menerapkan taktik balasan yang tepat.

"Kami kesulitan menciptakan peluang matang. Taktik kami gagal karena Athletic menerapkan garis tekanan tinggi dan itu membuat segalanya jadi lebih sulit," lanjut Ancelotti.

"Lalu setelah pertandingan melewati 70 menit, tekanan sedikit turun, dan pertandingan berhasil kami kontrol. Kami bakal unggul andai pertandingan sampai ke extra time. Sayangnya, mereka mencetak gol dan kami tersingkir," tandasnya.

Sumber: Marca/News/ESPN/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya