PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 1 di Kota Pekanbaru mulai diterapkan. Sejalan dengan ini, pengetatan di sektor ekonomi mulai dilonggarkan.
Penerapan PPKM level 1 di Pekanbaru akan berlaku hingga 14 Februari nanti. Pelonggaran pada sektor ekonomi yang dilakukan salah satunya adalah menambah jam operasional dan kapasitas pengunjung mal.
"Hari ini (kemarin, red) merupakan hari pertama Pekanbaru menerapkan PPKM level 1. Dua pekan lalu, Pekanbaru menerapkan PPKM level 2," kata Wali Kota (Wako) Pekanbaru Firdaus, Rabu (2/2).
Pada PPKM level 1 ini, dikatakan Firdaus Pemko Pekanbaru memberikan kelonggaran bagi pusat perbelanjaan dan aktivitas masyarakat. Salah satunya, jam buka mal diberi izin hingga pukul 22.00 WIB.
"Kapasitas mal yang sebelumnya hanya 50 persen ditingkatkan menjadi 75 persen. Tapi, protokol kesehatan tetap wajib dipatuhi. Syarat vaksinasi juga wajib untuk masuk mal," terangnya.
Menurut dia, capaian vaksinasi umum untuk dosis pertama sudah lebih 100 persen dari target yang telah ditentukan. Meski begitu, Pemko Pekanbaru terus melakukan vaksinasi.
"Sedangkan vaksinasi dosis kedua sudah 90 persen. Kami kejar terus hingga 100 persen," imbuhnya.
Tetap Disiplin Terapkan Prokes
Dalam pada itu, beberapa hari terakhir penambahan kasus positif Covid-19 di Pekanbaru terpantau naik. Selasa (1/2) terdapat penambahan 25 kasus membuat total kasus positif menjadi 118 kasus.
Sekretaris Kota (Sekko) Pekanbaru, Muhammad Jamil mengatakan, bahwa peningkatan kasus di Kota Pekanbaru karena munculnya klaster rumah tangga. Mereka terkonfirmasi positif Covid-19 usai melakukan perjalanan ke luar kota.
"Rata-rata dari klaster rumah tangga, tetapi intinya bagaimana pun harus tetap disiplin mengikuti protokol kesehatan," kata Jamil.
Dia menyebut, bahwa sesuai instruksi Wali Kota Pekanbaru, masyarakat harus tetap disiplin mengikuti protokol kesehatan guna mencegah covid-19. Ia berharap dengan mengikuti protokol kesehatan yang ketat kasus bisa menurun.
"Jangan lupa memakai masker dan mencuci tangan, kalau keduanya kita lakukan. Insya Allah penyebaran covid di Kota Pekanbaru tidak akan bertambah. Intinya disiplin ketat mengikuti protokol kesehatan," terangnya.
Jamil mengaku sejak awal satgas penanganan Covid-19 sudah menyiapkan ruang isolasi dan isolasi terpusat. Ia menyebut ruang isolasi disiagakan guna mengantisipasi lonjakan kasus.
Ada 895 ruang isolasi khusus disiagakan bagi pasien Covid-19. Ratusan ruang isolasi itu menyebar di 23 rumah sakit swasta dan pemerintah.
Satgas juga menyiagakan 927 ruang isolasi disiagakan di lima isoter. Kelima isoter tersebut yakni Rusunawa Rejosari, BPSDM, Bapelkes, LPMP dan Asrama Haji Riau. "Tempat yang sudah siagakan untuk masyarakat, tapi kita berharap ini jangan sampai terjadi, kalau bisa kasus turun dari hari ke hari. Kita berharap kasus melandai dan turun," singkatnya.
Pusat Perbelanjaan Padat Pengunjung
Sementara itu, pantauan Riau Pos, Rabu (2/2), pusat perbelanjaan di Jalan Tuanku Tambusai dan Jalan Jenderal Sudirman ramai pengunjung. Protokol kesehatan (prokes) ketat tetap diterapkan dan pengunjung diwajibkan mempindai kode di aplikasi PeduliLindungi.
Salah seorang pengunjung Erni mengaku senang dengan pemberlakuan PPKM level 1 yang diperoleh Kota Pekanbaru sehingga membuat sejumlah pusat perbelanjaan di Kota Pekanbaru ini memberlakukan jam oprasional yang lebih lama.
Apalagi berbagai pertunjukan yang disuguhkan oleh pengelola pusat perbelanjaan yang khas Imlek membuat pengunjung terkesima.
Meskipun begitu, dirinya sangat menyayangkan terjadinya penumpukan pengunjung yang ada didepan pintu masuk karena banyak para pengunjung yang belum mendownload aplikasi peduli lindungi sebagai syarat masuk ke pusat perbelanjaan.
"Senang karena sudah banyak tenant yang buka dipusat perbelanjaan. Tapi sayangnya antrean masuk yang panjang itu sangat mengkhawatirkan, karena berkerumun di situasi pandemi seperti sekarang ini, " Kata dia.
Dirinya berharap pihak ngelola pusat perbelanjaan bisa mencari solusi agar tidak ada penumpukan pengunjung didepan pintu masuk sehingga memudahkan pengunjung lainnya yang telah menyiapkan aplikasi tersebut untuk bisa masuk kedalam pusat perbelanjaan.
Hal yang serupa juga diungkapkan oleh Lela. Dirinya merasa senang bisa menikmati jajanan kuliner khas Riau yang kini mulai disuguhkan di pusat perbelanjaan.
Bahkan, seluruh tenan juga memberikan segudang promo menarik untuk memanjakan para pengunjung yang menghabiskan waktu liburan Imlek di pusat perbelanjaan.(ali/ayi)