JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Sinovac Biotech Ltd mengklaim bahwa dosis ketiga CoronaVac manjur sebagai booster untuk memperkuat antibodi. Booster Sinovac diklaim dapat meningkatkan antibodi sebesar 20 kali bagi penerima vaksin usia 18-59 tahun dan lebih dari 30 kali bagi penerima lansia 60 tahun ke atas.
Clinical Researcher of Sinovac.Yaping Qiao mengatakan berdasarkan penelitian, CoronaVac menunjukkan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang rendah sehingga aman bagi anak usia di atas 3 tahun, lansia hingga di atas 60 tahun, serta ibu hamil dan menyusui. Dalam uji klinis CoronaVac di sejumlah negara pada 2020-2021, KIPI pada anak di atas 3 tahun sebagian besar adalah grade 1 dan 2 yang berupa nyeri ringan serta demam ringan setelah penyuntikan.
Sedangkan pada studi yang dilakukan pada ibu hamil dan menyusui di Brasil pada periode April-Agustus 2021, insidensi KIPI sebanyak 74,1 per 100 ribu dosis. Dan, mrupakan KIPI terendah dibandingkan empat vaksin Covid-19 lainnya yang digunakan di Brasil.
Pada Oktober 2021, penelitian di Cile mengungkapkan pemberian vaksin booster meningkatkan kemampuan CoronaVac dalam mengurangi tingkat keparahan Covid-19 dari 56 persen menjadi 80 persen. Selain itu, pemberian booster juga efektif.
“Booster meningkatkan efektivitas CoronaVac dalam mencegah perawatan di rumah sakit dari 84 persen menjadi 88 persen,” katanya dalam simposium virtual, Minggu (16/1).
Chief Business Officer of Sinovac Helen Yang, mengatakan pihaknya meyakini bahwa solidaritas dan kerja sama berbagai institusi adalah siasat pertahanan paling ampuh untuk mengatasi pandemi Covid-19. “Kami berharap kesempatan ini mampu meningkatkan kapabilitas Indonesia dalam mengatasi pandemi Covid-19,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan RI, Siti Nadia Tarmizi menjelaskan pandemi Covid-19 makin berkembang dengan munculnya mutasi virus baru seperti Omicron yang telah terdeteksi di beberapa negara, termasuk di Indonesia. Penambahan kasus terus terjadi dan per 14 Januari 2022 tercatat 572 kasus Omicron di Indonesia. Dari jumlah itu, 455 merupakan kasus impor dan 117 kasus transmisi lokal. Meski gejala yang muncul dari varian ini tergolong ringan, namun tetap diwaspadai karena Omicron memiliki sifat penularan yang sangat cepat.
“Tetap waspada akan ancaman Covid-19 lainnya di masa depan. Melihat efektivitas booster dalam mengurangi tingkat keparahan Covid-19 dan perawatan di RS, pemerintah mengajak masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas booster gratis yang telah tersedia,” tegas Nadia.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman