JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Pengamat militer Susaningtyas Kertopati menyebut kekosongan penjabat di pos Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) tidak pernah lebih dari sebulan, pada era sebelumnya. Namun, pos Pangkostrad diketahui sudah kosong hampir dua bulan sejak penjabat sebelumnya Jenderal Dudung Abdurachman dilantik sebagai KSAD pada 17 November 2021.
"Ya, baru kali ini melebihi satu bulan," tulis Embak Nuning, sapaan Susaningtyas Kertopati melalui layanan pesan, Sabtu (15/1).
Dirinya menyarankan posisi komandan di pasukan elite TNI AD itu bisa segera diisi. Terlebih lagi, Kostrad adalah satuan yang bisa dikerahkan demi kepentingan taktis. "Semoga saja baik Panglima TNI maupun Presiden Jokowi (Joko Widodo, red) segera menunjuk pihak yang dianggap pantas baik dari jajaran bintang tiga maupun bintang dua yang dinaikkan pangkatnya," beber dia.
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa sebelumnya membantah narasi adanya tarik-menarik kepentingan dalam penunjukan pos Pangkostrad yang sudah kosong hampir dua bulan.
"Jadi, kalau tarik-menarik enggak ada, ini, kan, mau menyiapkan konsep ini secara keseluruhan," tulis Andika ditemui awak media di kantor Kejaksaan Agung, Jakarta, Jumat (14/1). Mantan Danpaspampres itu menyebutkan bahwa penunjukan Pangkostrad dibarengi dengan pengisian 28 jabatan baru di lingkungan TNI.
Adapun, jabatan baru itu muncul setelah terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 66 Tahun 2019 tentang Struktur Organisasi TNI. Menurut Andika, pihaknya sedang menyusun administrasi agar pengisian jabatan baru di TNI bisa segera dieksekusi. "Nah, ini semua, Perpres-nya sudah ada, tetapi peraturan di bawahnya belum ada," beber menantu eks KaBIN AM Hendropriyono itu.
Andika berharap ketetapan Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti) pada pekan depan bisa menunjuk para pejabat baru di TNI, termasuk posisi Pangkostrad. "Nah, itu yang kemudian kami kebut supaya bisa kami keluarkan sekalian dalam Wanjakti pekan depan ini," bebernya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi