Rabu, 23 Juli 2025

Boneka Arwah Dianggap Anak, Tanda Seseorang Alami Gangguan Mental

JAKARTA (RIAUPOS.CO) โ€“ Psikolog dari Universitas Indonesia, A. Kasandra Putranto, mengatakan bahwa menganggap spirit doll atau boneka arwah sebagai anak atau teman kemungkinan dapat menjadi tanda bahwa seseorang mengalami delusi.

โ€œJika seseorang memperlakukan spirit doll-nya sebagai anak atau teman sendiri, maka ada kemungkinan sang pemilik mempunyai gangguan mental atau delusi,โ€ kata Kasandra saat dihubungi Antara, ditulis Sabtu (8/1).

Menurut Kasandra, bermain dengan spirit doll sebenarnya wajar-wajar saja jika pemilik sadar bahwa spirit doll hanyalah boneka dan bukan merupakan teman atau anaknya sendiri. โ€œSesekali mengajak bicara pada spirit doll masih wajar, namun yang terpenting adalah pemilik sadar bahwa spirit doll tersebut tidak dapat menggantikan sosok anak atau teman,โ€ ujar Kasandra.

Baca Juga:  Yusril Kutip Tiga Ayat Alquran

Selain itu, lanjut dia, meyakini spirit doll mempunyai kekuatan dan bisa melakukan apapun di luar nalar manusia juga bisa menjadi pertanda seseorang memiliki gangguan mental.

Oleh karenanya, Kasandra mengatakan penting untuk mengetahui penyebab seseorang bermain dengan spirit doll. Jika seseorang memilih spirit doll karena merasa kesepian maka orang di sekitarnya termasuk orang tua, teman, maupun anggota keluarga lain dapat menjadi support system.

โ€œKita bisa membantu untuk meningkatkan keterampilan sosialnya agar bisa menjalin pertemanan dan kedekatan dengan orang lain,โ€ imbuh Kasandra.

Dia menambahkan, memiliki kehidupan sosial di luar ketertarikan terhadap spirit doll dapat menghindari munculnya kondisi psikologis tertentu yang memerlukan dukungan lebih. โ€œJadi, mencari tahu dan memahami penyebab utama seseorang memilih spirit doll adalah hal terpenting,โ€ ujarnya.

Baca Juga:  Simak Fitur Terbaru WhatsApp Business

Seperti diketahui bahwa saat ini, spirit doll menjadi sangat populer karena banyak artis atau figur publik yang memilikinya. Kebanyakan spirit doll berbentuk bayi dan banyak pemilik yang merawatnya seperti anak sendiri.

Meski boneka lebih sering dikaitkan dengan anak-anak, Kasandra mengatakan orang dewasa juga memiliki kebutuhan untuk memelihara dan merawat orang lain. Hal tersebut membuat spirit doll menjadi sangat populer.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

JAKARTA (RIAUPOS.CO) โ€“ Psikolog dari Universitas Indonesia, A. Kasandra Putranto, mengatakan bahwa menganggap spirit doll atau boneka arwah sebagai anak atau teman kemungkinan dapat menjadi tanda bahwa seseorang mengalami delusi.

โ€œJika seseorang memperlakukan spirit doll-nya sebagai anak atau teman sendiri, maka ada kemungkinan sang pemilik mempunyai gangguan mental atau delusi,โ€ kata Kasandra saat dihubungi Antara, ditulis Sabtu (8/1).

Menurut Kasandra, bermain dengan spirit doll sebenarnya wajar-wajar saja jika pemilik sadar bahwa spirit doll hanyalah boneka dan bukan merupakan teman atau anaknya sendiri. โ€œSesekali mengajak bicara pada spirit doll masih wajar, namun yang terpenting adalah pemilik sadar bahwa spirit doll tersebut tidak dapat menggantikan sosok anak atau teman,โ€ ujar Kasandra.

Baca Juga:  Sindy Nur Fitri: Saat KKB Membunuh Perawat dan Lainnya, Mengapa Vanuatu Diam?

Selain itu, lanjut dia, meyakini spirit doll mempunyai kekuatan dan bisa melakukan apapun di luar nalar manusia juga bisa menjadi pertanda seseorang memiliki gangguan mental.

Oleh karenanya, Kasandra mengatakan penting untuk mengetahui penyebab seseorang bermain dengan spirit doll. Jika seseorang memilih spirit doll karena merasa kesepian maka orang di sekitarnya termasuk orang tua, teman, maupun anggota keluarga lain dapat menjadi support system.

- Advertisement -

โ€œKita bisa membantu untuk meningkatkan keterampilan sosialnya agar bisa menjalin pertemanan dan kedekatan dengan orang lain,โ€ imbuh Kasandra.

Dia menambahkan, memiliki kehidupan sosial di luar ketertarikan terhadap spirit doll dapat menghindari munculnya kondisi psikologis tertentu yang memerlukan dukungan lebih. โ€œJadi, mencari tahu dan memahami penyebab utama seseorang memilih spirit doll adalah hal terpenting,โ€ ujarnya.

- Advertisement -
Baca Juga:  Warga SP 6 Dambakan Perbaikan Jalan

Seperti diketahui bahwa saat ini, spirit doll menjadi sangat populer karena banyak artis atau figur publik yang memilikinya. Kebanyakan spirit doll berbentuk bayi dan banyak pemilik yang merawatnya seperti anak sendiri.

Meski boneka lebih sering dikaitkan dengan anak-anak, Kasandra mengatakan orang dewasa juga memiliki kebutuhan untuk memelihara dan merawat orang lain. Hal tersebut membuat spirit doll menjadi sangat populer.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

JAKARTA (RIAUPOS.CO) โ€“ Psikolog dari Universitas Indonesia, A. Kasandra Putranto, mengatakan bahwa menganggap spirit doll atau boneka arwah sebagai anak atau teman kemungkinan dapat menjadi tanda bahwa seseorang mengalami delusi.

โ€œJika seseorang memperlakukan spirit doll-nya sebagai anak atau teman sendiri, maka ada kemungkinan sang pemilik mempunyai gangguan mental atau delusi,โ€ kata Kasandra saat dihubungi Antara, ditulis Sabtu (8/1).

Menurut Kasandra, bermain dengan spirit doll sebenarnya wajar-wajar saja jika pemilik sadar bahwa spirit doll hanyalah boneka dan bukan merupakan teman atau anaknya sendiri. โ€œSesekali mengajak bicara pada spirit doll masih wajar, namun yang terpenting adalah pemilik sadar bahwa spirit doll tersebut tidak dapat menggantikan sosok anak atau teman,โ€ ujar Kasandra.

Baca Juga:  Yusril Kutip Tiga Ayat Alquran

Selain itu, lanjut dia, meyakini spirit doll mempunyai kekuatan dan bisa melakukan apapun di luar nalar manusia juga bisa menjadi pertanda seseorang memiliki gangguan mental.

Oleh karenanya, Kasandra mengatakan penting untuk mengetahui penyebab seseorang bermain dengan spirit doll. Jika seseorang memilih spirit doll karena merasa kesepian maka orang di sekitarnya termasuk orang tua, teman, maupun anggota keluarga lain dapat menjadi support system.

โ€œKita bisa membantu untuk meningkatkan keterampilan sosialnya agar bisa menjalin pertemanan dan kedekatan dengan orang lain,โ€ imbuh Kasandra.

Dia menambahkan, memiliki kehidupan sosial di luar ketertarikan terhadap spirit doll dapat menghindari munculnya kondisi psikologis tertentu yang memerlukan dukungan lebih. โ€œJadi, mencari tahu dan memahami penyebab utama seseorang memilih spirit doll adalah hal terpenting,โ€ ujarnya.

Baca Juga:  Pansel Capim KPK Disorot

Seperti diketahui bahwa saat ini, spirit doll menjadi sangat populer karena banyak artis atau figur publik yang memilikinya. Kebanyakan spirit doll berbentuk bayi dan banyak pemilik yang merawatnya seperti anak sendiri.

Meski boneka lebih sering dikaitkan dengan anak-anak, Kasandra mengatakan orang dewasa juga memiliki kebutuhan untuk memelihara dan merawat orang lain. Hal tersebut membuat spirit doll menjadi sangat populer.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari