Kamis, 19 September 2024

Akhirnya, Klopp Tidak Happy Ending

LEICESTER (RIAUPOS.CO) – Liverpool FC memang tidak akan bisa menyalip Manchester City sebagai juara paruh musim Premier League 2021—2022. Sebelum menghadapi tuan rumah Leicester City di King Power Stadium kemarin (29/12), LFC sudah tertinggal enam poin (41-47) dari sang juara bertahan.

Sialnya, LFC tidak bisa memangkas gap tersebut. The Reds harus menyerah 0-1 dari klub yang sepekan sebelumnya (22/12) disingkirkan di perempat final Piala Liga lewat adu penalti 5-4 tersebut.

Padahal, di Piala Liga, tactician LFC Juergen Klopp memainkan starting XI bukan komposisi terbaik. Sementara di King Power Stadium,  Klopp memainkan tim terbaik The Reds. Tak terkecuali tiga pemain yang akan berlaga di Piala Afrika 2021. Yaitu wide attacker Mohamed Salah dan Sadio Mane serta gelandang Naby Keita.

Salah dan Mane jadi starter dan bermain penuh 90 menit, sedangkan Keita masuk pada menit ke-55 menggantikan Alex Oxlade-Chamberlain. Gol tuan rumah yang dicetak Ademola Lookman justru hadir hanya empat menit setelah tiga pemain itu tampil bersamaan. Salah pun gagal mengeksekusi penalti yang semestinya bisa membuat LFC unggul.

- Advertisement -
Baca Juga:  Tyson Furry Tidak Anggap Remeh Dillian Whyte

Kekalahan kemarin plus nirgol tak pelak jadi laga penutup tahun yang buruk bagi The Reds. Bukan hanya itu. Jordan Henderson juga mengawali tahun ini dengan nirgol dan kekalahan 0-1. Tepatnya pada matchweek ke-17 Premier League musim lalu melawan Southampton FC (5/1).

Bagi Klopp, kekalahan kemarin sekaligus merusak rapor happy ending-nya selama menjalani laga penutup tahun bersama LFC. Untuk kali pertama dalam tujuh kesempatan, Klopp mengalami kekalahan.

- Advertisement -

"Ada cerita lucu tentang laga ini (kemarin, red) karena ada orang yang terus-menerus berbicara tentang kita tidak boleh bermain pada 26 (26 Desember WIB, red) dan 28 (29 Desember WIB, red). Tetapi, kami kemudian hanya bermain pada 28 dan kalah melawan tim yang bermain pada 26 dan 28," papar Klopp  kepada Leicester Mercury.

Baca Juga:  Oliveira Juara, Quartararo Dihukum dan Gagal Podium

Orang yang dimaksud Klopp adalah dirinya sendiri. Pelatih berkebangsaan Jerman itu memang sebelumnya mengkritisi jadwal ketat timnya. Ternyata, LFC "beruntung" ketika laga melawan Leeds United ditunda gara-gara skuad lawan diterpa badai Covid-19. Tapi, dengan kondisi fisik lebih baik, pemain LFC tidak mampu memanfaatkannya.

Bandingkan dengan Leicester City. Kalau dihitung dengan laga di Piala Liga melawan LFC, Kasper Schmeichel dkk malag tampil tiga kali dalam rentang waktu kurang dari sepekan. Sebelumnya, klub berjuluk The Foxes tersebut dipermak 3-6 oleh Manchester City pada Boxing Day (27/12).(io/dns/jpg)

LEICESTER (RIAUPOS.CO) – Liverpool FC memang tidak akan bisa menyalip Manchester City sebagai juara paruh musim Premier League 2021—2022. Sebelum menghadapi tuan rumah Leicester City di King Power Stadium kemarin (29/12), LFC sudah tertinggal enam poin (41-47) dari sang juara bertahan.

Sialnya, LFC tidak bisa memangkas gap tersebut. The Reds harus menyerah 0-1 dari klub yang sepekan sebelumnya (22/12) disingkirkan di perempat final Piala Liga lewat adu penalti 5-4 tersebut.

Padahal, di Piala Liga, tactician LFC Juergen Klopp memainkan starting XI bukan komposisi terbaik. Sementara di King Power Stadium,  Klopp memainkan tim terbaik The Reds. Tak terkecuali tiga pemain yang akan berlaga di Piala Afrika 2021. Yaitu wide attacker Mohamed Salah dan Sadio Mane serta gelandang Naby Keita.

Salah dan Mane jadi starter dan bermain penuh 90 menit, sedangkan Keita masuk pada menit ke-55 menggantikan Alex Oxlade-Chamberlain. Gol tuan rumah yang dicetak Ademola Lookman justru hadir hanya empat menit setelah tiga pemain itu tampil bersamaan. Salah pun gagal mengeksekusi penalti yang semestinya bisa membuat LFC unggul.

Baca Juga:  KONI Bengkalis Bentuk Tim Pemenangan Porprov di Kuansing

Kekalahan kemarin plus nirgol tak pelak jadi laga penutup tahun yang buruk bagi The Reds. Bukan hanya itu. Jordan Henderson juga mengawali tahun ini dengan nirgol dan kekalahan 0-1. Tepatnya pada matchweek ke-17 Premier League musim lalu melawan Southampton FC (5/1).

Bagi Klopp, kekalahan kemarin sekaligus merusak rapor happy ending-nya selama menjalani laga penutup tahun bersama LFC. Untuk kali pertama dalam tujuh kesempatan, Klopp mengalami kekalahan.

"Ada cerita lucu tentang laga ini (kemarin, red) karena ada orang yang terus-menerus berbicara tentang kita tidak boleh bermain pada 26 (26 Desember WIB, red) dan 28 (29 Desember WIB, red). Tetapi, kami kemudian hanya bermain pada 28 dan kalah melawan tim yang bermain pada 26 dan 28," papar Klopp  kepada Leicester Mercury.

Baca Juga:  Apresiasi Menembak Sumbang Emas Terbanyak Kedua SEA Games, Ini Kata DH

Orang yang dimaksud Klopp adalah dirinya sendiri. Pelatih berkebangsaan Jerman itu memang sebelumnya mengkritisi jadwal ketat timnya. Ternyata, LFC "beruntung" ketika laga melawan Leeds United ditunda gara-gara skuad lawan diterpa badai Covid-19. Tapi, dengan kondisi fisik lebih baik, pemain LFC tidak mampu memanfaatkannya.

Bandingkan dengan Leicester City. Kalau dihitung dengan laga di Piala Liga melawan LFC, Kasper Schmeichel dkk malag tampil tiga kali dalam rentang waktu kurang dari sepekan. Sebelumnya, klub berjuluk The Foxes tersebut dipermak 3-6 oleh Manchester City pada Boxing Day (27/12).(io/dns/jpg)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari