Sabtu, 19 Juli 2025

Kata Erick Thohir Krakatau Steel Akan Bangkrut, Ini Faktanya

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Menteri BUMN Erick Thohir menyebut PT Krakatau Steel (Persero) Tbk akan bangkrut pada pengujung tahun ini apabila gagal melakukan sejumlah langkah restrukturisasi.

Terdiri dari menjual subholding PT Krakatau Sarana Infrastruktur, keluar dari proyek pembangunan pabrik blast furnace senilai US$850 juta yang mangkrak, negosiasi kepemilikan saham mayoritas perusahaan dengan Posco, hingga mendapat suntikan dana dari Lembaga Pengelola Investasi (Indonesia Investment Authority/INA).

"Ini krusial kalau (langkah, red) ketiga sudah gagal, kedua gagal, pertama gagal, Desember ini bisa default (bangkrut, red)," kata Erick saat rapat bersama Komisi VI DPR, Kamis (2/12/2021).

Lantas seperti apa kinerja keuangan berkode KRAS tersebut?

Baca Juga:  Nikmati Harga Fantastis di Labersa Garden Inn

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan per kuartal III 2021, tercatat ekuitas perusahaan sebesar US$420,93 ribu. Jumlahnya naik tipis dari sebelumnya US$412,77 ribu pada kuartal III 2020.

Begitu pula dengan pendapatan usaha mencapai US$1,61 miliar atau naik dari sebelumnya US$938,79 ribu. Tetapi, beban pokok pendapatan perusahaan ikut naik dari US$825,43 ribu menjadi US$1,41 miliar.

Kendati begitu, perusahaan tetap bisa mengantongi laba bersih senilai US$59,54 ribu. Perolehan laba ini berbanding terbalik dari sebelumnya rugi US$25,87 ribu.

Direktur Utama Krakatau Steel, Silmy Karim, mengatakan, laba bersih berhasil dikantongi dari upaya peningkatan penjualan, efisiensi, hingga peningkatan pendapatan dari kontribusi anak perusahaan.

Sementara itu, aset perusahaan mencapai US$3,72 miliar atau meningkat dari US$3,22 miliar. Sedangkan liabilitas atau utang naik dari US$2,8 miliar menjadi US$3,32 miliar.

Baca Juga:  Menko Airlangga Optimis Ekonomi TW II 2021 Tumbuh hingga 7,8 Persen.

Sumber: JPG/News/CNN/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

 

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Menteri BUMN Erick Thohir menyebut PT Krakatau Steel (Persero) Tbk akan bangkrut pada pengujung tahun ini apabila gagal melakukan sejumlah langkah restrukturisasi.

Terdiri dari menjual subholding PT Krakatau Sarana Infrastruktur, keluar dari proyek pembangunan pabrik blast furnace senilai US$850 juta yang mangkrak, negosiasi kepemilikan saham mayoritas perusahaan dengan Posco, hingga mendapat suntikan dana dari Lembaga Pengelola Investasi (Indonesia Investment Authority/INA).

"Ini krusial kalau (langkah, red) ketiga sudah gagal, kedua gagal, pertama gagal, Desember ini bisa default (bangkrut, red)," kata Erick saat rapat bersama Komisi VI DPR, Kamis (2/12/2021).

Lantas seperti apa kinerja keuangan berkode KRAS tersebut?

Baca Juga:  Keseriusan Pemerintah Terapkan Euro 4 Dipertanyakan

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan per kuartal III 2021, tercatat ekuitas perusahaan sebesar US$420,93 ribu. Jumlahnya naik tipis dari sebelumnya US$412,77 ribu pada kuartal III 2020.

- Advertisement -

Begitu pula dengan pendapatan usaha mencapai US$1,61 miliar atau naik dari sebelumnya US$938,79 ribu. Tetapi, beban pokok pendapatan perusahaan ikut naik dari US$825,43 ribu menjadi US$1,41 miliar.

Kendati begitu, perusahaan tetap bisa mengantongi laba bersih senilai US$59,54 ribu. Perolehan laba ini berbanding terbalik dari sebelumnya rugi US$25,87 ribu.

- Advertisement -

Direktur Utama Krakatau Steel, Silmy Karim, mengatakan, laba bersih berhasil dikantongi dari upaya peningkatan penjualan, efisiensi, hingga peningkatan pendapatan dari kontribusi anak perusahaan.

Sementara itu, aset perusahaan mencapai US$3,72 miliar atau meningkat dari US$3,22 miliar. Sedangkan liabilitas atau utang naik dari US$2,8 miliar menjadi US$3,32 miliar.

Baca Juga:  Jeep Hadirkan Rubicon Edisi Spesial

Sumber: JPG/News/CNN/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

 

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Menteri BUMN Erick Thohir menyebut PT Krakatau Steel (Persero) Tbk akan bangkrut pada pengujung tahun ini apabila gagal melakukan sejumlah langkah restrukturisasi.

Terdiri dari menjual subholding PT Krakatau Sarana Infrastruktur, keluar dari proyek pembangunan pabrik blast furnace senilai US$850 juta yang mangkrak, negosiasi kepemilikan saham mayoritas perusahaan dengan Posco, hingga mendapat suntikan dana dari Lembaga Pengelola Investasi (Indonesia Investment Authority/INA).

"Ini krusial kalau (langkah, red) ketiga sudah gagal, kedua gagal, pertama gagal, Desember ini bisa default (bangkrut, red)," kata Erick saat rapat bersama Komisi VI DPR, Kamis (2/12/2021).

Lantas seperti apa kinerja keuangan berkode KRAS tersebut?

Baca Juga:  Jeep Hadirkan Rubicon Edisi Spesial

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan per kuartal III 2021, tercatat ekuitas perusahaan sebesar US$420,93 ribu. Jumlahnya naik tipis dari sebelumnya US$412,77 ribu pada kuartal III 2020.

Begitu pula dengan pendapatan usaha mencapai US$1,61 miliar atau naik dari sebelumnya US$938,79 ribu. Tetapi, beban pokok pendapatan perusahaan ikut naik dari US$825,43 ribu menjadi US$1,41 miliar.

Kendati begitu, perusahaan tetap bisa mengantongi laba bersih senilai US$59,54 ribu. Perolehan laba ini berbanding terbalik dari sebelumnya rugi US$25,87 ribu.

Direktur Utama Krakatau Steel, Silmy Karim, mengatakan, laba bersih berhasil dikantongi dari upaya peningkatan penjualan, efisiensi, hingga peningkatan pendapatan dari kontribusi anak perusahaan.

Sementara itu, aset perusahaan mencapai US$3,72 miliar atau meningkat dari US$3,22 miliar. Sedangkan liabilitas atau utang naik dari US$2,8 miliar menjadi US$3,32 miliar.

Baca Juga:  Pluang Gandeng Tokopedia, Investasi Emas Bisa Mulai Rp5.000

Sumber: JPG/News/CNN/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

 

 

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari