BENGKALIS (RIAUPOS.CO) – Sejak sepekan hujan deras disertai pasang keling terjadi Bengkalis. Hal itu membuat tanggul yang berada di bibir pantai pesisir Desa Mentayan, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis, jebol.
Warga Desa Mentayan yang sejak dulunya bercocok tanam merasakan dampak fenomena alam tersebut.
Puluhan hektare tanaman padi warga yang sedang berbuah menjadi layu akibat air laut yang melimpah masuk dan merendam puluhan hektare sawah warga setempat.
"Akibat pasang keling ini, puluhan hektare tanaman kami dan warga lainya menjadi terendam maka dipastikan akan padi kami terancam gagal panen," ujar salah seorang petani warga setempat, Misudi, Selasa (9/11/2021).
Pria paruh baya dengan raut wajah lesunya menyimpan kekecewaan, pasalnya padi yang dia tanam selama ini sudah mulai berisi diperkirakan dalam hitungan bulan akan dipetik namun terancam gagal panen akibat masuknya air asin tersebut.
"Sudah hampir sepekan ini lahan sawah kami terendam mencapai 1 meter. Dan air melimpah datangnya dari air asin laut," ujar Misudi.
Senada juga disampaikan Mamat, warga setempat. Dia mengaku dengan kejadian pasang keling meluap ke persawahan warga dirinya harus ekstra kerja setiap harinya di sawah.
"Ibarat melihat anak kita sendiri, bisa dibilang hampir setiap hari melihat tanaman padi kami ini. Selain itu kami juga melakukan pemupukan kembali karena kami khawatirkan tanaman padi akhirnya menguning sebelum waktunya dipetik," ujar Mamat.
Mamat berharap agar pemerintah segera memperbaiki tanggul yang jebol tersebut.
"Kalau tidak cepat diperbaiki, tahun depan dipastikan para petani tidak bisa menanam padi kembali. Kami juga berharap pemecah gelombang karna sangat penting tidak jauh dari lahan persawahan ini terdapat pelabuhan internasional juga supaya ombak yang datang tidak terlalu kuat seperti saat ini," harap Mamat.
Laporan: Abu Kasim (Bengkalis)
Editor: Hary B Koriun