Minggu, 21 Desember 2025
spot_img

Pasang Keling dan Tanggul Jebol, Petani Bantan Terancam Gagal Panen

BENGKALIS (RIAUPOS.CO) – Sejak sepekan hujan deras disertai pasang keling terjadi  Bengkalis. Hal itu membuat tanggul yang berada di bibir pantai pesisir Desa Mentayan, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis, jebol.

Warga Desa Mentayan yang sejak dulunya bercocok tanam merasakan dampak fenomena alam tersebut.

Puluhan hektare tanaman padi warga yang sedang berbuah menjadi layu akibat air laut yang melimpah masuk dan merendam puluhan hektare sawah warga setempat.

"Akibat pasang keling ini, puluhan hektare tanaman kami dan warga lainya menjadi terendam maka dipastikan akan padi kami terancam gagal panen," ujar salah seorang petani warga setempat, Misudi, Selasa (9/11/2021).

Pria paruh baya dengan raut wajah lesunya menyimpan kekecewaan, pasalnya padi yang dia tanam selama ini sudah mulai berisi diperkirakan dalam hitungan bulan akan dipetik namun terancam gagal panen akibat masuknya air asin tersebut.

Baca Juga:  Polisi Amankan Kayu Ilegal di Hutan Siak Kecil

"Sudah hampir sepekan ini lahan sawah kami terendam mencapai 1 meter. Dan air melimpah datangnya dari air asin laut," ujar Misudi.

Senada juga disampaikan Mamat, warga setempat. Dia mengaku dengan kejadian pasang keling meluap ke persawahan warga dirinya harus ekstra kerja setiap harinya di sawah.

"Ibarat melihat anak kita sendiri, bisa dibilang hampir setiap hari melihat tanaman padi kami ini. Selain itu kami juga melakukan pemupukan kembali karena kami khawatirkan tanaman padi akhirnya menguning sebelum waktunya dipetik," ujar Mamat.

Mamat berharap agar pemerintah segera memperbaiki tanggul yang jebol tersebut.

"Kalau tidak cepat diperbaiki, tahun depan dipastikan para petani tidak bisa menanam padi kembali. Kami juga berharap pemecah gelombang karna sangat penting tidak jauh dari lahan persawahan ini terdapat pelabuhan internasional juga supaya ombak yang datang tidak terlalu kuat seperti saat ini," harap  Mamat.

Baca Juga:  Ratusan Anak Panti Asuhan Ikut Jambore

Laporan: Abu Kasim (Bengkalis)
Editor: Hary B Koriun

BENGKALIS (RIAUPOS.CO) – Sejak sepekan hujan deras disertai pasang keling terjadi  Bengkalis. Hal itu membuat tanggul yang berada di bibir pantai pesisir Desa Mentayan, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis, jebol.

Warga Desa Mentayan yang sejak dulunya bercocok tanam merasakan dampak fenomena alam tersebut.

Puluhan hektare tanaman padi warga yang sedang berbuah menjadi layu akibat air laut yang melimpah masuk dan merendam puluhan hektare sawah warga setempat.

"Akibat pasang keling ini, puluhan hektare tanaman kami dan warga lainya menjadi terendam maka dipastikan akan padi kami terancam gagal panen," ujar salah seorang petani warga setempat, Misudi, Selasa (9/11/2021).

Pria paruh baya dengan raut wajah lesunya menyimpan kekecewaan, pasalnya padi yang dia tanam selama ini sudah mulai berisi diperkirakan dalam hitungan bulan akan dipetik namun terancam gagal panen akibat masuknya air asin tersebut.

- Advertisement -
Baca Juga:  Kapal Kargo Berbendera Panama Terbakar di Perairan Selat Bengkalis

"Sudah hampir sepekan ini lahan sawah kami terendam mencapai 1 meter. Dan air melimpah datangnya dari air asin laut," ujar Misudi.

Senada juga disampaikan Mamat, warga setempat. Dia mengaku dengan kejadian pasang keling meluap ke persawahan warga dirinya harus ekstra kerja setiap harinya di sawah.

- Advertisement -

"Ibarat melihat anak kita sendiri, bisa dibilang hampir setiap hari melihat tanaman padi kami ini. Selain itu kami juga melakukan pemupukan kembali karena kami khawatirkan tanaman padi akhirnya menguning sebelum waktunya dipetik," ujar Mamat.

Mamat berharap agar pemerintah segera memperbaiki tanggul yang jebol tersebut.

"Kalau tidak cepat diperbaiki, tahun depan dipastikan para petani tidak bisa menanam padi kembali. Kami juga berharap pemecah gelombang karna sangat penting tidak jauh dari lahan persawahan ini terdapat pelabuhan internasional juga supaya ombak yang datang tidak terlalu kuat seperti saat ini," harap  Mamat.

Baca Juga:  Kapolres Bengkalis Buka Puasa Bersama Wartawan

Laporan: Abu Kasim (Bengkalis)
Editor: Hary B Koriun

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

BENGKALIS (RIAUPOS.CO) – Sejak sepekan hujan deras disertai pasang keling terjadi  Bengkalis. Hal itu membuat tanggul yang berada di bibir pantai pesisir Desa Mentayan, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis, jebol.

Warga Desa Mentayan yang sejak dulunya bercocok tanam merasakan dampak fenomena alam tersebut.

Puluhan hektare tanaman padi warga yang sedang berbuah menjadi layu akibat air laut yang melimpah masuk dan merendam puluhan hektare sawah warga setempat.

"Akibat pasang keling ini, puluhan hektare tanaman kami dan warga lainya menjadi terendam maka dipastikan akan padi kami terancam gagal panen," ujar salah seorang petani warga setempat, Misudi, Selasa (9/11/2021).

Pria paruh baya dengan raut wajah lesunya menyimpan kekecewaan, pasalnya padi yang dia tanam selama ini sudah mulai berisi diperkirakan dalam hitungan bulan akan dipetik namun terancam gagal panen akibat masuknya air asin tersebut.

Baca Juga:  Di Bengkalis, Kasus Baru Terkonfirmasi Covid-19 Tambah 45 Orang, 4 Meninggal Dunia

"Sudah hampir sepekan ini lahan sawah kami terendam mencapai 1 meter. Dan air melimpah datangnya dari air asin laut," ujar Misudi.

Senada juga disampaikan Mamat, warga setempat. Dia mengaku dengan kejadian pasang keling meluap ke persawahan warga dirinya harus ekstra kerja setiap harinya di sawah.

"Ibarat melihat anak kita sendiri, bisa dibilang hampir setiap hari melihat tanaman padi kami ini. Selain itu kami juga melakukan pemupukan kembali karena kami khawatirkan tanaman padi akhirnya menguning sebelum waktunya dipetik," ujar Mamat.

Mamat berharap agar pemerintah segera memperbaiki tanggul yang jebol tersebut.

"Kalau tidak cepat diperbaiki, tahun depan dipastikan para petani tidak bisa menanam padi kembali. Kami juga berharap pemecah gelombang karna sangat penting tidak jauh dari lahan persawahan ini terdapat pelabuhan internasional juga supaya ombak yang datang tidak terlalu kuat seperti saat ini," harap  Mamat.

Baca Juga:  Ganggu Ternak Warga, Beruang Madu Diamankan

Laporan: Abu Kasim (Bengkalis)
Editor: Hary B Koriun

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari