PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Juru Bicara Tim Satgas Covid-19 dr Indra Yovi mengingatkan masyarakat untuk tidak terlalu euforia terhadap penurunan kasus Covid-19 saat ini. Pasalnya hal tersebut justru dapat membuat masyarakat lengah sehingga bisa saja kasus kembali meningkat.
"Masyarakat jangan terlalu euforia dengan kondisi kasus Covid-19 di Riau menurun. Selama pandemi belum dicabut tidak ada kata-kata melepas masker. Wajib pakai masker dan wajib menjauhi kerumunan dan tetap menjaga jarak," kata Indra Yovi.
Lebih lanjut dikatakannya, meski kasus Covid-19 menurun, namun pihaknya tetap mempersiapkan diri untuk hal terburuk jika sewaktu terjadi gelombang tiga Covid-19.
"Kapan gelombang ketiga itu terjadi? Kemungkinan prediksi akhir tahun. Tapi kalau pemerintah dan masyarakat tidak hati-hati, karena sekarang sudah terlalu bebas, maka gelombang ketiga bisa saja terjadi lebih cepat sebelum akhir tahun," ujarnya.
Menurut Indra Yovi, untuk menekan kasus di Riau cukup berat, banyak masyarakat yang meninggal dunia karena terpapar Covid-19.
"Untuk mencapai kondisi seperti sekarang ini susah. Ada 4.000 orang lebih meninggal. Jadi jangan dinodai pengorbanan orang yang meninggal maupun yang terkena Covid-19," pesannya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan pasien positif Covid-19 Riau per Selasa (19/10) bertambah 35 orang. Dengan penambahan itu total penderita Covid-19 di Riau sebanyak 127.926 orang.
"Sementara itu, untuk pasien yang sembuh bertambah 25 pasien, sehingga total 123.562 orang yang sudah sembuh," katanya.
Untuk kabar dukanya, terdapat satu pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia. Sehingga total pasien yang meninggal akibat Covid-19 di Riau menjadi 4.098 orang.
Dari total pasien positif Covid-19 Riau, yang masih menjalani perawatan di rumah sakit 39 orang. Sementara yang menjalani isolasi mandiri 217 orang.
"Sehingga saat ini jumlah pasien yang masih menjalani perawatan baik di rumah sakit maupun isolasi mandiri sebanyak 246 orang," ujarnya.
Sementara itu, untuk suspect yang menjalani isolasi mandiri 3.323 orang dan yang isolasi di rumah sakit 59 orang. Total suspek yang selesai menjalani isolasi 114.856 meninggal dunia 484 orang.
PPKM Meranti Naik Level 3
Jika sebelumnya aglomerasi di Kepulauan Meranti turun status menjadi level 2, kini pemerintah pusat kembali mengubah status PPKM daerah setempat naik dan menjadi level 3. Demikian disampaikan oleh Juru Bicara Penanganan Covid-19 M Fahri SKm kepada Riau Pos, Selasa (19/10) siang. Perubahan itu tertuang dalam Inmendagri Nomor 54 Tahun 2021 tentang PPKM wilayah Sumatera yang mereka terima.
"Dalam Instruksi Kemendagri itu, dari dua menjadi PPKM level 3 sekarang. Dua pekan lalu kita itu masih di level dua," ujarnya.
Acuan berdasarkan tentang instruksi sebelumnya atau Inmendagri sebelumnya dalam memutuskan dan merubah indikator penilaian PPKM di wilayah aglomerasi.
"Indikator penetapan dilihat berdasarkan capaian total vaksinasi dosis pertama dan kedua. Lanjut realisasi vaksinasi lansia," ungkapnya.
Dari instruksi itu, penurunan level 3 menjadi 2 harus memenuhi ambang batas minimal 50 persen vaksinasi dosis pertama. Selanjutnya vaksinasi dosis 1 lansia) di atas 60 tahun minimal 40 persen.
"Kita belum memenuhi target itu. Untuk dosis pertama di Meranti realisasinya baru 34,4 persen atau setara 55.140 sasaran. Sementara Lansia baru 23,4 persen atau 3.648 sasaran. Jadi itu belum terpenuhi makanya kita naik menjadi level 3," ujarnya.
Ketentuannya apabila target vaksinasi tidak tercapai dalam dua minggu, maka status Kepulauan Meranti stagnan di level 3. Untuk itu mereka aktif menggelar vaksinasi di banyak titik. Termasuk vaksinasi massal untuk mengejar target herd immunity agar memberikan perlindungan tidak langsung kekebalan kelompok masyarakat.
PPKM Rohul Juga Naik ke Level 3
Masih rendahnya angka cakupan vaksinasi Covid- 19 di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) selama dua pekan terakhir yang melaksanakan PPKM Level 2 (dua). Kini daerah yang dikenal dengan julukan Negeri Seribu Suluk, statusnya naik satu tingkat level untuk menerapkan PPKM Level 3 (tiga) terhitung 19 Oktober hingga 8 November mendatang.
Ketua Satgas Penanganan Covid- 19 Kabupaten Rohul H Sukiman melalui Juru Bicara Satgas Penanganan Covid- 19 Rohul Drs Yusmar MSi membenarkan Rohul naik status level satu tingkat.
Dikatakannya, kenaikan level PPKM itu bukan disebabkan melonjaknya kasus terkonfirmasi positif Covid-19, melainkan masih rendahnya realisasi angka cakupan vaksinasi Covid- 19 di Rohul yang hingga Selasa (19/10) baru mencapai 149.737 orang atau 35 persen dari 428.340 sasaran masyarakat Rohul yang divaksinasi. ‘’Penetapan status level PPKM disuatu daerah oleh Pusat, salah satu indikatornya angka capaian vaksinasi Covid- 19. Untuk saat ini angka cakupan vaksinasi Dosis 1 di Rohul baru sekitar 24 persen. Seharusnya untuk bisa bertahan di PPKM Level 2 dan 1 capaian vaksinasi seharusnya 40 persen keatas,’’ tuturnya.