PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Dea Gita Ningsih tergolong penulis baru. Meski bukan dari latar belakang pendidikan satra atau sejenisnya ia mampu melahirkan tulisan- tulisan yang terangkum dalam buku yang dikemas menarik untuk dibaca dan dinikmati.
Tema senja menjadi pilihan yang ingin dituangkannya. Buku sebanyak 92 halaman ini dipenuhi dengan kisah-kisah pendek yang melekat padanya. Dea juga menambahkan gambar pada setiap tulisan agar pembaca tidak jemu saat membaca dan dapat masuk kedalam cerita.
Anak pertama dari dua bersaudara ini memilih menulis sebagai hobi. Banyak tulisan-tulisan yang sempat dituliskan namun belum dibukukan. Tahun 2019 Dea mulai menyusun buku pertamanya dengan judul Penuang Senja. Banyak hal yang dilewati dalam proses menulis. Mulai dari mencari inspirasi, waktu juga suasana.
Buku Penuang Senja ini berisi kekecewaan yang akhirnya menerima. Bahwa tak ada siapapun yang disalahkan saat harus tenggelam.
"Karena perasaan, kisah dan apapun yang terjadi di kehidupan ini memang sementara dan bisa reda. Seperti senja yang hanya mampu hadir sebentar. Jika hari ini kita patah, luka dan kecewa, seiring waktu kita dapat kembali untuk baik-baik saja," katanya, Ahad (17/10/2021).
Seperti gayung bersambut, akhirnya Dea bertemu dengan Mohammad Hasbi penerbit dari Epicentrum Media yang mewujudkan cita-citanya sebagai penulis. Tidak perlu menunggu waktu seleksi yang panjang, penerbit memudahkan seluruh proses pengeditan hingga proses cetak. Buku Penuang Senja juga sudah terdaftar di perpustakaan nasional yang memiliki nomor ISBN.
Dea tidak menyangka karya pertamanya ini diterima oleh penikmatnya, dari Kota Pekanbaru sendiri dan pembaca dibeberapa Kota lainnya. Untuk pemesanan Buku Penuang Senja gelombang pertama sudah dikirim hingga ke Pontianak dan Lombok.
Melalui acara peluncuran buku dan dialog pada tanggal 2 oktober lalu bertempat di SWA Coffee Studio yang beralamat di Jalan Tengku Bey Simpang Tiga berlangsung hangat. “Ini adalah puncak pencapaian terbaik dihidupku. Aku hanya ingin memiliki buku yang ku tulis sendiri dan menemukan pembacanya," tukas Dea.
Cukup ramai yang hadir memeriahkan acara bedah buku senja itu. Baik yang sudah memiliki buku dan yang belum memiliki buku. Acara semakin meriah saat diadakannya kuis. Dea memberikan t-shirt Penuang Senja kepada pemenang pembaca puisi terbaik. Untuk kuis yang diberikan pertanyaan tebak gambar dan cerita didalam buku, Dandelion Dental Care dari drg. Dilla Putri Annesa ikut memberikan satu voucher scalling gigi gratis di kliniknya kepada si pemenang.
Diakhir acara penerbit membuka gelombang kedua untuk pemesanan Buku Penuang Senja. "Yang ingin memesan langsung bisa melalui Instagram @penuangsenja atau menghubungi 081261936733," katanya.
Dea yang saat ini kesehariannya banyak terlibat dalam kreatif industri berharap, agar dunia literasi tidak pudar ditelan zaman. Banyak penulis-penulis hebat yang karyanya bisa dinikmati dan memotivasi. “Budaya membaca itu akan membuat seseorang berilmu. Walaupun kita berada di dunia yang serba digital sekarang, tapi membolak balik halaman dan bau buku saat membaca mempunyai kebahagiaan tersendiri dari pada harus men-scroll layar," tutup Dea.
Laporan: Mujawaroh Annafi (Pekanbaru)
Editor: E Sulaiman
Foto: Penulis Penuang Senja, Dea Gita Ningsih