Dispar Riau Siapkan Tiga Iven Pariwisata

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Kasus penyebaran Covid-19 di Provinsi Riau saat ini terus mengalami penurunan. Seiring dengan hal tersebut, sektor pariwisata di Riau saat ini sudah mulai bergeliat, apalagi  Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sudah berada di level 2.

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Riau Roni Rakhmat mengatakan, dengan adanya pelonggaran tersebut saat ini pihaknya sedang mempersiapkan iven yang akan dilaksanakan. Sebab, sejak ada pandemi, iven-iven pariwisata yang sudah disiapkan gagal terlaksana.

"Sejak PPKM Level 2, pariwisata di Riau mulai menggeliat. Sekarang iven-iven pariwisata sudah boleh dibuat dan dilaksanakan, namun tetap dengan menerapkan protokol kesehatan," katanya kemarin.

Karena itu, pihaknya akan melaksanakan beberapa iven untuk meningkatkan animo wisatawan, seperti Festival Rupat, Kenduri Riau,  dan Kumpulan Kota Kreatif Indonesia yang tahun ini Riau sebagai tuan rumah.

- Advertisement -

"Karena tahun ini tinggal tiga iven itu yang tersisa. Itupun iven baru yang menyesuaikan dengan kondisi Covid-19. Sedangkan kalender pariwisata lainnya sudah kita batalkan karena saat itu kondisi Covid-19 meningkat," jelasnya.

Roni menambahkan, tiga iven tersebut sudah mendapat persetujuan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). "Itu sudah kita usulkan ke kementerian,  dan sudah disetujui kementerian, sehingga kita bisa mendapat bantuan,"tuturnya.

- Advertisement -

Dengan kondisi pariwisata yang sudah mulai bergeliat tersebut, Roni juga mengajak pemerintah kabupaten/kota di Riau untuk lebih gencar melakukan promosi pariwisata dengan berbagai platform yang ada. Hal tersebut dalam rangka mengangkat kembali potensi wisata di daerah masing-masing setelah terdampak akibat pandemi Covid-19.

"Ada banyak hal bisa dilakukan daerah itu untuk meningkatkan kunjungan ke objek wisata mereka. Terutama mengatur kembali strategi promosi dengan memanfaatkan berbagai platform yang ada, salah satunya tentu harus lebih gencar di sosial media," katanya.

Strategi pemasaran di sektor pariwisata, demikian Roni, memang sedikit berbeda dari yang lainnya. Perkembangan teknologi digitalisasi harus betul-betul dimanfaatkan secara maksimal agar bisa menyasar segmentasi lebih luas.

Apalagi di tengah pandemi Covid-19 saat ini, Riau belum bisa berharap pada wisatawan mancanegara dalam upaya mengangkat kembali sektor kepariwisataan dan ekonomi kreatif di daerah. Namun optimalisasi sektor pariwisata bisa dilakukan dengan memanfaatkan potensi wisatawan lokal.

"Memang untuk promosi itu harus menyesuaikan dengan kekinian, jadi promosi lewat digital dan sosial media itu harus dilakukan semua oleh daerah-daerah. Mumpung kasus Covid-19 turun, jadi pelonggaran-pelonggaran sudah dilakukan pemerintah. Inilah kesempatannya untuk mengajak orang sebanyak-banyaknya mengunjungi objek wisata di daerah-daerah," ajaknya.(ade)

 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Kasus penyebaran Covid-19 di Provinsi Riau saat ini terus mengalami penurunan. Seiring dengan hal tersebut, sektor pariwisata di Riau saat ini sudah mulai bergeliat, apalagi  Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sudah berada di level 2.

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Riau Roni Rakhmat mengatakan, dengan adanya pelonggaran tersebut saat ini pihaknya sedang mempersiapkan iven yang akan dilaksanakan. Sebab, sejak ada pandemi, iven-iven pariwisata yang sudah disiapkan gagal terlaksana.

"Sejak PPKM Level 2, pariwisata di Riau mulai menggeliat. Sekarang iven-iven pariwisata sudah boleh dibuat dan dilaksanakan, namun tetap dengan menerapkan protokol kesehatan," katanya kemarin.

Karena itu, pihaknya akan melaksanakan beberapa iven untuk meningkatkan animo wisatawan, seperti Festival Rupat, Kenduri Riau,  dan Kumpulan Kota Kreatif Indonesia yang tahun ini Riau sebagai tuan rumah.

"Karena tahun ini tinggal tiga iven itu yang tersisa. Itupun iven baru yang menyesuaikan dengan kondisi Covid-19. Sedangkan kalender pariwisata lainnya sudah kita batalkan karena saat itu kondisi Covid-19 meningkat," jelasnya.

Roni menambahkan, tiga iven tersebut sudah mendapat persetujuan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). "Itu sudah kita usulkan ke kementerian,  dan sudah disetujui kementerian, sehingga kita bisa mendapat bantuan,"tuturnya.

Dengan kondisi pariwisata yang sudah mulai bergeliat tersebut, Roni juga mengajak pemerintah kabupaten/kota di Riau untuk lebih gencar melakukan promosi pariwisata dengan berbagai platform yang ada. Hal tersebut dalam rangka mengangkat kembali potensi wisata di daerah masing-masing setelah terdampak akibat pandemi Covid-19.

"Ada banyak hal bisa dilakukan daerah itu untuk meningkatkan kunjungan ke objek wisata mereka. Terutama mengatur kembali strategi promosi dengan memanfaatkan berbagai platform yang ada, salah satunya tentu harus lebih gencar di sosial media," katanya.

Strategi pemasaran di sektor pariwisata, demikian Roni, memang sedikit berbeda dari yang lainnya. Perkembangan teknologi digitalisasi harus betul-betul dimanfaatkan secara maksimal agar bisa menyasar segmentasi lebih luas.

Apalagi di tengah pandemi Covid-19 saat ini, Riau belum bisa berharap pada wisatawan mancanegara dalam upaya mengangkat kembali sektor kepariwisataan dan ekonomi kreatif di daerah. Namun optimalisasi sektor pariwisata bisa dilakukan dengan memanfaatkan potensi wisatawan lokal.

"Memang untuk promosi itu harus menyesuaikan dengan kekinian, jadi promosi lewat digital dan sosial media itu harus dilakukan semua oleh daerah-daerah. Mumpung kasus Covid-19 turun, jadi pelonggaran-pelonggaran sudah dilakukan pemerintah. Inilah kesempatannya untuk mengajak orang sebanyak-banyaknya mengunjungi objek wisata di daerah-daerah," ajaknya.(ade)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya