JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Koordinator Indonesia Memanggil atau IM57 Institute M Praswad Nugraha mengaku pihaknya menampung ide sejumlah pegawai KPK yang dipecat supaya bisa terealisasi. Lembaga yang berisikan Novel Baswedan Cs itu memastikan punya tekat untuk mendirikan partai politik.
"Ide pembentukan partai politik oleh Rasamala Aritonang, Novariza, Lakso Anindito, dan beberapa anggota IM57 Institute lainnya terus kami matangkan di internal, dialektika akan terus dibangun, pada prinsipnya kami akan mengakomodasi aspirasi anggota, menyusun program, dan mewujudkannya," kata Praswad saat dihubungi, Jumat (15/10).
Untuk merealisasikan hal tersebut, IM57 Institute akan menemui tokoh politik dan ketua umum partai. Bahkan, IM57 juga akan menemui para pendiri partai politik.
"Untuk membangun diskursus yang konstruktif atas rencana pembentukan partai politik yang memiliki urat nadi antikorupsi, integritas, dan menjunjung tinggi hak asasi manusia," jelas Praswad.
Praswad juga menyadari pihaknya perlu berkonsentrasi khusus pada dua area pemberantasan korupsi di Indonesia. "Yaitu, lembaga penegak hukum dan partai politik," jelas dia.
Sumber: Jpnn.com
Editor: Rinaldi
JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Koordinator Indonesia Memanggil atau IM57 Institute M Praswad Nugraha mengaku pihaknya menampung ide sejumlah pegawai KPK yang dipecat supaya bisa terealisasi. Lembaga yang berisikan Novel Baswedan Cs itu memastikan punya tekat untuk mendirikan partai politik.
"Ide pembentukan partai politik oleh Rasamala Aritonang, Novariza, Lakso Anindito, dan beberapa anggota IM57 Institute lainnya terus kami matangkan di internal, dialektika akan terus dibangun, pada prinsipnya kami akan mengakomodasi aspirasi anggota, menyusun program, dan mewujudkannya," kata Praswad saat dihubungi, Jumat (15/10).
- Advertisement -
Untuk merealisasikan hal tersebut, IM57 Institute akan menemui tokoh politik dan ketua umum partai. Bahkan, IM57 juga akan menemui para pendiri partai politik.
"Untuk membangun diskursus yang konstruktif atas rencana pembentukan partai politik yang memiliki urat nadi antikorupsi, integritas, dan menjunjung tinggi hak asasi manusia," jelas Praswad.
- Advertisement -
Praswad juga menyadari pihaknya perlu berkonsentrasi khusus pada dua area pemberantasan korupsi di Indonesia. "Yaitu, lembaga penegak hukum dan partai politik," jelas dia.
Sumber: Jpnn.com
Editor: Rinaldi