Jumat, 20 September 2024

Pembukaan Akses Internasional ke Bali Membawa Angin Segar

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Pembukaan akses penerbangan internasional dan pariwisata menjadi tantangan dalam menekan penularan Covid-19 di Indonesia. Pengawasan terhadap varian impor harus diwaspadai. Peneliti Pusat Penelitian Ekonomi (P2E) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)/Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) Zamroni Salim mengatakan pembukaan sektor pariwisata di Bali lebih bersifat uji coba. Untuk itu dia berpesan supaya pemerintah daerah (Pemda) setempat bisa menjaga situasi pandemi jangan meledak lagi.

"Yang terpenting bagaimana Pemda bisa mengontrol jumlah pengunjung di masing-masing spot wisata," katanya, kemarin (14/10). 

Menurut dia Indonesia sampai saat ini masih dalam suasana pandemi Covid-19. Jadi meskipun sudah dibuka, pariwisata tidak bisa dibiarkan los-losan seperti sebelum pandemi.

Baca Juga:  Iwan Fals dan Slank Tampil Sepanggung

Jadi dia mengatakan Pemda harus mengawasi aktivitas wisatawan. Misalnya menjaga tempat wisata pantai, supaya pengunjungnya tidak membludak. Termasuk juga mengawasi para wisatawan disiplin menerapkan protokol kesehatan. Zamroni juga mengatakan Pemda di Bali harus memaksimalkan program vaksinasi. Sasaran vaksinasi harus untuk seluruh warga pulau Dewata. Bukan warga di daerah-daerah jujukan wisatawan saja. 

- Advertisement -

"Vaksinasi 100 persen harus benar-benar untuk seluruh warga Bali," katanya.

Pada Juni-Juli 2021 lalu, Zamroni melakukan penelitian dampak ekonomi, khususnya pariwisata di Bali. Dia mengatakan kondisi pariwisata di Bali memang benar-benar mati akibat pandemi. Tapi dia mengungkapkan ada satu daerah yang masih berdenyut pariwisata. Bahkan nyaris tidak terdampak pandemi. Daerah itu adalah Canggu. 

- Advertisement -
Baca Juga:  Nono: Indonesia Harus Waspadai Perkembangan Strategi Kawasan Asia-Pasifik

"Canggu ini masih survive. Wisatawan di sana berkunjung dalam waktu yang lama," katanya. 

Wisatawan di Canggu tidak tinggal di hotel-hotel mewah. Melainkan menginap di rumah-rumah penduduk. Zamroni mengatakan hampir sebagian besar rumah penduduk di kawasan Canggu dijadikan homestay atau tempat menginap wisatawan. 

Zamroni memperkirakan pariwisata di Bali baru perlahan kembali pulih sebulan setelah dibuka. Tidak bisa serta-merta. Wisatawan yang mau berkunjung tentu butuh persiapan. 

Selain itu dia mengingatkan bisa jadi pemerintah sudah membuka Bali untuk wisatawan asing. Namun belum tentu pemerintah asal wisatawan asing mengizinkan warganya berkunjung ke Bali.(wan/jpg)
 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Pembukaan akses penerbangan internasional dan pariwisata menjadi tantangan dalam menekan penularan Covid-19 di Indonesia. Pengawasan terhadap varian impor harus diwaspadai. Peneliti Pusat Penelitian Ekonomi (P2E) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)/Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) Zamroni Salim mengatakan pembukaan sektor pariwisata di Bali lebih bersifat uji coba. Untuk itu dia berpesan supaya pemerintah daerah (Pemda) setempat bisa menjaga situasi pandemi jangan meledak lagi.

"Yang terpenting bagaimana Pemda bisa mengontrol jumlah pengunjung di masing-masing spot wisata," katanya, kemarin (14/10). 

Menurut dia Indonesia sampai saat ini masih dalam suasana pandemi Covid-19. Jadi meskipun sudah dibuka, pariwisata tidak bisa dibiarkan los-losan seperti sebelum pandemi.

Baca Juga:  Bupati Batu Bara Kunker ke Rohul

Jadi dia mengatakan Pemda harus mengawasi aktivitas wisatawan. Misalnya menjaga tempat wisata pantai, supaya pengunjungnya tidak membludak. Termasuk juga mengawasi para wisatawan disiplin menerapkan protokol kesehatan. Zamroni juga mengatakan Pemda di Bali harus memaksimalkan program vaksinasi. Sasaran vaksinasi harus untuk seluruh warga pulau Dewata. Bukan warga di daerah-daerah jujukan wisatawan saja. 

"Vaksinasi 100 persen harus benar-benar untuk seluruh warga Bali," katanya.

Pada Juni-Juli 2021 lalu, Zamroni melakukan penelitian dampak ekonomi, khususnya pariwisata di Bali. Dia mengatakan kondisi pariwisata di Bali memang benar-benar mati akibat pandemi. Tapi dia mengungkapkan ada satu daerah yang masih berdenyut pariwisata. Bahkan nyaris tidak terdampak pandemi. Daerah itu adalah Canggu. 

Baca Juga:  Terdampak Banjir, Ratusan Warga Terima Bantuan

"Canggu ini masih survive. Wisatawan di sana berkunjung dalam waktu yang lama," katanya. 

Wisatawan di Canggu tidak tinggal di hotel-hotel mewah. Melainkan menginap di rumah-rumah penduduk. Zamroni mengatakan hampir sebagian besar rumah penduduk di kawasan Canggu dijadikan homestay atau tempat menginap wisatawan. 

Zamroni memperkirakan pariwisata di Bali baru perlahan kembali pulih sebulan setelah dibuka. Tidak bisa serta-merta. Wisatawan yang mau berkunjung tentu butuh persiapan. 

Selain itu dia mengingatkan bisa jadi pemerintah sudah membuka Bali untuk wisatawan asing. Namun belum tentu pemerintah asal wisatawan asing mengizinkan warganya berkunjung ke Bali.(wan/jpg)
 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari