Jumat, 20 September 2024

Menuju Safety First and Zero Accident

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Dosen Teknik Sipil Universitas Abdurrab Pekanbaru, Husni Mubarak ST MSc mengatakan, risiko kecelakaan kerja bisa terjadi kapan saja. Untuk itu Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) harus dipahami oleh setiap calon pekerja.

Menjembatani hal tersebut, sebelum diterapkan pada dunia kerja, sebaiknya dimulai dari lingkungan kampus yang harus  selalu mengimbau dan menerapkan pentingnya budaya K3. Sehingga mahasiswa bisa menerapkan dan mempraktikkannya di semua kegiatan yang dilakukan.

"Di semua elemen sektor pendidikan dari TK,SD,SMP, SMA dan sederajat pada sekolah kejuruan yang selalu praktikum maupun di perguruan tinggi harus menerapkan pentingnya budaya K3," ujar Husni Mubarak, Ahad (26/9).

Husni Mubarak yang juga anggota Perkumpulan Ahli Keselamatan Konstruksi Indonesia (PAKKI) menjelaskan kebutuhan sertifikasi tenaga kerja bersertifikasi K3 Sarjana Teknik, menjadi faktor utama keberhasilan di dunia konstruksi.

- Advertisement -
Baca Juga:  Rohul Dukung Musrenbang RPJMD Riau 2019-2024

"Manfaat K3 disekolah sendiri antara lain dapat meningkatkan konsentrasi belajar di kelas, terciptanya suasana tenang dan nyaman, meningkatkan kepedulian tanggung jawab, dan menumbuhkan kecintaan terhadap kebersihan, keindahan dan ketertiban sekolah," jelas pria yang sedang melanjutkan S3 ini.

Oleh karena itu, semua pihak wajib berpartisipasi aktif dapat membudayakan K3 di Indonesia. Menurutnya, dalam ranah perguruan tinggi hendaknya menjadikan mata kuliah K3 ini menjadi mata kuliah wajib dan berharap setiap perguruan tinggi memiliki minimal perlengkapan K3 lengkap dan laboratorium K3. "Selain memberikan pengetahuan tentang K3 mahasiswa juga bisa menerapkannya ketika mereka magang atau bekerja di dunia konstruksi," ujarnya.(dof/c)

- Advertisement -

 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Dosen Teknik Sipil Universitas Abdurrab Pekanbaru, Husni Mubarak ST MSc mengatakan, risiko kecelakaan kerja bisa terjadi kapan saja. Untuk itu Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) harus dipahami oleh setiap calon pekerja.

Menjembatani hal tersebut, sebelum diterapkan pada dunia kerja, sebaiknya dimulai dari lingkungan kampus yang harus  selalu mengimbau dan menerapkan pentingnya budaya K3. Sehingga mahasiswa bisa menerapkan dan mempraktikkannya di semua kegiatan yang dilakukan.

"Di semua elemen sektor pendidikan dari TK,SD,SMP, SMA dan sederajat pada sekolah kejuruan yang selalu praktikum maupun di perguruan tinggi harus menerapkan pentingnya budaya K3," ujar Husni Mubarak, Ahad (26/9).

Husni Mubarak yang juga anggota Perkumpulan Ahli Keselamatan Konstruksi Indonesia (PAKKI) menjelaskan kebutuhan sertifikasi tenaga kerja bersertifikasi K3 Sarjana Teknik, menjadi faktor utama keberhasilan di dunia konstruksi.

Baca Juga:  DLHK Turunkan Tim Dugaan Pencemaran Limbah di Pelalawan, Ini Hasilnya

"Manfaat K3 disekolah sendiri antara lain dapat meningkatkan konsentrasi belajar di kelas, terciptanya suasana tenang dan nyaman, meningkatkan kepedulian tanggung jawab, dan menumbuhkan kecintaan terhadap kebersihan, keindahan dan ketertiban sekolah," jelas pria yang sedang melanjutkan S3 ini.

Oleh karena itu, semua pihak wajib berpartisipasi aktif dapat membudayakan K3 di Indonesia. Menurutnya, dalam ranah perguruan tinggi hendaknya menjadikan mata kuliah K3 ini menjadi mata kuliah wajib dan berharap setiap perguruan tinggi memiliki minimal perlengkapan K3 lengkap dan laboratorium K3. "Selain memberikan pengetahuan tentang K3 mahasiswa juga bisa menerapkannya ketika mereka magang atau bekerja di dunia konstruksi," ujarnya.(dof/c)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari