Jumat, 20 September 2024

30 Juta UMKM Sasaran Holding UMi

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memastikan 30 juta pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bakal mendapat akses perbankan. Itu dilatari kehadiran holding ultramikro (UMi) yang merupakan kolaborasi bisnis BRI, Pegadaian (Persero), dan PNM. Mereka diharapkan mampu memperluas jaringan dan mendorong penyaluran kredit pelaku UMKM yang belum tersentuh lembaga keuangan.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebutkan, holding UMi menjadi jawaban dalam memberikan kemudahan bagi UMKM untuk mengakses pembiayaan formal. Apalagi, program Mekaar PNM sudah mencapai 10,8 juta nasabah. "Lebih besar dibandingkan jumlah nasabah Grameen Bank di Bangladesh yang sebesar 9,1 juta nasabah," katanya. 

Baca Juga:  Harga Gula Melambung, Ini Kata KPPU 

Erick menegaskan, ada empat poin utama yang perlu di-achieve oleh holding UMi. Pertama, berkontribusi dan konsisten dalam memberikan pemasukan bagi negara. Baik lewat dividen, pajak, maupun PNBP. Kedua, perseroan harus melakukan akselerasi digitalisasi dalam menghadapi perubahan zaman di era saat ini. 

Ketiga, sambung Erick, holding UMi harus bisa memberikan dampak bagi para pelaku usaha dalam kemudahan akses, keterjangkauan biaya pendanaan, hingga tepat sasaran. Keempat, transformasi human capital agar keberpihakan terhadap ultramikro bisa berjalan secara berkelanjutan. 

- Advertisement -

"Problemnya, kadang-kadang tidak ada keberlanjutan. SOP-nya tidak dijalankan, banyak sudah inovasi yang saya lihat bagus-bagus, tapi tidak berjalan maksimal," ujarnya.

Ketua Umum Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) M Ikhsan Ingratubun menambahkan, kehadiran holding UMi merupakan bukti keberpihakan pemerintah kepada pelaku UMKM. Itu tecermin dari layanan jasa layanan keuangan yang semakin variatif, murah, cepat, dan efisien. 

- Advertisement -
Baca Juga:  Sharp AC J Tech Inverter, Kini Diskon 20 Persen

Apalagi, BRI merupakan bank yang fokus pada micro banking, memiliki cabang terbesar dengan agen laku pandai yang menjawab berbagai kebutuhan pelaku usaha di daerah, bahkan di tingkat desa. 

Terlebih, pemerintah mendorong pelaku UMKM untuk melakukan digitalisasi pada usahanya. "Memang perlu diakui, belum banyak yang beradaptasi dengan digital. Kami harap holding UMi juga bisa lebih cepat menjawab kebutuhan modal kerja," ujarnya.(han/agf/c7/dio/jpg)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memastikan 30 juta pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bakal mendapat akses perbankan. Itu dilatari kehadiran holding ultramikro (UMi) yang merupakan kolaborasi bisnis BRI, Pegadaian (Persero), dan PNM. Mereka diharapkan mampu memperluas jaringan dan mendorong penyaluran kredit pelaku UMKM yang belum tersentuh lembaga keuangan.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebutkan, holding UMi menjadi jawaban dalam memberikan kemudahan bagi UMKM untuk mengakses pembiayaan formal. Apalagi, program Mekaar PNM sudah mencapai 10,8 juta nasabah. "Lebih besar dibandingkan jumlah nasabah Grameen Bank di Bangladesh yang sebesar 9,1 juta nasabah," katanya. 

Baca Juga:  Kapolresta Pekanbaru Kagumi Fasilitas Fox Hotel

Erick menegaskan, ada empat poin utama yang perlu di-achieve oleh holding UMi. Pertama, berkontribusi dan konsisten dalam memberikan pemasukan bagi negara. Baik lewat dividen, pajak, maupun PNBP. Kedua, perseroan harus melakukan akselerasi digitalisasi dalam menghadapi perubahan zaman di era saat ini. 

Ketiga, sambung Erick, holding UMi harus bisa memberikan dampak bagi para pelaku usaha dalam kemudahan akses, keterjangkauan biaya pendanaan, hingga tepat sasaran. Keempat, transformasi human capital agar keberpihakan terhadap ultramikro bisa berjalan secara berkelanjutan. 

"Problemnya, kadang-kadang tidak ada keberlanjutan. SOP-nya tidak dijalankan, banyak sudah inovasi yang saya lihat bagus-bagus, tapi tidak berjalan maksimal," ujarnya.

Ketua Umum Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) M Ikhsan Ingratubun menambahkan, kehadiran holding UMi merupakan bukti keberpihakan pemerintah kepada pelaku UMKM. Itu tecermin dari layanan jasa layanan keuangan yang semakin variatif, murah, cepat, dan efisien. 

Baca Juga:  Sharp AC J Tech Inverter, Kini Diskon 20 Persen

Apalagi, BRI merupakan bank yang fokus pada micro banking, memiliki cabang terbesar dengan agen laku pandai yang menjawab berbagai kebutuhan pelaku usaha di daerah, bahkan di tingkat desa. 

Terlebih, pemerintah mendorong pelaku UMKM untuk melakukan digitalisasi pada usahanya. "Memang perlu diakui, belum banyak yang beradaptasi dengan digital. Kami harap holding UMi juga bisa lebih cepat menjawab kebutuhan modal kerja," ujarnya.(han/agf/c7/dio/jpg)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari