JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Bahaya berhubungan intim dengan pasangan lewat anal atau dari lubang dubur ternyata bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Berbagai penyakit menular seksual bisa ditularkan akibat hubungan intim tersebut. Salah satunya juga kanker anus.
Ahli Spesialis Penyakit Dalam dan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Ari Fahrial Syam menjelaskan, dampak anal seks bisa terjadi pada saluran cerna bawah seseorang. Menurutnya anus atau dubur memang tidak dipersiapkan untuk menerima masuknya benda asing dari luar.
“Anus berperan sebagai tempat lewatnya feses atau kotoran, sehingga jelas bahwa anus bisa menjadi sumber infeksi,” katanya kepada JawaPos.com.
Selain itu, kata dia, karena anus atau dubur tidak siap untuk menerima masuknya benda dari luar, maka jika masuknya benda tersebut dilakukan secara dipaksa dan tanpa diberikan lubricant (pelumas), maka akan menyebabkan dinding anus dan bagian poros usus (rektum) rentan untuk luka. Jika luka berlanjut akan menyebabkan sobekan pada dinding dalam rektum dan jika ini dilakukan berulang akan terjadi penutupan yang tidak rapat dari anus dan berakhir pada feses yang bisa keluar dengan sendirinya (inkontinensia alvi).
“Kondisi luka tersebut akan memudahkan tertularnya berbagai infeksi dari partner yang melakukan anal seks. Risiko terjadi luka akan bertambah banyak jika proses seks anal dilakukan secara dipaksa,” katanya.
Menurut Prof Ari, berbagai penyakit infeksi karena hubungan seksual mudah ditularkan melalui hubungan anal. Berbagai penyakit STD tersebut antara lain HIV, Herpes simplex, hepatitis B, hepatitis C dan human papiloma virus (HPV) .
Selain itu infeksi bakteri yang bisa terjadi antara lain gonorea, khlamidia, syphilis dan shigelosis. Pasien dengan infeksi bakteri ini bisa saja mengalami diare yang berdarah dan berlendir, mengalami luka-luka terinfeksi bahkan timbul bisul dan radang diseputar bubur dan poros usus (rektum).
Timbul nyeri dan nyeri bertambah saat buang air besar. Akibat yang paling berbahaya dari hubungan anal adalah kanker anus.
Risiko terjadi kanker sama pada semua jenis kelamin, baik laki-laki maupun perempuan. Risiko terjadinya kanker anus lebih tinggi pada orang di bawah umur 30 tahun.
“Sejauh ini saya beberapa kali mendapat kasus kanker anus berumur di bawah 30 tahun dan berhubungan dengan riwayat seks anal. Umumnya mereka melakukan seks anal dari partnernya,” katanya.
“Dari beberapa literatur yang saya baca kebiasaan anal dilakukan biasanya terinpirasi setelah menonton film porno. Oleh karena itu dengan kemudahan mendapatkan film porno melalui internet kebiasaan seks anal ini akan terus meningkat dari waktu ke waktu,” tambahnya.
Menurutnya seks anal baik dilakukan secara terpaksa atau maupun suka sama suka merupakan tindakan seksual berisiko tinggi untuk terjadinya berbagai infeksi baik virus maupun bakteri dan perlukaan pada anus dan organ sekitarnya. Termasuk kanker anus.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman