PEKANBARU, (RIAUPOS.CO) – Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar menyurati Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk meminta tambahan vaksin Covid-19. Hal tersebut dilakukan karena saat ini stok vaksin di Riau terus menipis seiring meningkatnya minat masyarakat untuk divaksin.
"Saya sudah buat surat kepada menteri kesehatan untuk penambahan vaksin, karena kita juga sudah masuk PPKM level 4 khususnya di Pekanbaru. Stok vaksin ada, tapi untuk masyarakat sangat sedikit sekali. Sedangkan, antusias masyarakat di Riau untuk vaksin sangat tinggi ini," kata Gubri.
Lebih lanjut dikatakan Gubri, dia juga telah berkoordinasi dengan Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi dan Danrem 031 Wirabima Brigjen TNI M Syech Ismed untuk memetakan dan menambah lokasi-lokasi vaksinasi massal lebih banyak lagi. Sehingga saat stok tambahan vaksin nanti tiba, lokasi vaksinasi sudah terbagi di beberapa titik untuk menghindari kerumunan.
"Saya sudah berkoordinasi dengan Pak Kapolda dan Danrem. Jumlah vaksin yang dialokasikan untuk Riau itu kan ada juga yang diberikan melalui Polda dan Korem. Jadi nanti kami akan bersama membuat banyak tempat pelaksanaan vaksinasi supaya tidak ada kerumunan," jelasnya.
Kendati demikian, Gubri belum bisa memastikan tanggal berapa vaksin tambahan dari Kemenkes akan tiba. Pasalnya semua daerah di Indonesia saat ini juga memerlukan tambahan vaksin.
"Katanya bulan Agustus ini sampai vaksinnya, tapi tanggalnya belum tahu," jelasnya.
Sementara itu, Juru Bicara Satgas Percepatan Penangangan Covid-19 Riau dr Indra Yovi mengingatkan kepada masyarakat bahwa kunci untuk menekan penyebaran Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan. Mulai dari menggunakan masker, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.
"Pandemi Covid-19 ini bisa diatasi. Kuncinya kembali kepada kita masyarakat untuk sama-sama menerapkan protokol kesehatan," kata Indra Yovi.
Lebih lanjut dikatakannya, selama penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 di Pekanbaru, kasus positif Covid-19 di Riau masih tinggi. Namun Indra Yovi menjelaskan bahwa dampak dari PPKM baru bisa dilihat dua pekan setelah pelaksanaan PPKM.
"Untuk melihat keberhasilan PPKM tersebut, bisa dilihat minimal dua pekan setelah pelaksanaan PPKM. Mudah-mudahan ada perubahan penurunan," jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Indra Yovi juga meminta masyarakat dengan adanya PPKM ini bisa memahami tujuannya. Sehingga bisa ikut menjalankan dan penyebaran Covid-19 bisa teratasi.
"Kami berharap PPKM ini bisa dipahami dan dimaklumi, karena semua ini juga untuk kepentingan masyarakat. Untuk itu mari kita bersabar dan dukung kebijakan dengan menerapkan protokol kesehatan agar tidak diperpanjang lagi," ajaknya.
Pada bagian lain Kepala Dinas Kesehatan Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan per Kamis (5/8) pasien positif Covid-19 di Riau bertambah 860 orang. Dengan penambahan tersebut, total penderita Covid-19 di Riau sebanyak 102.926 orang.
"Sementara itu, untuk pasien yang sembuh bertambah 1.663 pasien, sehingga total 86.375 orang yang sudah sembuh. Untuk kabar dukanya, juga terdapat 35 pasien yang meninggal dunia. Sehingga total pasien yang meninggal akibat Covid-19 di Riau sebanyak 2.794 orang," katanya.
Mimi juga berpesan, dengan terus bertambahnya pasien positif Covid-19 di Riau, pihaknya mengajak masyarakat terus menerapkan protokol kesehatan. Terutama saat beraktivitas di luar rumah.
"Mari kita sama-sama dapat menjaga diri dan orang sekitar kita dengan terus menerapkan protokol kesehatan. Mencuci tangan, jaga jarak, dan menggunakan masker," ajaknya.
Bertambah di 9 Kecamatan, Terbanyak di Bantan
Dibanding sehari sebelumnya, penambahan kasus baru terkonfirmasi Covid-19 di Kabupaten Bengkalis, Kamis (5/8) mengalami penurunan. Jika pada Rabu bertambah 123 orang, kemarin (5/8) hanya 76 orang. Sehingga kumulatif positif Covid-19 2021 menjadi 5.135 orang.
"Ya, agak turun. Bertambahan 76 kasus baru dan ini berasal dari 9 kecamatan dan paling banyak di Kecamatan Bantan 27 orang. Kemudian, Mandau 14 orang, serta Bengkalis dan Bathin Solapan masing-masing 10 orang," ujar Kepala Dinas Kesehatan (Kadikes) Kabupaten Bengkalis Ersan Saputra Th, Kamis (5/8).
Kecamatan lain yang juga terjadi penambahan katanya, Bandar Laksamana 8 orang, Bukit Batu 3 orang, Siak Kecil 2 orang, serta Rupat dan Rupat Utara masing-masing 1 orang. Sedangkan 27 kasus baru di Bantan dari Desa Bantan Timur 12 orang, Ulu Pulau 5 orang, Bantan Tengah 3 orang, Berancah 2 orang, Teluk Papal 2 orang, serta 3 orang lagi dari Bantan Sari, Selat Baru, dan Jangkang.
Selanjutnya, 14 orang di Mandau dari Pematang Pudu 7 orang, Gajah Sakti 2 orang, Duri Barat 2 orang, serta Air Jamban, Babussalam dan Duri Timur masing-masing 1 orang. Lalu, 10 orang di Bengkalis dari Bengkalis Kota 4 orang, Wonosari 2 orang, dan 4 oran lainnya dari Pematang Duku Timur, Kelapapati, Air Putih, dan Senggoro.
Kemudian, 10 orang di Bathin Solapan dari Balai Makam 7 orang, Tambusai Batang Dui 2 orang, dan Simpang Padang 1 orang. Untuk 8 orang di Bandar Laksamana merupakan penduduk Sepahat dan Temiang masing-masing 3 orang, serta 2 orang lainnya dari Tenggayun dan Bukit Kerikil. Seterusnya, 3 orang di Bukit Batu merupaka warga Sungai Pakning, Pangkalan Jambi dan Batang Duku.
"Adapun 2 orang di Siak Kecil, keduanya penduduk Tanjung Belit. Sementara 1 orang di Rupat dari Tanjung Kapal, dan 1 orang di Rupat Utara dari Teluk Rhu," kata Ersan.
Di bagian lain, karena kasus positif Covid-19 masih terus bertambah, dia kembali mengimbau seluruh lapisan masyarakat di daerah ini secara kolektif dan dengan rasa tanggung jawab yang tinggi untuk mematuhi protokol kesehatan.
"Seluruh masyarakat di Kabupaten Bengkalis hendaknya senantiasa menjalankan 5M kapan dan dimana pun berada. Yakni, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas," ujar Ersan.(sol/ksm)